Jumat, 31 Juli 2009

Kelalaianku

Seperti biasanya, dini hari jam 3:40 weker di HP ku berbunyi. Begitu terbangun dari tidur, saya langsung berjalan menuju bunyi weker tersebut lalu saya matikan. Namun, kali ini saya tidak segera menuju ke kamar mandi untuk wudhu, saya berniat istirahat sebentar saja hanya 10 menit. Tapi ternyata 10 menit yang saya rasakan dalam tidur sesungguhnya adalah 1 jam. Saya kaget dan terbangun, namun adzan subuh telah terdengar dikejauhan. Masya Allah, saya telah mengorbankan tahajud hanya karena kantuk yang masih melekat dimata ini.

  • Ampuni aku ya Allah,
  • Beri aku kekuatan untuk mengalahkan rasa kantukku, hilangkan seluruh rasa malasku, tegakkanlah badan ini, hilangkanlah rasa letih yang melekat di diri ini, satukanlah ruas persendian tulangku agar ada kekuatan untuk melangkahkan kaki ini menuju tempat berwudhu, sehingga aku selalu mampu mengingat-Mu, berdiri tegak menghadap kiblat, mengucapkan takbir, bersujud dan ber syukur hanya kepada-Mu atas segala kenikmatan anugerah yang Engkau berikan padaku.
  • Telah banyak karunia yang Engkau berikan padaku, tak terhingga nikmat yang aku rasakan atas segala pemberian-Mu, namun demikian aku seringkali lalai mensyukurinya.
  • Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong pada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakan kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (karunia).
  • Janganlah karena kealpaan ini Engkau murkai, campakkan dan jauhi aku ya Allah.
  • Tanpa bantuan-Mu, tidaklah mungkin aku dapat selalu tegar dalam mengabdi kepada-Mu.

Maha suci Engkau ya Allah, Dzat yang telah memberikan kenikmatan begitu banyak sehingga tidak akan mungkin hamba mampu mengitungnya satu persatu.

Salam,

HJK

  • Disebutkan di hadits dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Setan mengikat tengkuk leher salah seorang dari kalian jika ia tidur, dengan tiga ikatan. Setan menepuk setiap ikatan dengan berkata (kepada orang yang bersangkutan), ‘Engkau masih punya malam panjang, karena itu, tidurlah.’ Jika orang tersebut bangun, lalu dzikir kepada Allah, maka satu ikatan terlepas. Jika orang tersebut berwudhu, maka satu ikatan terlepas. Jika orang tersebut shalat, maka ikatan terakhir terlepas.”

Kamis, 30 Juli 2009

Waktu yang singkat

Hari ini, saya merasakan waktu berjalan begitu cepat. Bagaimana tidak, sejak tiba dan duduk di kursi kantor, banyak sekali teman-teman pelaksana, mandor dan sub kontraktor serta beberapa rekanan baru datang menemui saya. Ada yang hanya sekedar menyampaikan informasi, dan ada juga yang membawa beberapa masalah pekerjaan, sehingga harus ada solusi/ dipecahkan secara bersama. Memang ada saja masalah yang timbul saat pelaksanaan pekerjaan, ya tentunya karena salah dalam membaca gambar kerja. Mereka bukanlah orang yang baru bekerja, dan mereka juga bukanlah orang yang tidak mengerti, namun terkadang ada saja yang terlewatkan.

Dalam hal konstruksi, setiap kesalahan konsekwensinya adalah penambahan biaya. Ya, sebenarnya ini tidak diinginkan oleh siapapun. Namun, jika memang itu harus terjadi, dengan terpaksa harus dicarikan solusinya.

Memang sengaja saya mengumpulkan mereka semua, agar ada cara pandang yang sama. Karena, saat saya menegur kesalahan pelaksanaan orang per orang yang saya temui di lapangan kemarin, selalu saja mereka saling menunjuk/ menyalahkan orang lainnya. Saling tunjuk kesalahan, mencari kambing hitam….ah, bukan itu yang saya cari. Justru saya ingin meluruskan sistem/ garis kerja yang harus dijalankan sebelum pelaksanaan dimulai.

Dan, syukur Alhamdulillah semua dapat terkondisi dengan baik, dari tingkat mandor, subkont, pelaksana juga konsultan pengawas, mereka sepakat untuk menyatukan persepsi dalam pemahaman gambar dan quality dalam pelaksanaan.

Setelah selesai dalam pertemuan internal yang cukup menyita waktu tadi, datang 2 sub kontraktor secara bergiliran. Yang pertama, meminta waktu untuk bernegosiasi harga terhadap pekerjaan yang baru diterimanya. Membutuhkan waktu agak panjang, karena negosiasi harga satuan nggak bisa ketemu-ketemu. Namun akhirnya kita carikan jalan keluar, dengan memberi pekerjaan di lokasi selain at grade (jadi, gali buang di jembatan Susukan aja).

Sedangkan sub kontraktor yang kedua, meminta informasi harga pekerjaan gali buang, gali timbun serta informasi lainnya, yang ternyata juga menyita waktu cukup lama.

Akhirnya, semua selesai tepat jam 17.00, lalu segera saya bergegas ke lapangan karena memang selama seharian saya belum melihat perkembangan pekerjaan. Meskipun saya tahu persis pergerakan kemajuan di lapangan by phone, tapi kalau tidak lihat sendiri kok ya rasanya " kurang siiip gitu loch ".

Saat keliling lapangan, ternyata masih ada konsultan dan sub kontraktor di lokasi pekerjaan. Segera saya hampiri mereka dan menyempatkan berdiskusi sejenak di lapangan bersama pak Isdiyanto dan pak Shodiq ( sebagai konsultan) serta pak Madkhan (subkontraktor pekerjaan tanah). Pembicaraan seputar pekerjaan galian, timbunan juga perapihan kemiringan tanah menjadi topik utama, dan diantaranya diselingi joke-joke untuk melepaskan sejenak keseriusan dalam berdiskusi.

Tepat jam 17:41 terdengan adzan magrib dari masjid dikejauhan, saya pun segera menuju mobil mengambil air untuk sekedar membatalkan puasa saya. Tak lama kemudian kamipun berpisah karena cahaya matahari sudah mulai meredup terhalang oleh barisan bukit dikejauhan.

Sampai di mess, saya berbuka makan terlebih dahulu, mandi, lalu sholat magrib, mengaji sampai datangnya isya’, ….alhamdulillah….rasanya segar sekali badan ini.

Selesai sholat isya’, saya jalan ke kantor…..eh, ketemu pak Syafrizal. Beliau mengajak diskusi tentang rencana penurunan Finish Grade sesuai permintaan Pimpro TMJ. Akhirnya, sayapun terhanyut dalam diskusi serius di ruang rapat sampai jam 21.30.

Ya, saya yakin bahwa segala sesuatunya, pasti ada hikmah yang baik dibalik setiap kejadian.

Salam,

HJK

  • Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu sangat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. [Al Baqarah – 216]

Rabu, 29 Juli 2009

Referensi kebenaran

Suatu hari, terlihat seorang ayah terlibat dalam perdebatan yang serius dengan anaknya. Menurut sang ayah, didalam menjalani hidup ini, manusia perlu suatu referensi tentang kebenaran. Namun sebaliknya, sang anak mengatakan bahwa hal itu tidak perlu, bukankah manusia telah dibekali dengan ilmu, akal dan perasaan untuk dapat berpikir menentukan kebenaran.

Untuk meyakinkan hal tersebut, akhirnya sang ayah mengajak anaknya pergi memasuki pasar dengan membawa seekor keledai.

Saat memasuki pasar, sang ayah menunggangi keledai tersebut, sedangkan anaknya berjalan menuntunnya. Ketika melewati orang banyak, semua berkata “ Alangkah buruk dan kejamnya perilaku orang tua itu, dia yang begitu besar dan kuat malah menunggangi keledai, sementara anaknya disuruh berjalan menuntunnya ”.

Keesokan harinya, mereka memasuki pasar kembali dengan membawa keledai yang sama. Kali ini, sang anak menunggangi keledai tersebut sedangkan ayahnya berjalan menuntunnya. Ketika melewati orang banyak, semua berkata “ Lihat, alangkah buruknya tabiat anak itu, ayahnya disuruh berjalan sementara dia yang masih muda malahan menungganginya ”.

Dihari ketiga, mereka mencoba memasuki pasar kembali dengan membawa keledai yang sama. Hanya saja, kali ini mereka berdua (sang ayah dan anaknya) yang menunggangi keledai tersebut. Dan ketika melewati orang banyak, semua berkata “ Lihat, alangkah kejamnya kedua orang tersebut, padahal mereka berdua tidak dalam keadaan sakit, tapi mereka begitu tega menyiksa keledai tersebut dengan menungganginya berdua ”.

Kemudian dihari keempat, mereka memasuki pasar kembali dengan tetap membawa keledai yang sama. Namun, kali ini mereka berdua (sang ayah dan anaknya) hanya menuntun keledai tersebut. Dan ketika melewati orang banyak, semua berkata “ Lihat, alangkah bodohnya kedua orang tersebut, mereka membawa keledai, tapi tidak ada satupun dari mereka yang menungganginya ”.

Dan akhirnya, sang ayah berkata kepada anaknya, “ Wahai anakku, selama 4 hari ini kita telah berjalan bersama, dan selama 4 hari juga kita dengarkan tentang pendapat orang yang berbeda-beda. Nah, pendapat manakah menurutmu yang benar ? ”.

Sang anak terdiam dan bingung, karena menurutnya, keempat pendapat tersebut sama-sama benarnya. Dan diapun mulai berpikir tentang apa yang pernah diucapkan oleh ayahnya dahulu, bahwa manusia hidup itu perlu referensi tentang kebenaran.

Salam,

HJK

  • Kebenaran yang hakiki hanyalah ada pada Al Qur’an.
  • Orang yang paling merugi adalah orang yang merasa benar dengan pendapatnya, padahal sebenarnya pendapatnya itu keliru.

Sabtu, 25 Juli 2009

Perjalanan hidup

Alhamdulillah, 42 tahun sudah usiaku dihari ini. Ucapan rasa syukur, secara langsung terucap dari bibir ini ketika kuterjaga dari tidur lelapku, tepatnya jam 3.30, seiring dengan kerasnya bunyi jam weker yang sengaja selalu kuletakkan jauh dariku.

Panjang sudah kugoreskan tinta pada lembaran kertas putih perjalanan hidup ini.

Entah bagaimana isi catatan buku harian amal ibadah perbuatanku, tentunya sangat tergantung dari implementasi yang bersumber dari ucapanku dan perbuatanku serta kepekaanku terhadap sekelilingku.

Memang benar adanya, “ Tafakur sejenak lebih baik dari pada beribadah terus menerus “, sehingga hati kita akan dapat menjadi peka untuk membedakan segala tindakan baik atau buruk.

Ya, masih banyak yang harus aku perbaiki dalam diri ini. Memperbaiki segala kesalahan dan meningkatkan apa yang sudah baik.

Selain Al qur’an, Al Hadits dan suri tauladan Rasul sebagai petunjuk jalan kebenaran yang pasti, tentunya ada orang-orang terdekat seperti Orang tuaku, Istriku, anakku juga sahabatku, mereka semua dapat kujadikan petunjuk kebaikan untuk mengkoreksi diriku.

Ya, Sebagai referensi, karena manusia hidup itu perlu referensi.

Dan, Jika Allah masih berkenan memberikan kesempatan berupa waktu yang panjang pada diriku, maka akan kutingkatkan ibadah dan perbuatanku yang bermanfaat bagi orang lain. Sehingga sedikit demi sedikit berkuranglah noda hitam yang menyelimuti hati ini, lalu hanya menjadi bercak hitam, dan lambat laun bercak tersebut akan menghilang dan menjadi hati yang suci bersih seperti sediakala saat aku baru dilahirkan.

Semoga do’a ini diijabah….Amin.

Salam,

HJK

Minggu, 19 Juli 2009

Pesta Demokrasi

Ha…ha…ha…Ada-ada saja SMS yang beredar sebelum pemilihan Capres dilakukan. Isinya ” Pemilih perempuan lebih menyukai capres nya laki-laki. Mereka tidak suka laki-laki yang mempergunakan prinsip “ Lebih cepat lebih baik “…karena itu tipe laki-laki yang egois…mereka lebih suka jika “lanjutkan…lanjutkaaaan”…karena itu tipe orang yang bijaksana…..” ?!?!

Pemilihan Presiden Republik Indonesia sudah berlalu 2 minggu yang lalu, tepatnya tgl. 8 Juli 2009. Saat itu, Jakarta begitu lengang dan sepi di jalanan, baik di sepanjang jalan Kalimalang-Bekasi sampai ke Jakarta Kota – Pejompongan, dimana saya melakukan hak pilih sebagai warga Negara yang baik….cie…baik nih….

Perjalanan yang biasanya saya tempuh dalam waktu 1.5 jam (melalui jalan tol), namun saat itu hanya memerlukan waktu 0.5 menit (melalui jalur biasa) dalam perjalanan yang santai. Enak juga ya, Jakarta dalam kondisi seperti ini, layaknya saat 3 hari menjelang hari raya Iedul Fitri. Rasanya, jalanan pada longgar, nggak berhimpitan, nggak ada yang main serobotan, uber setoran dll. Karena saat lebaran itu, semua umat muslim di seluruh tanah air tentunya lagi mudik dan ingin merayakan kemenangan dan saling mema’afkan bersama di kampung halaman dengan sanak saudara, setelah selesai berpuasa romadhon dan mencari rezeki pada bulan sebelumnya.

Ya, suasana jalanan memang bak lebaran, meskipun sebenarnya pada hari itu adalah hari yang paling bersejarah setiap 5 tahun sekali , ada ” PESTA DEMOKRASI “, dimana para rakyat berkewajiban (menurut saya sih !!) menumpahkan keinginannya dalam mengaspirasikan hak nya untuk memilih siapa pemimpin yang paling tepat dalam menjalankan pemerintahan di negeri yang kita cintai ini.

Setiap orang boleh ber-kriteria sendiri terhadap calon presidennya. Sehingga, memilih sosok yang diinginkan, tentunya bukan karena iming-iming, bukan karena paksaan, tapi lebih karena pas di hati.

Kalo saya sih, memilih yang pas aja di hati, karena memang kesemuanya tidak ada yang ideal. Karena menurut saya pemimpin yang ideal adalah sebagaimana firman Allah, “ Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak mengingat Allah “.

Maka jadikanlah Rasulullah rujukan bagi kepemimpinan kita.

Sebenarnya, menjadi Pemimpin itu sangatlah berat, karena segala hal yang berkaitan dengan proses dan hasil dari gaya/ pola kepemimpinannya itu akan di pertanyakan oleh Allah SWT. Memperebutkan posisi dengan saling melecehkan, mengejek, arogansi, egoisme, apalagi membuka aib seseorang, bukanlah hal yang terpuji untuk seorang pemimpin. Bagaimana bisa dipilih jadi pimpinan, jika dalam prosesnya saja mental dan perilakunya sudah seperti itu.

Ya, debat di stasiun Televisi itu sangat baik, karena sangat membantu dan mempermudah kami dalam menilai kandidat mana yang (kelihatannya) akan mampu memimpin bangsa untuk jangka waktu 5 tahun ke depan.

Kapasitas kepemimpinan seseorang sangatlah beragam. Sesuai dengan firman Allah ; “ Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. “Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [QS. Al Anam-165].

Pada posisi apapun dan tingkat apapun kepemimpinan seseorang, pasti akan dipertanyakan oleh Allah SWT. Kepemimpinan bukan hanya masalah hubungan manusia dengan manusia (hablum minanas), dan bukan hanya sekedar menjalankan tugas kewenangannya, tapi juga berkaitan dengan masalah keyakinan dan kesadaran akan adanya pertanggung-jawaban di hari akhir kepada Allah SWT.

Dalam hadist Rasulullah menyebutkan ; “Suami adalah pemimpin bagi rumah tangganya dan kelak akan ditanya tentang kepemimpinannya dalam rumah tangganya. Dan, Istripun pemimpin di rumah tangganya, dan ia pun kelak akan ditanya tentang kepemimpinannya".

Jadi, hendaknya setiap pribadi muslim selalu ditanamkan keyakinan bahwa dirinya terlahir sebagai pemimpin. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “ Setiap kalian adalah pemimpin, dan kalian akan dipertanyakan tentang kepemimpinannya “ (HR. Muttafaq alaihi).

Inti kepemimpinan itu adalah amanah dan tanggung jawab.

Salam,

HJK

Sabtu, 18 Juli 2009

Clay Shale...?!?!

Foto di samping ini adalah jenis batuan yang sangat keras ketika berada di dalam tanah dan dalam keadaan tidak terganggu kompresifnya. Menurut cerita para pakar, material ini sudah terkubur dan terpadatkan di dalam tanah selama ribuan tahun secara alami.

Ada yang mengatakan, jenis material ini dengan sebutan Clay shale/ clay stone/ Mudstone/ Marl.

Jika bertemu dengan jenis tanah ini, biasanya para ahli geoteknik akan mengadakan penelitian lebih mendetail bila ingin membangun konstruksi di atasnya, dibandingkan dengan tanah jenis lainnya. Karena tanah ini akan mudah sekali lapuk jika kondisi tanah aslinya menjadi terganggu. Terlebih lagi jika material tersebut disingkap/ dikupas dan mengalami perubahan cuaca yang sangat tinggi, teroksidasi dan terkena air.

Menurut para pakar yang sudah melakukan pengujian, material ini mempunyai nilai awal kohesi c = 70 KN/m2 - Æ ‘ = 23 , namun jika sudah teroksidasi, apalagi terkena air, maka nilai kohesinya dapat menjadi c = 0 KN/m2 - Æ ‘ = 10 – 15.

Jika ada konstruksi timbunan badan jalan diletakkan langsung di atasnya tanpa dilakukan replacement/ perbaikan tanah dasar dengan counter weight, sudah dapat dipastikan akan terdapat masalah nantinya dalam masa penggunaannya.

Jenis material ini baru saya tahu dari para pakar geoteknik saat di Lebak Ater – Cipularang tahun 2004, yang saat itu mereka lebih sering menyebutnya dengan istilah MDM atau montmorilonite. Disamping itu pada lokasi lainnya terdapat juga boulder-boulder pada lapisan tanah permukaan pada lereng rencana timbunan seperti di Pasir Honje – Cipularang.

Nah, menurut para peneliti lagi nih, Salah satu penyebab longsornya jalan tol di Cipularang dikarenakan garis sliding tanah clay shale berada jauh di bawah dasar timbunan badan jalan.

STOP !!!! Masalah Cipularang sampai di situ dulu ya….sekarang saya ingin bicara di tempat yang sedang dikerjakan aja deh !!

Ternyata !?!?! Kami menemukan kembali jenis material tersebut di proyek Semarang Bawen ini, tepatnya di STA. 5+450 s/d 6+000.

Untungnya, pekerjaan tanah di daerah tersebut kita lakukan pada saat terjadinya peralihan cuaca antara musim penghujan dengan musim kemarau. Sehingga, tampak dengan jelas bahwa kembang susut tanah pada lokasi tersebut dapat langsung dianalisa dan disimpulkan sementara (saat itu) sebagai tanah clay shale. Dan setelah mendatangkan tim ahli geoteknik dan uji laboratorium material di Bandung untuk mengetahui potensial swelling nya, ternyata benar bahwa jenis material tersebut adalah clay shale dengan kandungan mineral sodium montmorilonite yang cukup besar.

Akhirnya dalam diskusi yg cukup panjang, diputuskan 2 solusi metoda penanganan yang dapat dipertimbangkan untuk dilaksanakan :

  1. Sesuai dengan hasil data bor log, dilakukan penggalian tanah/ replacement pada daerah kaki rencana timbunan dengan kedalaman sampai tanah keras antara 8 – 10 meter.
  2. Digali/ replacement cukup dengan 1 – 1.5 m saja, namun dipasang bored pile karena bidang gelincir cukup dalam.

Alhamdulillah, akhirnya ada solusi/ kesepakatan yang sudah direkomendasikan oleh Tim Ahli Geoteknik. Meskipun sampai dengan saat ini (saya menulis), design perkuatan tersebut belum juga diputuskan oleh pemberi kerja. Tapi kami sangat bersyukur, karena atas izin-Nya kami dapat mengetahuinya lebih awal, sehingga dapat mengantisipasinya dan paling tidak kami mendapatkan pengalaman/ tambahan ilmu lagi.

Dan pengalaman terdahulu adalah guru yang paling baik.

Salam,

HJK

Jumat, 10 Juli 2009

Rezeki dan usaha

“ Wingko babat.…wingko babat….”……

Terbangun dari tidurku ketika kereta berhenti di Cirebon tepat jam 16.00. Ku dengar sayup-sayup dari luar gerbong para penjual menjajakan berbagai macam makanan dan minuman ringan untuk penumpang kereta dan mungkin ada yang membutuhkannya. Sangat beragam yang ditawarkannya, dari wingko babat, kacang rebus, mie siram, telur asin, juga minuman panas coffe mix, dll.

Ada saja yang membelinya, meskipun kereta Argo Anggrek hanya berhenti 3 menit di stasiun Cirebon. Sementara itu disisi agak kejauhan terlihat ada juga yang hanya meminta-minta.

Dan semua mendapatkan rezekinya masing-masing, sesuai dengan jerih payah dan usaha yang dilakukannya. Subhanallah, begitu mudahnya rezeki itu mengalir bagi siapa saja yang mau berusaha. Rezeki itu datang tidak diduga, dan mengalir ke tujuan yang tidak pernah salah, semua itu tentunya atas izin Allah SWT.

Tak lama kemudian keretapun berjalan, sambil kuperhatikan tingkah laku dan wajah sang penjual yang senang karena dagangannya terjual. Akupun mendo’akan semoga Allah senantiasa mencukupkan rezeki untuk diri dan keluarganya.

Amin.

Seiring dengan berangkatnya kereta, kulihat di TVKA (televisi kereta) ada lagu kesukaan Ade Nadya. Lagu Gelora asmara yang dinyanyikan oleh Derby Romero.


Dalam Al-qur’an, Allah telah berfirman :

“ Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu dan carilah karunia Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung “ Al Jumu’ah 10.
“ …..dan Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya…” Ath-Thalaq 3.

Salam, HJK (foto di kereta)

Minggu, 05 Juli 2009

Sendang Husada

Di setiap pembangunan jalan tol, kami selalu saja dihadapkan dengan tempat-tempat yang di sakralkan atau di akui mempunyai kekuatan dan kemanfaatan yang lebih.

Seperti halnya Pembangunan jalan tol di Cipularang, yang terkenal dengan angkernya “ Gunung Keramat “, yang sebelum pengerjaan pemotongan bukitnya harus ada ritual dahulu, yaitu pemindahan Jin ke bukit di seberangnya agar tidak mengganggu aktifitas jalannya pekerjaan. Sehingga diyakini para pekerja, tidak akan ada gangguan gaib terhadap alat yang tiba-tiba macet atau halusinasi penampakan.

Lain halnya di Pembangunan jalan tol Semarang-Bawen seksi II ini. Di sini terdapat sendang yang dinilai mempunyai nilai historis dan sangat disakralkan, namanya " Sendang Husada ". Pada hari-hari tertentu ada saja yang melakukan ritual di sana. Entah apa yang dilakukannya dan apa yang dimintanya ?!?!
Ya, lagi-lagi tempat tersebut di akui mempunyai kekuatan dan kemanfaatan yang lebih. Memang ada beberapa orang yang karena kejahilannya mencampur-adukkan antara yang hak dan yang bathil, sehingga dengan tidak sadar mereka telah mengotori hatinya dengan syirik kepada Allah.

Masya Allah…memang terkadang tanpa sadar (jika hati kita kurang peka) pikiran kitapun akan terbawa untuk mempercayainya. Akhirnya kitapun terbawa kearah syirik. Sangat tipis antara iman dan syirik, sayapun pernah membacanya bahwa syirik ini diibaratkan “ Semut hitam berada di atas batuan yang hitam di tengah kegelapan “….wah, bagaimana bisa melihatnya ya ?!?!.

Manusia cenderung menghambakan dirinya pada apa saja yang diyakininya mempunyai sumber kekuatan dan kemanfaatan yang lebih. Tak heran jika diantara manusia ada yang menuhankan benda pusaka, tempat keramat, danyang, setan dan syahwat. Padahal, benda-benda yang dipertuhankan tersebut tidak lebih dari sekedar benda mati yang tidak memiliki kekuatan apapun.

Apapun yang ada di alam semesta ini adalah ciptaan Allah SWT, yang derajatnya tidak lebih tinggi dari pada manusia.

Salam,
HJK (foto latar belakang Sendang Husada)

Menunggu dan Pekerjaan

Sudah 4 bulan di Proyek Semarang, belum sempat saya berpose sendirian di tengah lapangan.
Hari ini, Minggu tgl. 5 Juli ’09, sambil menunggu datangnya tamu dari Dirut TMJ serta Pimpro Pembangunann Jalan Tol – Semarang Solo, saya menyempatkan diri bergaya sejenak di lokasi pemancangan box traffic STA. 3+725.

Saat memulai pekerjaan di lokasi tersebut, sangat banyak permasalahan dengan penduduk lokal yang saat itu menganggap kedatangan kita justru membuat kebisingan dan polusi.
Demo warga akan menutup jalan tol serta datangnya tuntutan biaya ganti rugi sebesar Rp. 500 juta akibat pemutusan jalan local, sudah menjadi sesuatu hal yang biasa di telinga saya. Karena, dampak dari suatu proses pelaksanaan pembangunan pasti ada saja, apakah itu getaran, polusi udara, kebisingan, rumah retak, sawah yang terendam lumpur, tanaman yang tergusur serta kecelakaan akibat padatnya kendaraan dump truck tronton bisa saja terjadi setiap saat.

Namun setelah kita sikapi dengan pendekatan secara persuasive, kemarahan merekapun mulai reda, meskipun tidak semua mempunyai hati dan pemikiran yang sama. Ada yang dapat menerima, dan lebih banyak yang tidak bisa menerima. Sebenarnya mereka marah karena tidak mengerti dengan siapa akan berurusan jika terjadi masalah-masalah seperti di atas tadi.
Semoga perjalanan pembangunan proyek ini dapat menyedot tenaga kerja lokal yang banyak, sehingga nantinya mampu menjadi tenaga kerja yang terampil....Amin

Salam,
HJK

Sabtu, 04 Juli 2009

Ingin belikan buku, tapi...

2 hari yang lalu, tanggal 2 Juli 2009 ; jam 14:02, adek Nadya menghubungiku.
“ Assalamu’alaikum Ayah, ayah lagi dimana ? ”
Saya jawab (Ayah) : “ Wa’alaikum salam sayang, ayah lagi di lapangan. Adek lagi dimana nih, kok rame amat kedengarannya ? “.
Adek : “ Ayah, Adek lg di Gramedia nih lagi lihat-lihat buku, Ayah sukanya buku apa ? “
Ayah : “ Lho, kok tumben, mau beliin buku buat ayah emangnya ada apa ya, dek ? “
Adek : “ Enggak Yah, Cuma mau lihat2 aja. Ayah mau nggak kalo adek beliin buku ‘ Menjadi Kekasih Allah ‘ ? “
Ayah : “ Ya mau dong sayank, denger adek mau beliin aja ayah sudah seneng “.
Adek : “ Ya udah deh Yah, Ayah sehat-sehat di Semarang ya. Cepet pulang ya yah, assalamu’alaikum “.
Ayah : “ Iya sayang, insyaAllah tgl. 23 Juli ’09 nanti ayah sudah sampai Jakarta, wa’alaikum salam “.
Lalu, HP pun saya matikan.
Namun, tidak lama kemudian kira-kira 10 menit, adek Nadya SMS ; “ Yah, maaf ya bukunya tidak jadi adek beliin soalnya ketebelan dan harganya mahal ”.
Lalu saya balas, “ Alhamdulillah, tidak apa2 sayankqu, kan adek sudah ada niat baik mau membelikan ayah buku agama. Semoga berpahala ya adek sayank. Maaf ya dek, tadi ayah sudah GR tuh mau dibeliin buku…h h h ”.
Lalu adek nadya membalas singkat : “ Iya Yah, maafin adek ya yah ”

Di dalam hatiku berkata, " Subhanallah, begitu perhatiannya adek Nadya padaku meskipun tidak jadi membelikan buku yang dimaksud, karena bukunya terlalu tebal dan harganya mahal.
Terima kasih sayankqu, meskipun demikian, ayah sudah cukup senang mempunyai anak yang menyukai buku agama serta perhatiannya kepada orang tua. "

Salam,
HJK

Tarbiyah Ramadhan

Bulan Ramadhan dengan segala kelebihan dan keutamaannya adalah proses tarbiyah yang datangnya langsung dari Allah SWT.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa.
Dialah bulan mulia, bulan dimana al-Quran diturunkan, bulan shiyam, bulan qiyamullail, bulan berhias tahajud, bulan yang dipenuhi air mata umat yang bertobat, bulan penuh kesabaran, penuh ketaqwaan, bulan dimana pahala dan ampunan Allah diobral semurah mungkin, bulan dimana pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka selebar-lebarnya, bulan dimana para syaitan dibelenggu, bulan dimana amal kebaikan dilipatgandakan, bulan dimana didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (lailatul qadr).
Rasulullah SAW mengungkapkan keistimewaan bulan ini sebagai “syahrun aziimun mubaroq”, bulan luar biasa yang penuh dengan keberkahan.Tak heran, jika Rasulullah dan para sahabat menanti-nanti ramadhan dengan penuh harap sejak jauh-jauh hari sebelum datangnya bulan ramadhan.

Salam,
HJK

Menyambut Tamu Besar

Tak terasa, 2 bulan lagi kita akan menyambut tamu besar yang bernama Ramadhan.
Dalam perhitungan bulan Islam/ Hijriah, bulan ini di namai dengan bulan Rajab.
Nah, permasalahannya, Apakah sudah ada persiapan pada diri kita dalam menyambut bulan Ramadhan ?
Berdasarkan buku/ referensi yang saya baca, Sejak 2 (dua) bulan sebelum Tamu yang bernama Ramadhan tiba, yaitu bulan Rajab, Rasulullah saw selalu memperbanyak do'anya sebagai berikut ;
" Ya Allah berkahilah kami dalam bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan ".
" Ya Allah sampaikanlah kami pada Ramadhan dengan aman, keimanan, keselamatan, Islam, kesehatan dan terhindar dari penyakit serta bantulah kami untuk melaksanakan shalat, puasa dan tilawah al-Quran padanya ".
" Ya Allah bulan Ramadhan telah menaungi kami dan telah hadir, serahkanlah ia pada kami dan serahkanlah kami padanya, karuniakanlah kami kesanggupan untuk berpuasa, dan menegakkan malam-malamnya. Dan karuniakanlah kami kesungguhan kekuatan dan semangat serta jauhkanlah kami dari fitnah didalamnya ".
Subhanallah, Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita, untuk mampu meniru suri tauladan Rasulullah SAW.
Amin.
Salam,
HJK

Jumat, 03 Juli 2009

Anak Pertama ku


RACHMATU BILL MULTAZAM

Izam,

itu nama yang biasa digunakan teman-teman di sekolahan untuk memanggilnya. Dan setau saya sih, tidak ada panggilan/ julukan lainnya selain " Izam ".

Kamipun di dalam keluarga memanggilnya dengan tambahan " Kak " di depannya (Karena memang dia anak pertama kami yang lahir di Jakarta, tanggal 1 Desember 1994).

Jadi, biasa kami memanggilnya dengan sebutan " Kak Izam ". Namun, adeknya, si Nadya sering memanggilnya " KAZAM ", katanya biar gampang dan cepat penyebutannya.

Perihal seni musik, kemampuannya dalam bernyanyi masih sering kali " Fals ", namun kemampuannya dalam memainkan alat musik sangat mumpuni dan beragam, dari gitar klasik, gitar elektrik, electone, piano, sampai dengan memainkan alat musik marawis (tumbuk).

Berbicara dan diskusi dengan kak Izam sangat menyenangkan, baik dari segi agama, pelajaran, sampai-sampai masalah debat presiden....wah, memang seru jika ber diskusi dengannya. Kalo bicara nggak mau ngalah, bahkan sampe otot lehernya keluar...ha ha ha...terkadang adeknya juga usil mengganggunya " biasa aja deh Kak, nggak usah ngotot ".....
Di sisi lain, meskipun usianya masih belia, Kak Izam sudah memiliki tanggung jawab terhadap dirinya, keuangan, dan perhatian yang sangat besar terhadap keluarga. Dia selalu bingung bilamana Ayahnya, mamanya juga adeknya keluar rumah dalam waktu yang lama. Jangan heran, jika setiap 1/2 (setengah) jam sekali (1 x) dia akan mengontrol keberadaan, kondisi dan keadaan kami.

Subhanallah, saya yakin bahwa semua itu berkat terijabahnya do'a oleh Alah SWT, serta kerja keras istriku yang tercinta dalam mendidik Kak Izam menjadi seperti sekarang ini.
Nama Rachmatu Bill Multazam, sebenarnya diambil dari ungkapan rasa syukur, atas anugerah terindah yang Allah SWT berikan kepada saya ketika bertemu/ berkenalan dengan istri tercinta di Mekkah Al Mukaromah....ya, inilah " Rahmat yang saya temukan di Multazam ".

Dalam setiap saat saya selalu bersyukur, Terima Kasih Ya Allah, Engkau telah memberikan padaku Istri yang sholehah, bersama anak-anak yang sholeh dan sholehah, yang selalu mengingatkanku dalam hal kebenaran dan dalam hal kesabaran. Sehingga, terwujudlah keluarga sakinah ma waddah wa rohmah.
AMIN

Kamis, 02 Juli 2009

Anak ke 2 ku

Nadya Raudillah Puteri
Nadya,

Ya, itu nama kecilnya, namun kerap sekali teman-teman sekolah memanggil namanya cukup dengan sebutan " Nad " saja. Tetapi, beberapa temen lainnya terkadang ada yang memanggilnya dengan sebutan " Bebby ".

Namun, jika berada di rumah, kami sekeluarga terbiasa memanggilnya dengan sebutan " Dek ", karena memang dia anak yang paling kecil (meskipun sekarang tidak bisa dibilang kecil lagi).

Ya, apapun panggilan yang diberikan oleh teman juga sahabatnya, bagi saya dia adalah anak ke 2 yang sangat manis dan manja, lahir di Kendari 12 Oktober 1997.

Tingkah lakunya selalu membuat saya kangen dan ingin segera pulang ke rumah. Bercanda di kamar, di ruang TV, di meja makan, di ruang tamu, dan di segala tempat juga kesempatan.
Kalo lagi manja, bicaranya seperti anak " BAYI " yang baru bisa bicara....ah, betul betul menggemaskan.

Perhatiannya kepada saya, juga rajinnya dalam menjalankan ibadah sholat 5 waktu, dan tak jarang juga sholat sunnah tahajud (jika ada maunya), selalu membuat saya teringat dengannya. HP dengan pulsa yang saya belikan hanya Rp. 5000 / minggu, tidak membuatnya sayang untuk menelpon atau sekedar SMS menanyakan keberadaan serta keadaan saya.

Dalam hal mengaji, penguasaannya tentang Gorib dan Tajwid sangat membanggakan, sehingga sering kali, jika saya sedang mengaji di sampingnya, pasti akan selalu dikoreksi olehnya, " Ayah sayang, di situ ada Idgham Miim Saakin, jadi, kalo mim ketemu dengan mim harus dibaca mendengung ", dan sebagainya. Sampai-sampai bacaan panjang pendeknya pun dikoreksinya, "Ayah sayang, kalo yang ini bacaannya harus 3 sakta...(dengan tangannya dia mengetuk lantai, untuk menghitung tanda panjang 3 sakta) ".

Subhanallah, saya yakin bahwa semua itu berkat terijabahnya do'a oleh Alah SWT, serta kerja keras istriku yang tercinta dalam mendidik dek Nadya menjadi seperti sekarang ini.

Dalam setiap saat saya selalu bersyukur, Terima Kasih Ya Allah, Engkau telah memberikan padaku Istri yang sholehah, bersama anak-anak yang sholeh dan sholehah, yang selalu mengingatkanku dalam hal kebenaran dan dalam hal kesabaran. Sehingga, terwujudlah keluarga sakinah ma waddah wa rohmah.

AMIN

Nambah dikit :

Nama Nadya, saya ambil dari kata NADIYAH = Golongan/ kumpulan,
sedangkan Raudillah, saya ambil dari kata RAUDLAH = Taman surga,
Dan Puteri, saya ambil persamaan dari kata Wanita.

Jadi, saya berharap dengan pemberian nama tersebut agar selalu tertanam di hati agar menjadi do'a untuknya, sehingga nantinya dek Nadya dapat termasuk di dalam " Golongan wanita yang berada di taman surga "....Amin