Selasa, 31 Desember 2013

KENTUT

Sepasang suami istri baru menikah, si suami ingin memberikan surprise pada istrinya, suatu hari si suami berkata kepada istrinya:

“Sayang, kita pergi yuk,tapi mata dan telinga kamu harus ditutup yah…!”
“Kok harus ditutup sih mas…?” kata istrinya
“Yah, pokoknya ada sesuatu untukmu….. ”

Merekapun berangkat dengan menggunakan taxi, begitu sampe di tempat yang dituju mereka turun, kemudian s...
i suami mengajak istrinya masuk ke rumah baru yang dijadikan sebagai surprise untuk istrinya, tapi si suami masih belum mengijinkan istrinya membuka tutup mata.

Ternyata si istri ingin buang angin, tapi karena masih malu sama suaminya si istri pura-pura minta tolong dibikinin minuman.

“Mas, ambilin saya minum dong…!”

Suaminya kemudian pergi mengambil minuman, ketika suaminya pergi si istri buang angin “tuuuut..”

Pas si suami datang membawa minuman, ternyata si istri masih ingin buang angin,akhirnya dia bilang ke suaminya .
“Mas minumannya kurang manis, tambahin gula lagi yah….”

Si suami pergi lagi untuk menambahkan gula pada minuman istrinya, ketika suaminya pergi si istri kentut lagi “tuuuuuut… .”.

Kemudian si suami datang lagi untuk memberikan minuman, tapi ternyata si istri masih ingin buang angin, akhirnya dengan berberat hati si istri minta ditambahkan gula lagi, saat si suami pergi istrinya kembali buang angin “TTUUUUUUUUUTT. ……TUUT. ….TUUT”

Akhirnya si istri merasa lega karena telah selesai dari keinginan buang anginnya.

Ketika si suami tiba dan menyerahkan minuman, kemudian si suami membuka tutup mata si istrinya,si istri terkejut karena ternyata di rumah sudah banyak orang dan disampingnya ada mertuanya, sambil malu-malu si istri bertanya pada mertuanya,

“Oh Papa mama, sudah lama datang..?”

Sang mertua menjawab, “Iya, sudah sejak kentut pertama…”

Rabu, 25 Desember 2013

Demi Waktu

Masih ingatkah anda akan Surah Al Ashr ?

Surah ini menawarkan kepada kita, agar tetap dalam kesadaran bahwa tiap detik waktu yg kita jalani di bumi sangat berharga.
Mengajak kita untuk tidak menjadi sosok yang merugi dan mengingatkan kita bahwa waktu yang kita miliki sangat sedikit.
Jangan jadikan waktu seakan bergulir begitu sj tanpa ada manfaat.

Beruntunglah bagi merek
a yang tetap dalam imannya dan yg senantiasa beramal sholih.

Agar hidup lebih bermanfaat bagi orang lain, mari bersama saling ingat mengingatkan dalam hal kebaikan dan juga dalam hal kesabaran.



Salam,

HJK

Selasa, 12 November 2013

Semangkuk Bakso

Dikisahkan, biasanya di hari ulang tahun Putri, ibu pasti sibuk di dapur memasak dan menghidangkan makanan kesukaannya. Tepat saat yang ditunggu, betapa kecewa hati si Putri, meja makan kosong, tidak tampak sedikit pun bayangan makanan kesukaannya tersedia di sana. Putri kesal, marah, dan jengkel.

"Huh, ibu sudah tidak sayang lagi padaku. Sudah tidak ingat hari ulang tahun anakny...
a sendiri, sungguh keterlaluan," gerutunya dalam hati. "Ini semua pasti gara-gara adinda sakit semalam sehingga ibu lupa pada ulang tahun dan makanan kesukaanku. Dasar anak manja!"

Ditunggu sampai siang, tampaknya orang serumah tidak peduli lagi kepadanya. Tidak ada yang memberi selamat, ciuman, atau mungkin memberi kado untuknya.

Dengan perasaan marah dan sedih, Putri pergi meninggalkan rumah begitu saja. Perut kosong dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan membuatnya berjalan sembarangan. Saat melewati sebuah gerobak penjual bakso dan mencium aroma nikmat, tiba-tiba Putri sadar, betapa lapar perutnya! Dia menatap nanar kepulan asap di atas semangkuk bakso.

"Mau beli bakso, neng? Duduk saja di dalam," sapa si tukang bakso.

"Mau, bang. Tapi saya tidak punya uang," jawabnya tersipu malu.

"Bagaimana kalau hari ini abang traktir kamu? Duduklah, abang siapin mi bakso yang super enak."

Putri pun segera duduk di dalam.

Tiba-tiba, dia tidak kuasa menahan air matanya, "Lho, kenapa menangis, neng?" tanya si abang.

"Saya jadi ingat ibu saya, bang. Sebenarnya... hari ini ulang tahun saya. Malah abang, yang tidak saya kenal, yang memberi saya makan. Ibuku sendiri tidak ingat hari ulang tahunku apalagi memberi makanan kesukaanku. Saya sedih dan kecewa, bang."

"Neng cantik, abang yang baru sekali aja memberi makanan bisa bikin neng terharu sampai nangis. Lha, padahal ibu dan bapak neng, yang ngasih makan tiap hari, dari neng bayi sampai segede ini, apa neng pernah terharu begini? Jangan ngeremehin orangtua sendiri neng, ntar nyesel lho."

Putri seketika tersadar, "Kenapa aku tidak pernah berpikir seperti itu?"

Setelah menghabiskan makanan dan berucap banyak terima kasih, Putri bergegas pergi. Setiba di rumah, ibunya menyambut dengan pelukan hangat, wajah cemas sekaligus lega,

"Putri, dari mana kamu seharian ini, ibu tidak tahu harus mencari kamu ke mana. Putri, selamat ulang tahun ya. Ibu telah membuat semua makanan kesukaan Putri. Putri pasti lapar kan? Ayo nikmati semua itu."

"Ibu, maafkan Putri, Bu," Putri pun menangis dan menyesal di pelukan ibunya. Dan yang membuat Putri semakin menyesal, ternyata di dalam rumah hadir pula sahabat-sahabat baik dan paman serta bibinya. Ternyata ibu Putri membuatkan pesta kejutan untuk putri kesayangannya.

Sabtu, 02 November 2013

Pesan Ibu

Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan.
Setelah memesan makanan, seoraEng anak penjaja kue menghampirinya, "Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!"
"Tidak Dik, saya mau makan nasi saja," kata si pemuda menolak.
Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.

Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "Tidak Dik, saya sudah kenyang.

"Sambil terus mengikuti si pemuda, si anak berkata, "Kuenya bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om."

Dompet yang belum sempat dimasukkan ke kantong pun dibukanya kembali. Dikeluarkannya dua lembar ribuan dan ia mengangsurkan ke anak penjual kue.

"Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya." Dengan senang hati diterimanya uang itu. Lalu, dia bergegas ke luar restoran, dan memberikan uang pemberian tadi kepada pengemis yang berada di depan restoran.

Si pemuda memperhatikan dengan seksama. Dia merasa heran dan sedikit tersinggung. Ia langsung menegur, "Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang. Kenapa setelah uang ada di tanganmu, malah kamu berikan ke si pengemis itu?"

Om, saya mohon maaf. Jangan marah ya. Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan atas jerih payah sendiri, bukan dari mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh ibu saya sendiri dan ibu pasti kecewa, marah, dan sedih, jika saya menerima uang dari Om bukan hasil dari menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu."

Si pemuda merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti.

"Baiklah, berapa banyak kue yang kamu bawa? Saya borong semua untuk oleh-oleh."
Si anak pun segera menghitung dengan gembira.Sambil menyerahkan uang si pemuda berkata, "Terima kasih Dik, atas pelajaran hari ini. Sampaikan salam saya kepada ibumu."Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan si pemuda, dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap, "Terima kasih, Om. Ibu saya pasti akan gembira sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan kami."



Salam,
HJK

Selasa, 22 Oktober 2013

Nilai Kehidupan

Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.

Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini.... Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.

"Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini," katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.

Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. "Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini."

Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, "Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya."

Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, "Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini."

Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, "Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain".

Segera timbul kesadaran baru. "Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain".

Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.

Senin, 14 Oktober 2013

“Seven Social Sins”.

“Politics without principle. Wealth without work. Pleasure without conscience. Knowledge without character. Commerce without morality. Science without humanity. Worship without sacrifice”

-Mahatma Gandhi-

Sabtu, 05 Oktober 2013

Selalu berbagi

Semalem, saat sdg makan di Mc D, Sepasang kakek-nenek datang ke resto Mc Donald, dgn saling menuntun. Mereka duduk di sebuah bangku panjang berdua,disampingku.

Si kakek segera berdiri & memesan makanan, sebuah hamburger, seporsi kentang goreng & segelas minuman.
Setelah itu kembali duduk, membagi hamburger jadi 2 bagian, menghitung kentang goreng dgn cermat & membagi adil dgn si nenek, kemudia...
n mengambil dua sedotan, menaruh gelas minuman tepat ditengah meja.

Aku memperhatikan tingkah sepasang kakek-nenek itu dgn salut & kagum, "Wah sdh tua2 begitu masih bisa saling berbagi & mengasihI, sungguh patut dijadikan contoh" pikirku.

Kakek kemudian makan bagiannya, sementara si nenek hanya menyedot minumannya dan memperhatikan Si kakek makan.

Melihat itu, akupun iba. Akupun merasa kasihan, akhirnya mendekat sembari menyodorkan kentangku yg Super Size & berkata: "Nek ambillah ini. Si Nenek jwb: "Tdk usah cu, terima kasih, kami selalu berbagi makanan yg sama".

Sampai si kakek selesai makan, mengelap mulut dgn tissue, si nenek msh saja menunggu tanpa menyentuh makanan bagiannya.

Akupun mendekat lagi, kali ini berkata: "Nek, boleh saya belikan makanan yg lain, mungkin nenek tdk suka yg ini?"

Nenek : "Tdk cu… terimakasih.

Aku : "Kalau begitu kenapa makanannya tdk dimakan, katanya kalian suka berbagi ?"

Nenek : "Nenek sedang nungguin kakek selesai makan,... Karena gigi palsunya masih di pake Kakek. Kan kami selalu berbagi....

Eeeaaallaaah, neeek... berbaginya termasuk gigi palsunya toh....
 
 
Salam,
HJK

Selasa, 01 Oktober 2013

Sifat Kepiting

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting.
Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki.

Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah.
Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom/wadah, tan...pa diikat.
Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaanini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom,sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.

Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri.Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting. Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom,teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar.Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun… dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar.
Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.

Begitu pula dalam kehidupan ini…tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu.

Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesan kita malahan mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang nggak bener.Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi,sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya.
Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini.

Pertanda seseorang adalah ‘kepiting’:
1. Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi)yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalambertindak
2. Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan
3. Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui kelemahan dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri...

Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom,namun yah… dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya…Coba renungkan berapa waktu yang Anda pakai untuk memikirkan cara-cara menjadi pemenang.

Dalam kehidupan sosial, bisnis, sekolah, atau agama.Dan gantilah waktu itu untuk memikirkan cara-cara pengembangan diri Anda menjadi pribadi yang sehat dan sukses.

Minggu, 29 September 2013

Tim Work

 
Disuatu desa yang sejuk dan nyaman. hiduplah dua sahabat kecil, namanya Keri (kera) dan Kanci (kancil). Merek...a berdua sedang menikati hangatnya cahaya matahari yang terasa hangat menyentuh mereka di balik pepohonan. Tiba – tiba muncul ide iseng di kepala si Keri untuk mengajak si Kanci berlomba membuktikan diri, siapa yang lebih hebat diantara mereka berdua.

Karna merasa tertantang akhirnya si Kancipun menerima tantangan temannya. Keri yang merasa lebih hebat dalam memanjat langsung mengajak sahabatnya menemui si Tucil (tupai kecil) yang tinggal di batang pohon “inspirasi” dan berniat menjadikannya sebagai juri. Begitu tiba di tempat Tupi,mereka menyampaikan maksud kedatangan mereka untuk menjadikannya sebagai juri dalam perlombaan yang mereka rencanakan.

Karna tidak tahu maksud kedua temannya si Tupi asal saja berkata “baiklah, siapa yang lebih dulu mencapai puncak pohon inspirasi ini akan diakui sebagai orang hebat.” Si Keri langsung melompat dan tidak lama dia melambai – lambai kebawah dengan tatapan mengejek. Kanci yang tidak bisa memanjat pohon inspirasi langsung protes dan mengajak temannya untuk mangadakan pertandingan ulang, dengan menjadikan Paku (pak kuda) sebagai jurinya.

Pak Kuda yang tinggal di lereng gunung motivasi terkaget – kaget mendengar ide jahil mereka berdua. Lalu dengan asal saja paku mengatakan “baiklah, siapa yang lebih dulu mencapai puncak gunung “motivasi” ini, akan diaku sebagai yang terhebat”. Tanpa pikir panjang si Kanci berlari secepat -cepatnya. Setiba di atas dia berteriak kebawah dan melambaikan kakinya dengan tatapan yang tak kalah mengejek.

Pak Beruang yang sedari tadi memperhatikan tingkah dua warga hutan itu mendekat dan bicara pada mereka berdua “kalian sedang apa si?” Keri yang merasa di kalahkan menjawab “si Kanci tu pak, masa ngajak saya lari ke puncak gunung motivasi. Yah mana kuat saya mengejarnya? ” si Kanci yang merasa tidak begitu ceritanya langsung protes “gak koq pak, si Keri tu yang ngajak lomba, tadi dia ngajak saya lomba manjat pohon inspirasi. yah jelas saya kalah lah.”

Pak Beruang langsung mengerti duduk masalahnya, dan berkata “kalian lihat pulau di kaki gunung motivasi itu?” mereka berdua serentak menjawab “iya pak.”

“baiklah,bagaimana kalo kalian berdua berlomba mencapai pulau itu dan siapa yang bisa mengambil buah inspirasi di pohonnya yang ada di pulau itu, dia yang menang! setuju?”.

Setelah keduanya meng-iya-kan pak beruang langsung menghitung “1… 2… 3…”

Mereka berdua pun langsung berlari secepat – cepatnya untuk mencapai pulau di kaki gunung motivasi dan memetik buah diatas pohon inspirasi seperti mana di nyatakan oleh pak beruang.

Kanci dengan gesit menyebrangi sungau kecil yang terbentang antara pulai kecil dan gunung motivasi dengan melompat2 kecil. sementara si Keri tertinggal karna tidak ada dahan yang bisa di jadikan ayunan untuk menyebrang ke pulau itu.

Sesampainya di sebrang pulau si Kanci malah bingung sendiri. bagaimana caranya memetik buah inspirasi yang tergantung tinggi itu? pada saat yang bersamaan si Keri berteriak pada sahabatnya “Kanci, jemput aku disini! dan aku akan mengambilkan buah inspirasi itu untuk kamu!”.
Kanci berpikir sejenak, setelah yakin untuk menjemput Keri diapun melompat dan menjemput temannya disebrang.

Keri menaiki punggung Kanci dan mereka berdua pun sampai di pulau sebrang. Sesuai janjinya Keri memanjat pohon itu untuk sahabatnya!.

Di kejauhan pak beruang bertepuk riang menyaksikan kerja sama mereka berdua! “kalian sudah liat sendiri? kalian berdua berbeda dan masing – masing memiliki peran yang unik dalam tim! Kita tidak bicara siapa yang terhebat diantara kita. Tapi bagaimana mengorganisir semua kelebihan kita untuk dijadikan sebuah kekuatan yang tidak terkalahkan!”

Si Kanci dan Keri pun sadar bahwa kerja sama tim harus lebih diutamakan. Mereka berdua bersalaman, kembali ke bawah pohon dan menikati hangatnya cahaya matahari.



Salam,
HJK

Sabtu, 21 September 2013

Awal Kesuksesan

Banyak orang mengira, kesuksesan itu berada jauh disana,
Padahal sukses itu bersumber dari yang terdekat dengan kita,

Kesuksesan itu berawal dari yang terdekat, yaitu didalam diri kita sendiri, pasangan hidup kita, orang tua kita, anak2 kita, tetangga kita, ataupun teman2 kita.

Jika kita mampu berbuat baik pada diri kita dan orang-orang yang terdekat dengan kita itu, baru kemudian kesuksesan itu akan menyertai kita. Dan, selama hubungan dengan orang2 terdekat itu tdk baik, maka jangan pernah bermimpi kesuksesan akan datang tiba-tiba ".


Salam,
HJK

Minggu, 15 September 2013

Disiplin

 
Orang Gila yang Disiplin Idin dan Otong berencana kabur dari rumah sakit jiwa tempat mereka dirawat.

Rencana pun mereka susun :
1.Lari ke pintu gerbang
2.Memukul penjaganya
3.Membuka paksa pintu gerbang
4.Kabur


Pada hari H mereka melaksanakan rencananya.
Mereka lari kepintu gerbang. Sampai dipintu gerbang
ternyata penjaganya tidak ada satupun,
pintu gerbang juga
terbuka lebar.

Idin bilang: "waduhhh sial...!! Rencana kita gagal..!!"
Otong: "Kita ulangi besok lagi saja ya....????"
Idin: "OK deh...!"

Selasa, 10 September 2013

Gratis sepanjang masa

Suatu sore, seorang anak menghampiri ibunya di dapur. Ia menyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya. Setelah sang ibu mengeringkan tangannya dengan celemek.
Ia pun membaca tulisan tsb :

Untuk memotong rumput Rp. 5000
Untuk membersihkan kamar tidur minggu ini Rp. 5000
Untuk pergi ke toko disuruh ibu Rp. 3000
Untuk menjaga adik waktu ibu belanja Rp. 5000
Untuk membuan...
g sampah Rp. 1000
Untuk nilai yang bagus Rp. 3000
Untuk membersihkan dan menyapu halaman Rp. 3000
Jadi jumlah utang ibu adalah Rp. 25000

Sang ibu memandangi anaknya dengan penuh harap. Berbagai kenangan terlintas dalam benak sang ibu. Lalu ia mengambil pulpen, membalikkan kertasnya. Dan menuliskan:

Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, gratis
Untuk semua malam ibu menemani kamu, gratis
Untuk membawamu ke dokter dan mengobati saat kamu sakit, serta mendoakan kamu, gratis
Untuk semua saat susah dan air mata dalam mengurus kamu, gratis
Kalau dijumlahkan semua, harga cinta ibu adalah gratis
Untuk semua mainan, makanan, dan baju, gratis
Anakku… dan kalau kamu menjumlahkan semuanya,
Akan kau dapati bahwa harga cinta ibu adalah GRATIS

Seusai membaca apa yang ditulis ibunya, sang anak pun berlinang air mata dan menatap wajah ibunya, dan berkata: “Bu, aku sayang sekali sama ibu” ia kemudian mendekap ibunya. Sang ibu tersenyum sambil mencium rambut buah hatinya.”Ibupun sayang kamu nak” kata sang ibu.

Kemudian sang anak mengambil pulpen dan menulis sebuah kata dengan huruf-huruf besar sambil diperhatikan sang ibu: “LUNAS”

Kamis, 05 September 2013

Kesedihan Dokter

Seorang dokter sedang menangis tersedu-sedu didepan sebuah makam yang tanahnya masih merah.
Uniknya dipusara makam terletak batu nisan berbentuk "HATI".

Ustadz : "Sudah, ikhlaskan saja, jangan menangis..."
Doketr : "Ustadz, gimana saya tidak sedih.... Bagaimana kalau saya yang mati?"
Ustadz : "Semua orang pasti mati, Dok!"
Dokter : "Begini lho, Ustadz, yang mati ini teman saya.Kami para kumpulan Dokter Spesialis sudah sepakat,siapa saja diantara kami yang mati maka akan dibuatkan batu nisan dengan gambar sesuai bidang spesialis yang kami tekuni."
Ustadz : "Ooo... teman dokter yang mati ini apa spesialisnya?"
Dokter : "Dia spesialis HATI. Makanya batu nisan dia berbentuk hati."
Ustadz : "Lalu apa yang membuat anda begitu khawatir?"
Dokter : "Lahh, kalau saya mati, gak bisa ngebayangin batu nisan yang akan dibuat untuk saya..."
Ustadz : "Emang dokter spesialis apa?"
Dokter : "Saya kan Dokter spesialis KELAMIN, Pak Ustadz !!"
Ustadz : "Astaghfirullah haladzim..." (sambil mikir) "tenang dok, entar dipakein celana dalam..." wkwkwkwkwkkkk.. .........

Minggu, 01 September 2013

Menggenggam Masalah

Di Afrika, teknik atau cara berburu monyet begitu unik. Si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup tanpa cedera.

Cara menangkapnya sederhana saja, si pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang & sempit. Toples itu diisi kacang yg telah diberi aroma. Tujuannya utk mengundang monyet2 datang.
Setelah diisi kacang, toples2 itu ditanam dlm tanah dgn menyisakan mulut ...toples dibiarkan tanpa tutup. Para pemburu biasa melakukannya disore hari.
Besoknya, mereka tinggal meringkus monyet2 yg tangannya terjebak di dalam botol, tak bisa dikeluarkan.
Kok, bisa ?

Monyet2 itu tertarik pada aroma yg keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan utk mengambil kacang2 yg ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang, monyet2 itu tdk bisa menarik keluar tangannya. Selama mempertahankan kacang2 itu, selama itu pula mereka terjebak. Toples itu terlalu berat utk diangkat. Jadi, monyet2 itu tdk akan dpt pergi ke mana2!

Mungkin kita akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet2 itu. Tapi, tanpa sadar sebenarnya kita mungkin sdg menertawakan diri sendiri.

Ya, kadang kita bersikap spt monyet2 itu.
Kita menggenggam erat setiap permasalahan yg kita miliki layaknya monyet menggenggam kacang.

Kita sering menyimpan dendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah mengampuni.
Mulut mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada di dalam dada.
Kita tak pernah bisa melepasnya. Bahkan, kita bertindak begitu bodoh, membawa “toples-toples” itu ke mana pun kita pergi. Dgn beban berat itu, kita berusaha utk terus berjalan.

Tanpa sadar, kita sebenarnya sdg terperangkap penyakit kepahitan yg parah.

Sebenarnya monyet2 itu bisa selamat jika mau membuka genggaman tangannya & kita pun akan selamat dari sakit hati jika sebelum matahari terbenam kita mau melepas semua perasaan negatif terhadap siapapun.

"Bukalah genggaman Anda. Jangan simpan kepahitan itu."

Kamis, 22 Agustus 2013

Do'a dalam kompetisi

Suatu ketika, ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab memang begitulah peraturannya.

Ada seorang anak bernama Budiman. Mobilnya tak isti...
mewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Budiman-lah yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya. Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip di atasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Budiman bangga dengan itu semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri.

Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan.

Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 pembalap kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah di antaranya. Namun, sesaat kemudian, Budiman meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa.

Matanya terpejam, dengan tangan bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit kemudian, ia berkata, "Ya, aku siap!". Dor!!! Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil tu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing.

"Ayo..ayo... cepat..cepat, maju..maju", begitu teriak mereka. Ahha...sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah terlambai.

Dan...

Budiman-lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Budiman. Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati. "Terima kasih."

Saat pembagian piala tiba. Budiman maju ke depan dengan bangga. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya.

"Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?"

Budiman terdiam. "Bukan, Pak, bukan itu yang saya panjatkan" kata Budiman.

Ia lalu melanjutkan, "Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Tuhan untuk menolong saya mengalahkan orang lain. Saya hanya bermohon pada Tuhan, supaya saya tak menangis, jika saya kalah."

Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-tangan yang memenuhi ruangan.




Salam,
HJK

Selasa, 13 Agustus 2013

Ambisi

"Janganlah engkau menuntut suatu jabatan. Sesungguhnya jika diberi karena ambisimu maka kamu akan menanggung seluruh bebannya. Tetapi jika ditugaskan tanpa ambisimu maka kamu akan ditolong mengatasinya."

 

Salam,

HJK

Kamis, 01 Agustus 2013

Arti sebuah kata

Dalam Kamus Bhs Indonesia antara Simpanan dan Simpenan punya arti sama, tapi dalam prakteknya beda. Inilah perbedaannya:

♧  1. Simpanan adanya dibawah kasur, tapi kalau Simpenan diatas kasur.
♧  2. Simpanan boleh dilihat istri/suami, tapi kalau Simpenan “sama sekali” tidak boleh dilihat istri/suami.
3. Simpanan dijamin LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Simpenan tidak dijamin LPS.
♧  4. Simpanan bisa menghasilkan uang kalau dikelola, Simpenan justru menghabiskan uang kalau dikelola.
♧  5. Simpanan tahan gak dipake bertahun-tahun,­ tapi kalo Simpenan mana tahan kalo gak dipake.
♧  6. Simpanan kalo digesek keluar uang, Simpenan kalo digesek malah nyedot uang.
♧  7. Simpanan kalo mau dipakai rasanya sayang, tapi Simpenan klo mau dipake bilangnya "sayang".... :))

Kamis, 25 Juli 2013

Huznudzon

"Jika hati senantiasa berniat baik, Allah akan pertemukan dgn hal-hal baik, tempat yg baik, org2 baik, & kesempatan berbuat baik."

"Lebih baik kehilangan sesuatu karena Allah, dari pada kehilangan Allah karena sesuatu".

 

Salam,

HJK

Selasa, 16 Juli 2013

Pituture wong Tuwo

Sedere sederek..tulung digatekno, Iki pituture wong tuwo. Iki ora saru, monggo disimak ben dadi wong sing kautaman:

> Wajik kletik gulone jowo..
Wulune sithik, barange dowo.. (woh kimpul)

> Pitik walik nguntal watu..
Wes nganggo gaya molak-malik kok ora metu-metu.. (nguthik celengan)

> Sego gurih lawuhe sate usus..
Pertamane perih lebare bludhas bludhus.. (tindik)...

> penyakit tedun tambane suket..
Munggah mudhun marai kemringet.. (push up)

> Becik ketitik olo rupamu..
digoyang sithik men cepet metu.. (arisan)

> weruh wong gemblung marai mules..
Nduwur diambung, kok ngisore teles.. (nggendong bayi ngompol)

> Kue putu diwadahi piring..
Nek ra metu-metu, jajal karo miring.. (kuping kelebon Banyu)

Kamis, 04 Juli 2013

Takut perang

Seorang prajurit Amerika sedang melarikan diri, bertemu dgn seorg Biarawati.

Dia berkata," bolehkah aku bersembunyi di bawah jubahmu?"

Biarawati itu setuju, tak lama kemudian dua org tentara militer menghampiri biarawati itu dan bertanya, " Apakah km melihat seorg prajurit yg sedang melarikan diri? "

Biarawati itu menjwb, " Ya, dia lari kearah sana..".
 
Stlh kedua org tentara itu pergi, prajurit itu merangkak keluar dan berkata, " Terima kasih, engkau tlh menyelamatkanku, aku tdk ingin di kirim ke Syria"

Biarawati itu mengangguk dan berkata," Ya, aku mengerti ".

Prajurit itu berkata lagi, " Maafkan aku, tp sejujurnya Anda mempunyai sepasang kaki yg indah"

Biarawati itu tersenyum kecut dan berkata, " Kalau kau tadi melihat keatas sedikit, kau akan melihat sepasang bola... aku berpakaian spt ini juga karena tdk ingin di kirim ke Syria.
 
 
Salam,
HJK

Selasa, 25 Juni 2013

Kenikmatan sakit

U/ Semua yang sdg sakit. Smg ketakwaannya semakin meningkat.

Sakit, sebagaimana juga setiap ujian, bukan menguji ketangguhan dan kemampuan. Sebab sakit Allah beri sudah sesuai dengan takaran dan daya tahannya.

Ia sejatinya menguji kemauan untuk memberi makna. Maka bagi dia yang mampu memberi makna terbaik bagi sakit, insya Allah kemuliaannya diangkat dan membuat malaikat yang selalu sehat takju...b.

Sakit itu zikrullah. Mereka yang menderitanya akan lebih sering dan syahdu menyebut Asma Allah dibanding ketika dalam sehatnya.

Sakit itu istighfar. Dosa-dosa akan mudah teringat, jika datang sakit. Sehingga lisan terbimbing untuk mohon ampun. Sakit itu tauhid. Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kalimat thoyyibat yang akan terus digetar?

Sakit itu muhasabah. Dia yang sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri dalam sepi, menghitung-hitung bekal kembali. Sakit itu jihad. Dia yang sakit tak boleh menyerah kalah; diwajibkan terus berikhtiar, berjuang demi kesembuhannya.

Bahkan sakit itu ilmu. Bukankah ketika sakit, dia akan memeriksa, berkonsultasi dan pada akhirnya merawat diri untuk berikutnya ada ilmu untuk tidak mudah kena sakit.

Sakit itu nasihat. Yang sakit mengingatkan si sehat untuk jaga diri. Yang sehat hibur si sakit agar mau bersabar. Allah cinta dan sayang keduanya.

Sakit itu silaturrahim. Saat jenguk, bukankah keluarga yang jarang datang akhirnya datang membesuk, penuh senyum dan rindu mesra? Karena itu pula sakit adalah perekat ukhuwah.

Sakit itu gugur dosa. Barang haram tercelup di tubuh dilarutkan di dunia, anggota badan yang sakit dinyerikan dan dicuci-Nya. Sakit itu mustajab doa. Imam As-Suyuthi keliling kota mencari orang sakit lalu minta didoaka oleh mereka.

Sakit itu salah satu keadaan yang menyulitkan syaitan; diajak maksiat tak mampu-tak mau; dosa lalu malah disesali kemudian diampuni.

Sakit itu membuat sedikit tertawa dan banyak menangis; satu sikap keinsyafan yang disukai Nabi dan para makhluk langit.

Sakit meningkatkan kualitas ibadah; rukuk-sujud lebh khusyuk, tasbih-istighfar lebih sering, tahiyyat-doa jadi lebih lama.

Sakit itu memperbaiki akhlak; kesombongan terkikis, sifat tamak dipaksa tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut dan tawadhu.

Dan pada akhirnya sakit membawa kita untuk selalu ingat mati. Mengingat mati dan bersiap amal untuk menyambutnya, adalah pendongkrak derajat ketaqwaan. Karena itu mulailah belajar untuk tetap tersenyum dengan sakit.

Rabu, 12 Juni 2013

"Dedication of Life"

"Saja adalah manusia biasa. Saja tidak sempurna.
Sebagai manusia biasa saja tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. 

Hanja kebahagianku ialah dalam mengabdi kepada Tuhan, kepada Tanah Air, kepada bangsa. Itulah dedication of life-ku. 

Djiwa pengabdian inilah jang mendjadi falsafah hidupku, dan menghikmati serta mendjadi bekal-hidup dalam seluruh gerak hidupku. 

Tanpa djiwa pengabdian ini saja bukan apa-apa.
Akan tetapi dengan djiwa pengabdian ini, saja merasakan hidupku bahagia,- dan manfaat."


 " Soekarno ".

Selasa, 28 Mei 2013

Life begins at fourty

U/ Sahabatku yg telah mencapai usia 40 thn, agar selalu berdo'alah ;

"Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk supaya aku bisa mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat mengerjakan amal sholeh yang Engkau meridhoinya, dan berilah kebaikan kepadaku juga pada keturunanku.
Sesungguhnya aku betaubat kepada-Mu dan sesungguhnya aku temasuk orang-orang yang berserah diri."


Al-Ahqaf

Selasa, 14 Mei 2013

Memanah

 
Filosofi Memanah.

Alkisah, di suatu senja yang kelabu, tampak sang raja beserta rombongannya dalam perjalanan pulang ke kerajaan dari berburu di hutan. Hari itu adalah hari tersial yang sangat menjengkelkan hati karena tidak ada satu buruan pun yang berhasil dibawa pulang. Seolah-olah anak panah dan busur tidak bisa dikendalikan dengan baik seperti biasanya.

Setibanya di pinggir hutan, raja memu...tuskan beristirahat sejenak di rumah sederhana milik seorang pemburu yang terkenal karena kehebatannya memanah. Dengan tergopoh-gopoh, si pemburu menyambut kedatangan raja beserta rombongannya.

Setelah berbasa-basi, tiba-tiba si pemburu berkata, "Maaf baginda, sepertinya baginda sedang jengkel dan tidak bahagia. Apakah hasil buruan hari ini tidak memuaskan baginda?"

Bukannya menjawab pertanyaan, sang raja malah beranjak menghampiri sebuah busur tanpa tali yang tergeletak di sudut ruangan. "Pemburu, kenapa busurmu tidak terpasang talinya? Apakah engkau sudah tidak akan memanah lagi?" tanya sang raja dengan nada heran dan terkejut.

"Bukan begitu baginda, tali busur memang sengaja hamba lepas agar busur itu bisa ‘istirahat'. Jadi, ketika talinya hamba pasang kembali, busur itu tetap lentur untuk melontarkan anak panahnya. Karena berdasarkan pengalaman hamba, tali busur yang tegang terus menerus, tidak akan bisa dipakai untuk memanah secara optimal".

"Wah, hebat sekali pengetahuanmu! Ternyata itu rahasia kehebatan memanahmu selama ini ya," kata baginda.

"Memang, kami turun temurun adalah pemburu. Dan pelajaran seperti ini sudah ada sejak dari dulu. Untuk memaksimalkan alat berburu, kebiasaan seperti itulah yang harus hamba lakukan. Mohon maaf baginda, masih ada pelajaran lainnya yang tidak kalah penting yang biasa kami lakukan."

"Apa itu?" tanya baginda penasaran.

"Menjaga pikiran. Karena sehebat apapun busur dan anak panahnya, bila pikiran kita tidak fokus, perasaan kita tidak seirama dengan tangan, anak panah dan busur, maka hasilnya juga tidak akan maksimal untuk bisa mencapai sasaran buruan yang kita inginkan".

Mendengar penjelasan si pemburu, tampak sang raja terkesima untuk beberapa saat. Tiba-tiba tawa sang raja memenuhi ruangan. "Terima kasih sobat. Terima kasih. Hari ini rajamu mendapat pelajaran yang sangat berharga dari seorang pemburu yang hebat."

Setelah cukup beristirahat, raja pun berpamitan pulang dengan perasaan gembira. Dan timbul keyakinan, lain kali pasti akan berhasil lebih baik.


Selasa, 23 April 2013

Tempat bersenang-senang

Pada suatu pagi hari, Abu nawas muda sedang duduk-duduk bersantai di teras rumahnya. Beberapa saat kemudian, datanglah seorang komandan dengan beberapa prajuritnya.
Sang Komandan bertanya, "Wahai anak muda, dimanakah aku bisa menemukan tempat untuk bersenang-senang di daerah sekitar sini?"
"Kalau tidak salah di sebelah sana," jawab Abu Nawas.

"Dimanakah tempat itu?" tany...a salah seorang prajurit dengan sifat yang tidak menghargai.
"Pergilah ke arah sana, lurus tanpa belok-belok, maka kalian akan menjumpai tempat untuk bersenang-senang," jawab Abu Nawas.

Rombongan tentara kerajaan itu akhirnya pergi juga menuju tempat yang sudah ditunjukkan oleh Abu Nawas. Setelah beberapa saat, kagetlah mereka semua karena tempat yang mereka cari tidak ditemukan, kecuali hanya sebuah komplek kuburan yang sangat luas. Dan tentu saja hal ini membuat para tentara berang karena merasa telah ditipu oleh pemuda tersebut.

Mereka pun kembali lagi ke tempat Abu Nawas.

"Wahai anak muda, keluarlah engkau. Kenapa engkau berani sekali membohongi kami?" tanya Sang Komandan yang tidak tahu kalau yang diajak bicara itu sebenarnya adalah Abu Nawas, Si penasehat Kerajaan.
"Siapakah engkau ini? Berani sekali membohogi kami?" tanya salah seorang prajurit.
"Aku adalah ABDI," jawab Abunawas.

Komandan dan para prajurit merasa geram dan marah.

"Prajurit...tangkap dia!!!" seru komandan.
"Engkau akan aku bawa ke Panglima kami," kata komandan.

Oh, rupanya Abunawas hendak dihadapkan ke panglima kerajaan mereka.
"Wahai Panglima, kami telah menangkap seorang pembohong yang berani membohongi pasukan kerajaan," kata komandan.
"Alangkah lancangnya si pemuda ini karena sudah berani berbohong," lanjut komandan.

Panglima bersikap biasa saja, malah dia bahkan memerintahkan kepada prajurit untuk melepaskan borgol yang ada pada tangan Abu Nawas. Komandan dan para prajurit terkejut dan merasa heran, ada apa gerangan ini.

Setelah itu, panglima pun mendekati Abu nawas berkata,
"Tuan Abu, maafkan perbuatan anak buahku di sini ya," kata panglima itu dengan sangat sopannya. Laki-laki gagah dan tampan itu memang sudah saling mengenal satu sama lain karena mereka seringkali bertemu ketika sang khalifah mengundangnya ke istana.
Betapa terkejutnya sang komandan dan para prajuritnya.
Perasaan sombong dan congkak yang tadi menyelimuti mereka seakan berubah menjadi rasa takut.
"Wahai Tuan Abu..sebenarnya kebohongan apa yang mereka sangkakn kepadmu?" tanya panglima.

"Wahai panglima, mereka memintaku untuk menunjukkan tempat untuk bersenang-senang, tentu saja aku tunjukkan kuburan karena kuburan adalah tempat yang lebih baik bagi orang-orang yang taat kepada Allah SWT. Di sana pula dia akan mendapatkan hidangan yang nikmat dari Allah SWT, terbebas dari rasa fitnah dan kejahatan manusia dan makhluk lainnya," jawab Abunawas dengan tenangnya.

Mendengar jawaba pemuda itu, segera saja komandan mendekati Abu Nawas dan berkata,
"Maafkan hamba, Tuanku Abu?"
"Andai saja aku mengetahui bahwa tuan adalah Tuan Abu, tentu kami tidak akan berani membawa Tuan ke hadapan Panglima," kata komandan lagi.

"Wahai komandan...apakah aku telah membohongi kalian? Bukankah aku berkata benar? Aku adalah ABDI, dan setiap orang adlah Abdi Allah SWT, termasuk kalian semuanya," kata Abu Nawas.

"Anda benar Tuanku..," jawab komandan.

Komandan dan prajurit yang telah menangkap Abu Nawas merasa malu jadinya.

Rabu, 17 April 2013

Refresh sejenak

Seorang POLISI mendatangi sebuah warung milik Fatimah.

Polisi : "Mbak, ANTIMO yang saya beli kemarin di warung sini palsu ya..?"

Fatimah : "Emang nya kenapa Pak?"

Polisi : "Saya sudah minum 2 butir kok mabuknya ga hilang² itu gimana.. Jangan macem² ya, saya ini aparat penegak hukum!!"
...
Fatimah : "Bapak dari Kepolisian ya?"

Polisi : "Iya. Emang kenapa kalau aq Polisi..??"

Fatimah : "Walaaah,,, ya pantas gak mempan Paaak..! ANTIMO itu hanya untuk DARAT, LAUT dan UDARA. Kl untuk KEPOLISIAN belum ada Pak...!!!"

Senin, 25 Maret 2013

Tombo ngantuk

Guru: ayo anak-anak sekarang tirukan suara binatang dan sebutkan nama binatangnya........

@Ali: guk guk guk ,,suara anjing Bu !

>Guru: ayo siapa lagi..??

@Salim: meong meong meong,, suara kucing Bu..

 >Guru: ayo Ahmad giliran kamu..

@Ahmad: mbee mbee mbee ....suara kambing Bu...

>Guru: pinterrr, sekarang Budi coba kamu...

@Budi: hai cantik, sendirian aja nih, abang temenin ya.....

>Guru: Budi itu suara binatang apa??!!!

@Budi : Buaya Darat, Bu...

Rabu, 13 Maret 2013

From Zero to Hero

Di Konfrensi Mahasiswa Universitas terkenal AS,
Ada seorang Wanita yang didaulat untuk memperkenalkan diri "Saya adalah Anak Haram, Ibuku Bisu Tuli yang Sangat Miskin."

"Suatu hari, Ibu di perkosa, Hingga Saya tak pernah kenal siapa Ayah Saya."
Lanjutnya berkaca-kaca.

"Kami hidup sangat miskin,. Hingga dalam umur yang masih SANGAT MUDA, Terpaksa bekerja dengan Ibu untuk hidup."
 
Hadirinpun terdiam.

"Saya bekerja sebagai BURUH Kasar di Perkebunan Kapas. Saya BENCI Keadaan saat itu.
Saya PERNAH KECEWA pada TUHAN. Karena DIA tak ADIL atas hidup Saya.

Di saat anak-anak nikmati Hidup layak,  Saya harus bergumul dalam Penderitaan.
Sungguh,  Saya tidak paham kenapa dilahirkan & tidak melihat Kehidupan yang Baik pada MASA DEPAN." Suaranya BERGETAR

"Suatu hari Saya berbicara dengan nurani;

 Azie, Tahukah Bahwa Hidup ini adalah PILIHAN,

Mau tetap seperti ini atau keluar dari Ketidak Bergunaan ini.
PILIHAN itu ada di TANGANMU.

Perlu Kamu Tahu,
Rencana TUHAN atasmu bukan Rencana KECELAKAAN, melainkan Hari Depan penuh HARAPAN.

Selama bisa memilih,
Pilihlah yang TERBAIK"
Nadanya lirih Penuh Makna

"Akhirnya Saya Pilih KELUAR dari Rasa Kecewa & Tak berguna ini."
Nadanya mengelegar MEMECAH Keheningan.

Singkat Cerita,
Sang Wanita mulai Bekerja dengan GIAT tuk biayai sekolah & Kehidupan Ibunya.

Dia bekerja Keras & ULET,
Hingga akhirnya raih KESUKSESAN.

TAHUKAH siapa Dia?

Dia adalah Azie Taylor Morton,
Menteri Keuangan AS.

"From Zero to HERO"
 

Kamis, 28 Februari 2013

Kekentalan Darah

KEKENTALAN DARAH DLM TUBUH, BAGAIMANA BISA TERJADI?

Ada satu pertanyaan, yaitu:
"Mengapa kita hrs minum AIR putih banyak2?"
Sebenarnya jawabannya cukup "mengerikan" tetapi karena sebuah
pertanyaan jujur hrs dijawab dgn jujur, maka topik tersebut bisa dijelaskan sbb:

Kira-kira 80% tubuh manusia terdiri dari AIR.
Malah ada beberapa bagian tubuh kita yg memiliki kadar air di atas 80%. Dua organ pal...ing penting dgn kadar air di atas 80% adalah:

OTAK dan DARAH.. !!
Otak memiliki komponen Air sebanyak 90%,
Sementara Darah memiliki Komponen Air sebanyak 95%.

Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah 2 Liter sehari atau 8 Gelas Air putih sehari.
Jumlah di atas hrs ditambah bagi seorg PEROKOK..
Air sebanyak itu diperlukan utk mengganti cairan yg keluar dari tubuh kita lewat Air Seni, Keringat, Pernapasan, dan Sekresi..
Apa yg terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 Liter sehari???
Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Caranya...?

Dgn jalan "Menghisap" Air dari komponen tubuh sendiri terdekat : DARAH!!
Darah yg dihisap Airnya akan menjadi Kental.
Akibat pengentalan Darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar
ketimbang Darah Encer.
Saat melewati Ginjal (tempat menyaring Racun dari Darah)
Ginjal akan bekerja Extra keras menyaring Darah.
Dan karena Saringan dlm Ginjal halus, tidak jarang Darah yg kental bisa menyebabkan perobekan pada Glomerulus Ginjal.

Akibatnya, Air Seni anda berwarna kemerahan, tanda mulai Bocornya saringan Ginjal. Bila dibiarkan terus menerus, Anda mungkin suatu saat hrs mengeluarkan
2jt Rupiah seminggu utk Cuci Darah

Bgm dgn OTAK.?
Nah saat Darah Kental mengalir lewat Otak, perjalanannya agak tersendat.
Otak tdk lagi "Encer",krn Sel2 Otak adalah yg paling boros
mengkonsumsi Makanan & Oksigen. ini yg mengakibatkan "STROKE".

Selasa, 12 Februari 2013

Keseimbangan Hidup

Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untu...k keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri.

Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.

"Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?"

Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari".

Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?"

Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apa pun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya."

Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum dia berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis.
Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua".

"Hahaha! Anak muda. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita, bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis".

Seketika itu si pemuda tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati".

Kamis, 31 Januari 2013

Membeli Waktu

Seperti biasa Rudi, kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Imron, putra pertamanya yang baru duduk di kelas dua SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.

“Kok, belum tidur?” sapa Rudi sambil mencium anaknya.

Biasanya, Imron memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga keti...ka ia akan berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Imron menjawab, “Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Ayah?”

“Lho, tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta uang lagi, ya?”

“Ah, enggak. Pengen tahu aja.”

“Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja, Jadi, gaji Ayah dalam satu bulan berapa, hayo?”

Imron berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Rudi beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Imron berlari mengikutinya.

“Kalau satu hari ayah dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp 40.000,- dong,” katanya.

“Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, bobok,” perintah Rudi.

Tetapi Imron tak beranjak.

Sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian, Imron kembali bertanya, “Ayah, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?”

“Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Ayah capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah.”

“Tapi, Ayah…” Kesabaran Rudi habis.

“Ayah bilang tidur!” hardiknya mengejutkan Imron.

Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya, Ia pun menengok Imron di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Imron didapatinya sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Rudi berkata, “Maafkan Ayah, Nak. Ayah sayang sama Imron. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok’ kan bisa. Jangankan Rp 5.000 ,- lebih dari itu pun ayah kasih.”

“Ayah, aku nggak minta uang. Aku pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini.”

“Iya, iya, tapi buat apa?” tanya Rudi lembut.

“Aku menunggu Ayah dari jam 8. Aku mau ajak Ayah main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu Ayah itu sangat berharga. Jadi, aku mau beli waktu ayah. Aku buka tabunganku, ada Rp 15.000,-. Tapi karena Ayah bilang satu jam Ayah dibayar Rp 40.000,-, maka setengah jam harus Rp 20.000,-. Duit tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau pinjam dari Ayah,” kata Imron polos.

Rudi terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat.

Rabu, 30 Januari 2013

6 Hal Yang Dapat Merusak Amal

Segala sesuatu ada perusaknya, demikian pula amal kebaikan, ada perusaknya.

Rasul Saw bersabda :" 6 (enam) perkara yg bisa melebur amal kebaikan :

Istighalu bi uyubil khalqi ( Sibuk mencari keburukan/aib orang lain).
Rasul Saw melarang kpd kita utk mencari2 keburukan orang lain, karena hal itu secara tidak langsung... telah membuka sesuatu yg seharusnya ditutupi, kecuali kalau memang tujuannya utk menegakkan keadilan .

Qaswatul qulub ( Keras Hati)
Keras hati apabila seseorang sudah tidak bisa menerima nasihat dari orang lain, bahkan menganggap remeh orang yg menasehatinya.
Sayyidina Ali kw berkata: "Lihatlah olehmu perkataannya dan jangan kau lihat siapa yg mengatakannya."

Hubbud dunya (Terlalu Cinta Dunia)
Cinta dunia tidak boleh berlebihan, karena kita tahu bahwa dunia hanyalah sementara.

Qillatul haya (Tidak punya rasa malu) Rasul Saw bersabda :"Malu dan Iman adalah bersatu, maka apabila dicabut salah satunya maka akan tercabut yg lainnya."(HR. Abu Nua’im)

Thulul amal (Panjang Lamunan / Khayalan) Allah Swt menganjurkan kpd kita supaya banyak berpikir disertai dgn usaha. Bukan berpikir dan berharap tapi tidak mau berusaha.

Dzalimu la yantahi (Kezaliman yg Tiada Henti) Kita dilarang oleh agama utk berbuat zalim.

Selasa, 15 Januari 2013

Kepercayaan Diri

Banyak orang pandai menyarankan agar kita memiliki suatu kepercayaan diri yang kuat.

Pertanyaannya adalah diri yang manakah yang patut kita percayai? Apakah panca indera kita?

Padahal kejituan panca indera seringkali tak lebih tumpul dari ujung pena yang patah.

Apakah tubuh fisik kita? Padahal sejalan dengan lajunya usia, kekuatan tubuh memuai seperti lilin terkena panas.
...
Ataukah pikiran kita? Padahal keunggulan pikiran tak lebih luas dari setetes air di samudera ilmu.

Atau mungkin perasaan kita? Padahal ketajaman perasaan seringkali tak mampu menjawab persoalan logika.

Lalu diri yang manakah yang patut kita percayai?

Semestinya kita tak memecah-belah diri menjadi berkeping- keping seperti itu. Diri adalah diri yang menyatukan semua pecahan-pecahan diri yang kita ciptakan sendiri. Kesatuan itulah yang disebut dengan integritas. Dan hanya sebuah kekuatan dari dalam diri yang paling dalam lah yang mampu merengkuh menyatukan anda.

Diri itulah yang patutnya anda percayai, karena ia mampu menggenggam kekuatan fisik, keunggulan pikiran dan kehalusan budi anda.