Kamis, 30 Juli 2009

Waktu yang singkat

Hari ini, saya merasakan waktu berjalan begitu cepat. Bagaimana tidak, sejak tiba dan duduk di kursi kantor, banyak sekali teman-teman pelaksana, mandor dan sub kontraktor serta beberapa rekanan baru datang menemui saya. Ada yang hanya sekedar menyampaikan informasi, dan ada juga yang membawa beberapa masalah pekerjaan, sehingga harus ada solusi/ dipecahkan secara bersama. Memang ada saja masalah yang timbul saat pelaksanaan pekerjaan, ya tentunya karena salah dalam membaca gambar kerja. Mereka bukanlah orang yang baru bekerja, dan mereka juga bukanlah orang yang tidak mengerti, namun terkadang ada saja yang terlewatkan.

Dalam hal konstruksi, setiap kesalahan konsekwensinya adalah penambahan biaya. Ya, sebenarnya ini tidak diinginkan oleh siapapun. Namun, jika memang itu harus terjadi, dengan terpaksa harus dicarikan solusinya.

Memang sengaja saya mengumpulkan mereka semua, agar ada cara pandang yang sama. Karena, saat saya menegur kesalahan pelaksanaan orang per orang yang saya temui di lapangan kemarin, selalu saja mereka saling menunjuk/ menyalahkan orang lainnya. Saling tunjuk kesalahan, mencari kambing hitam….ah, bukan itu yang saya cari. Justru saya ingin meluruskan sistem/ garis kerja yang harus dijalankan sebelum pelaksanaan dimulai.

Dan, syukur Alhamdulillah semua dapat terkondisi dengan baik, dari tingkat mandor, subkont, pelaksana juga konsultan pengawas, mereka sepakat untuk menyatukan persepsi dalam pemahaman gambar dan quality dalam pelaksanaan.

Setelah selesai dalam pertemuan internal yang cukup menyita waktu tadi, datang 2 sub kontraktor secara bergiliran. Yang pertama, meminta waktu untuk bernegosiasi harga terhadap pekerjaan yang baru diterimanya. Membutuhkan waktu agak panjang, karena negosiasi harga satuan nggak bisa ketemu-ketemu. Namun akhirnya kita carikan jalan keluar, dengan memberi pekerjaan di lokasi selain at grade (jadi, gali buang di jembatan Susukan aja).

Sedangkan sub kontraktor yang kedua, meminta informasi harga pekerjaan gali buang, gali timbun serta informasi lainnya, yang ternyata juga menyita waktu cukup lama.

Akhirnya, semua selesai tepat jam 17.00, lalu segera saya bergegas ke lapangan karena memang selama seharian saya belum melihat perkembangan pekerjaan. Meskipun saya tahu persis pergerakan kemajuan di lapangan by phone, tapi kalau tidak lihat sendiri kok ya rasanya " kurang siiip gitu loch ".

Saat keliling lapangan, ternyata masih ada konsultan dan sub kontraktor di lokasi pekerjaan. Segera saya hampiri mereka dan menyempatkan berdiskusi sejenak di lapangan bersama pak Isdiyanto dan pak Shodiq ( sebagai konsultan) serta pak Madkhan (subkontraktor pekerjaan tanah). Pembicaraan seputar pekerjaan galian, timbunan juga perapihan kemiringan tanah menjadi topik utama, dan diantaranya diselingi joke-joke untuk melepaskan sejenak keseriusan dalam berdiskusi.

Tepat jam 17:41 terdengan adzan magrib dari masjid dikejauhan, saya pun segera menuju mobil mengambil air untuk sekedar membatalkan puasa saya. Tak lama kemudian kamipun berpisah karena cahaya matahari sudah mulai meredup terhalang oleh barisan bukit dikejauhan.

Sampai di mess, saya berbuka makan terlebih dahulu, mandi, lalu sholat magrib, mengaji sampai datangnya isya’, ….alhamdulillah….rasanya segar sekali badan ini.

Selesai sholat isya’, saya jalan ke kantor…..eh, ketemu pak Syafrizal. Beliau mengajak diskusi tentang rencana penurunan Finish Grade sesuai permintaan Pimpro TMJ. Akhirnya, sayapun terhanyut dalam diskusi serius di ruang rapat sampai jam 21.30.

Ya, saya yakin bahwa segala sesuatunya, pasti ada hikmah yang baik dibalik setiap kejadian.

Salam,

HJK

  • Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu sangat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. [Al Baqarah – 216]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar