Minggu, 05 Juli 2009

Sendang Husada

Di setiap pembangunan jalan tol, kami selalu saja dihadapkan dengan tempat-tempat yang di sakralkan atau di akui mempunyai kekuatan dan kemanfaatan yang lebih.

Seperti halnya Pembangunan jalan tol di Cipularang, yang terkenal dengan angkernya “ Gunung Keramat “, yang sebelum pengerjaan pemotongan bukitnya harus ada ritual dahulu, yaitu pemindahan Jin ke bukit di seberangnya agar tidak mengganggu aktifitas jalannya pekerjaan. Sehingga diyakini para pekerja, tidak akan ada gangguan gaib terhadap alat yang tiba-tiba macet atau halusinasi penampakan.

Lain halnya di Pembangunan jalan tol Semarang-Bawen seksi II ini. Di sini terdapat sendang yang dinilai mempunyai nilai historis dan sangat disakralkan, namanya " Sendang Husada ". Pada hari-hari tertentu ada saja yang melakukan ritual di sana. Entah apa yang dilakukannya dan apa yang dimintanya ?!?!
Ya, lagi-lagi tempat tersebut di akui mempunyai kekuatan dan kemanfaatan yang lebih. Memang ada beberapa orang yang karena kejahilannya mencampur-adukkan antara yang hak dan yang bathil, sehingga dengan tidak sadar mereka telah mengotori hatinya dengan syirik kepada Allah.

Masya Allah…memang terkadang tanpa sadar (jika hati kita kurang peka) pikiran kitapun akan terbawa untuk mempercayainya. Akhirnya kitapun terbawa kearah syirik. Sangat tipis antara iman dan syirik, sayapun pernah membacanya bahwa syirik ini diibaratkan “ Semut hitam berada di atas batuan yang hitam di tengah kegelapan “….wah, bagaimana bisa melihatnya ya ?!?!.

Manusia cenderung menghambakan dirinya pada apa saja yang diyakininya mempunyai sumber kekuatan dan kemanfaatan yang lebih. Tak heran jika diantara manusia ada yang menuhankan benda pusaka, tempat keramat, danyang, setan dan syahwat. Padahal, benda-benda yang dipertuhankan tersebut tidak lebih dari sekedar benda mati yang tidak memiliki kekuatan apapun.

Apapun yang ada di alam semesta ini adalah ciptaan Allah SWT, yang derajatnya tidak lebih tinggi dari pada manusia.

Salam,
HJK (foto latar belakang Sendang Husada)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar