Jumat, 30 Desember 2011

Cincin di Jari Manis

Nggak tau gimana awal ceritanya, cincin tanda suatu ikatan perkawinan/ tunangan diletakkan pada Jari Manis.

Cincin dipasang di jari manis sebelah kanan, mempunyai arti ikatan perkawinan. Sedangan cincin dipasang pada jari manis sebelah kiri, diartikan sebagai ikatan sebuah pertunangan (belum syah lagee).

Jika cincin sudah melingkar di jari manis, kita tidak boleh lagi menoleh ke lain hati lain apalagi mendua. Karena cinta kasih sayang sudah terbina, terjalin, terikat dan menyatukan 2 hati yang berbeda dalam sebuah perjanjian yang sudah disepakati secara bersama dengan pihak orang tua dan keluarga.

Nah, saya mau ceritakan dikit kenapa cincin tanda sebuah ikatan kasih sayang diletakkan pada jari manis ?.

Cerita ini saya baca di dalam pesawat, saat perjalanan dari Banda Aceh menuju Jakarta.

Ada mitos yang mengatakan bahwa, ibu jari diartikan mewakili orang-tua, telunjuk mewakili saudara, jari tengah mewakili keutuhan sebuah pernikahan, jari manis mewakili pasangan hidup (suami-istri), dan jari kelingking mewakili keturunan (anak).
Satukan kedua tangan anda dan tekuk jari tengah ke bagian dalam, kemudian 4 jari lainnya dipertemukan ujungnya (lihat gambar).

Permainan dimulai dengan menyatukan semua jari, lalu melepaskannya satu per satu.

Kita mulai saja dari ibu jari, atau yang umumnya orang bilang jempol.

  1. Buka ibu jari anda, yang diibaratkan mewakili orang tua. Karena suatu saat nanti orang tua akan meninggalkan kita. Sehingga, tidak mempengaruhi sebuah ikatan pernikahan yang diibaratkan pada jari tengah. Lalu satu kan kembali ibu jari anda.
  2. Lalu, buka jari telunjuk yang diibaratkan mewakili saudara kita (abang, kakak, adik dll). Mereka akan memiliki keluarga sendiri, sehingga suatu saat nanti akan meninggalkan kita. Jari tengah masih tetap tidak terlepas. Lalu satukan kembali jari telunjuk anda.
  3. Kemudian, buka jari kelingking anda yang mewakili anak-anak. Dan, cepat atau lambat mereka juga akan meninggalkan anda, karena merekapun nantinya akan berkeluarga sendiri. Lalu satukan kembali jari kelingking anda.
  4. Selanjutnya bukalah jari manis anda, letak cincin ikatan pernikahan/ tunangan dipasang. Anda akan merasa sulit untuk melepaskannya, karena jari manis mewakili suami-istri, yang seharusnya tetap terjalin sehidup semati.
  5. Jika Jari manis terlepas, maka jari tengah yang mewakili keutuhan sebuah pernikahan yang suci dan sakral tersebut akan hancur terpisahkan (cerai).
Anda ga percaya ??? Coba deh praktikin.... hhhhh.... cukup di tangan saja, jangan trus praktik langsung nikah... ha haaaa....

Yaaa.... Begitulah konon ceritanya, kenapa cincin sebuah ikatan diletakkan pada jari manis.



Salam,
HJK








Rabu, 28 Desember 2011

Kepedulian

Sebulan yang lalu,....
Seorang bapak tua meminta waktu melalui satpam untuk bertemu dengan saya. Sesuai keterangan yang disampaikan oleh satpam kepada saya, bahwa beliau ingin ikut berpatisipasi dalam pembangunan proyek yang sedang saya jalankan. Dan, sayapun mengizinkannya untuk masuk dan bertemu.
Lalu, tamu tersebut diantar masuk oleh satpam menemui saya.

Begitu ketemu saya, beliau bertanya kepada satpam yang mengantar tadi, “ apakah ini pak Haji nya ? “….iya pak, sahut satpam dan segera keluar dari ruangan saya. “ Masya-Allah, saya pikir yang namanya pak Haji tadi sudah tua. Ternyata masih muda sekali, mungkin seumuran anak saya yang paling kecil, ya. Sekarang dia di Australia sedang mengambil sekolah S2 nya “, lanjut bapak tadi.

Kamipun berkenalan, dia menjabat tangan saya lamaaaaaa sekali dan menyebutkan namanya “ Saya Haji Rosyid “ bersamaan dengan itu dia mencabut dompetnya dan memberikan kartu nama pada saya.

Pak Rosyid datang sambil membawa sebuah album foto yang besar. Awalnya saya berpikir bahwa itu adalah album foto kegiatan proyek yang sudah beliau  kerjakan. Namun dugaan saya salah, ternyata itu album foto kenangannya ketika bersama para pejabat tinggi, juga termasuk salah satunya yang sering saya lihat di proyek, bapak menteri PU - Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE.

Menurut ceritanya, beliau sangat dekat dengan pak Jokir (sebutan bpk Joko Kirmanto), dan besarnya perusahaannya pun berkat pembelajaran, arahan dan petunjuk dari beliau. Sehingga sampai dengan saat ini beliau masih tetap aktif dalam dunia jasa konstruksi.

Waktu saya jadi agak tersita lama dengan pak Rosyid, sebab beliau menceritakan masa mudanya, juga keberhasilan anaknya yang di Australia. Saat itu, saya menjadi pendengar yang baik, sehingga dia pun semangat bercerita. Memang orang seumur beliau yang sudah 71 tahun, biasanya selalu bercerita tentang keberhasilan saat mudanya dulu yang masih dihormati, disegani dll.

Kasihan juga melihatnya, matanya sudah berkaca-kaca, badannya sudah tak lagi tegap seperti dulu dalam fotonya. Jalan dan gerakannya pun tidak lincah lagi, tangannya pun bergetar saat menunjukkan foto dirinya bersama para pejabat negeri ini. Namun demikian, masih tampak guratan ketampanan wajahnya serta kerapihannya dalam berbusana.

Tidak tega juga melihatnya, sudah setua ini masih bekerja. Tapi mungkin beliau justru akan sakit jika tidak aktif bekerja, bergerak dan berpikir. Sehingga otaknya masih termemori dengan baik, karena selalu digunakan untuk berfikir dan berpikir terus sehingga tidak menjadi pikun.

Setelah ngobrol panjang lebar.... akhirnya saya menjanjikan pekerjaan untuknya, tapi baru bisa dilaksanakan 1 bulan kemudian.

Setelah berselang 1 bulan, sayapun teringat akan janji yang pernah terucap. Lalu saya hubungi HP pak Rosyid.... berkali-kali... sampai akhirnya diangkat oleh anaknya. Dan disampaikan bahwa bapak sedang sakit keras.

MasyaAllah...semoga Allah mudah kan kesembuhannya.... Aamiin

Hmmm.... Saya jadi terbayang jika sudah tua nantinya.  Apakah masih ada sahabat/ mitra yang peduli dengan ku ?

Ya, Inilah yang membangkitkan semangat saya untuk selalu bekerja/ beribadah sebaik mungkin, agar nantinya menjadi insan yang mulia….baik secara hablum minallah, maupun hablum minannas….Amin


Salam,
HJK


Teringat pesan orang tua, gunakan 5 masa untuk meningkatkan kadar ibadah mu :
  • Gunakan masa mudamu sebelum masa tuamu tiba….
  • Gunakan masa sehatmu sebelum masa sakitmu tiba…
  • Gunakan masa luangmu sebelum masa sempitmu tiba…
  • Gunakan masa kayamu sebelum masa miskinmu tiba…
  • Gunakan masa hidupmu sebelum masa matimu tiba…

Selasa, 27 Desember 2011

Meninggal dalam keadaan tidak rela pada anaknya

Dari seorang ahli faqih, bahwa ketika ditanya tentang kedua orang tua yang telah meninggal dalam kemarahannya, apakah masih mungkin jika anaknya berusaha agar keduanya menjadi rela sesudah wafatnya ?

Dikatakan "bisa" dengan tiga syarat:
  1. Hendaklah si anak menjadi orang yang shaleh,
  2. Hendaklah si anak bersilaturahim kepada kerabat dan handai taulan kedua orangtuanya,
  3. Hendaklah si anak memohonkan ampunan untuk keduanya dan mendo'akan kebaikan untuk keduanya bahkan bersedekah juga untuk mereka.
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri." [QS An-Nisaa:36]


Salam,
HJK

Senin, 26 Desember 2011

Memuliakan Ibu #4

Dikisahkan salah satu sahabat Rosul yang mengalami sakratul maut, namun tak kunjung bisa mengucap kalimat tauhid. Bahkan ketika ditalqin oleh Rasulullah sekalipun.

Lalu Rasulullah bertanya kepada para sahabat, apakah ibu dari orang tersebut masih hidup ?.

Lalu sahabat mengiyakan.

Dan Rasulullah memerintahkan kepada salah satu di antara sahabat untuk mengabarkan kepada sang ibu, bahwa Rasulullah memanggilnya. Jika beliau berhalangan, maka Rasulullah lah yang akan mendatangi sang ibu.

Maka seorang sahabat pun berangkat menjemput sang ibu dari pria yang tengah sakratul maut tersebut. Dan sang ibu pun berkata bahwa sepantasnyalah dia yang mendatangi Rasulullah.

Ketika tiba di tempat anaknya yang tengah mengalami kesulitan mengucap kalimat tauhid, maka sang ibu pun berkata pada Rasulullah bahwa si anak pernah menyakiti hatinya.

Namun karena tak tega melihat penderitaan si anak, di hadapan Rasulullah, dia pun mengatakan bahwa dia sudah ridho pada anaknya.

Dan si anak pun mampu mengikuti kalimat tauhid yang diucapkan ketika Rasulullah mentalqinnya. 


----------

Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibn Abbas r.a. berkata: "Tiada seorang mukmin mempunyai kedua ibu bapa lalu ia pagi-pagi ia taat dan baik pada keduanya melainkan Allah s.w.t. membukakan untuknya daun pintu syurga, dan tidak mungkin Allah s.w.t. ridho padanya jika salah satu ibu atau bapanya murka kepadanya sehingga mendapat ridho dari keduanya. Ditanya: Meskipun orang tua itu zalim? Jawabnya: Meskipun zalim. Dan didalam hadis marfu' ada tambahan: Dan tiada pagi-pagi ia durhaka (menyakiti hati) orang tuanya melainkan Allah s.w.t. membukakan baginya dua pintu neraka dan jika hanya satu maka satu."

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: " Jangan memutus hubungan pada orang yang dahulu kawan baik pada orang tuamu, niscaya akan padam nur cahayamu." Seorang dari suku Bani Saliman datang kepada Rasulullah s.a.w. dan bertanya: "Kedua orang tuaku telah mati, apakah ada jalan untuk berbakti pada keduanya sesudah mati itu?" Jawab Nabi muhammad s.a.w.: "Ya, membaca istighfar untuk keduanya dan melaksanakan wasiat keduanya dan menghormati sahabat-sahabat keduanya dan menghubungi keluarga dari keduanya."

Ibu Abbas r.a. mengartikan Surah Al Isra ayat 23 ; (Yang bermaksud) Tuhanmu telah menyuruh supaya kamu jangan menyembah (mengesakan) selain padaNya. Dan terhadap kedua ibu bapa harus berbakti (taat dan baik) apabila telah tua salah satunya atau keduanya disisimu, maka jangan menunjukkan sikat atau sikap jemu atau berkata: Cih, kepada keduanya, umpama jika kau samapi membuang kencing atau najis ibu atau bapa, maka jangan kau tutup hidungmu dan jangan muram mukamu sebab keduanya telah mengerjakan semua itu dimasa kecilmu, dan jangan membentak keduanya dan berkatalah dengan lemah lembut, sopan santun, ramah tamah dan hormat.

  

Salam,
HJK

Banda Aceh dan Masjid Lampu'uk



Masjid Rahmatullah - Lampu'uk, saat ini
Banyak cerita yang aneh tentang sebelum terjadinya Tsunami.
Ada menceritakan bahwa sudah terlalu banyak kemaksyatan yang diperbuat di Bumi Serambi Mekkah ini.
Lalu, ada juga yang bercerita, memang harus terjadi agar tidak ada lagi permusuhan antara GAM dan TNI.
Disisi lain, Ada pula cerita yang menyudutkan salah satu agama.
Namun, Ada juga yang bercerita bahwa kejadian itu akibat adanya percobaan bom nuklir yang dilakukan di tengah laut lepas. Karena hulu ledaknya sangat besar, maka pengaruhnya sampai luas terjadi di Asia Tenggara.

Tapi, apapun ceritanya,....
Terlepas apakah cerita tersebut benar atau tidak, cukup kita ambil hikmahnya saja sebagai bagian yang sangat berharga dalam mentafakuri hidup ini.

Bahwa setiap insan yang hidup pasti akan mengahadapi kematian. Hanya saja, kita tidak tahu kapan ajal menjemput diri kita masing-masing. Jadi, siapkan diri kita masing-masing dengan Iman, Islam dan Ihsan yang kuat.
Semoga saat ajal menjemput, kita semua dalam keadaan Khusnul khotimah.... dan semoga dijauhkan dari keadaan Su'ul khotimah.


Masjid Rahmatullah-Lampu'uk, setelah Tsunami
  Masjid Rahmatullah-Lampuuk di Banda Aceh, menjadi saksi sejarah kejadian Tsunami. Semua bangunan di sekitar masjid pada hancur lebur. namun, masjid tetap dalam kondisi terjaga. Maha Besar Allah....


Masjid Rahmatullah 2 bulan setelah Tsunami
 Bencana Tsunami memang masih menjadi trauma besar bagi orang-orang yang lolos dari maut. Banyak diantara mereka yang menangis di Masjid saat do'a yang dibacakan dalam bahasa Indonesia itu. Mereka merasakan pedihnya kehilangan apa yang dimiliki dan menjadi kebanggaannya. Meskipun mereka pun tahu bahwa Allah lah pemilik semua di dunia, yang sewaktu-waktu akan diambilnya.

Dalam ceramah tadi, sang Ustad pun mengingatkan "Jangan pernah mempertanyakan pada Allah" dan juga "Jangan pernah mengeluh kepada orang lain". Seharusnya kamu ikhlas dan ridho bukannya mempertanyakan, karena semua pasti ada hikmah yang terkandung di dalmnya.

Kemudian sang Ustad melanjutkan lagi : "Sesungguh Allah lebih tau dari apa-apa yang engkau tidak ketahui". Sebaiknya gunakan waktumu lebih banyak untuk beribadah, serahkan dan ikhlaskan semua masalahmu pada Allah, insya-Allah derajat keimananmu akan meningkat.

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Al-Baqarah : 286).



Bagi yang masih hidup, janganlah selalu bersedih. Kita perlu sedih jika masih banyak maksiat dan dosa pada diri ini. Segeralah bertobat sehingga kita selalu siap, kapanpun ajal menjemput kita. Angkatlah kedua tanganmu, tundukkan kepalamu, dan segera lah bermohon kepada Allah.

Jika akibat Tsunami menjadikan kita orang yang miskin harta, janganlah pula bersedih. Itu semua hanya sifat duniawi saja. Mulia atau hinanya seseorang, hanya Allah yang tahu. Jadi, sepanjang kita sudah beribadah dengan benar, maka jangan ambil pusing dengan pandangan orang tentang diri kita.

"Karena Allah lah yang berhak menilai diri kita."



Salam,
HJK

Banda Aceh berkabung




7 Tahun yang lalu, tepatnya tanggal 26 Desember 2011 sekitar jam 10.00 WIB, Banda Aceh dilanda bencana yang tidak dapat dilupakan oleh Bangsa kita, Indonesia. Bencana yang secara tiba-tiba itu menewaskan sekurangnya 300.000 jiwa.

Gempa ini merupakan gempa bumi terdahsyat 9,3 skala richter, dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Gempa terjadi pada waktu 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N 95.854° EKoordinat: 3.316° N 95.854° E, di Pantai Lepas Meulaboh, kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer.

Diawali dengan Gempa bumi yang maha dahsyat, tak lama kemudian....,

Terdengar patahan lempengan bumi layaknya suara bom dari tengah lautan. Dan seketika itu, air laut dipinggiran menjadi surut, karena tersedot kearah patahan lempengan bumi tersebut. Banyak penduduk mengira air laut surut secara tiba-tiba, sehingga banyak orang yang bermain dipesisir pantai, lalu bergerak ke arah tengah lautan. Namun, tak diduga ternyata air kembali lagi ke daratan dengan ombak yang sangat tinggi. orang-orang yang bermain di pantaipun sudah tak sempat lagi untuk lari untuk menghindari kuatnya desakan air dari lautan.

Begitu kuatnya desakan air membuat rumah dan penduduk hanyut di luluh lantakkan. Air dari lautan mendesak masuk kedalam kota Banda Aceh, bagaikan saluran tak bertepi. Banda Aceh kala itu terlihat bagai dataran yang dipenuhi oleh derasnya dorongan air dari lautan.

Tsunami telah meratakan bumi Serambi Mekah ini. Entah dosa apa yang telah penduduk Aceh lakukan sehingga Allah menjatuhkan musibah yang besar di daerah tersebut. Atau mungkin bumi mencari keseimbangan diri agar tidak lepas dari garis rotasinya. Jika bumi telah bergerak dari sumbu rotasinya, maka kiamatlah yang akan menimpa kita.

Banda Aceh berkabung.
Tidak semua instansi melakukan aktifitas kegiatan, baik pemerintah maupun swasta. Semua melakukan do'a bersama di masjid-masjid untuk tafakur dan sambil mengoreksi diri.

Beberapa penduduk dan instansi NAD ada yang memasang bendera setengah tiang, sebagai tanda belasungkawa yang mendalam, mengingat tragedi yang memilukan tersebut.

Banyak sanak-saudara, keluarga, anak, istri, suami, dan semuanya hilang lenyap tanpa ada pesan sebelumnya. Kehilangan yang mendadak tersebut hingga kini masih membekas di hati orang-orang yang mengalaminya secara langsung.

Jika saya bertemu dengan mereka yg hampir menjadi korban ganasnya tsunami, selalu saja matanya berkaca-kaca saat menceritakan kejadian tersebut. Ternyata, 7 tahun tidak cukup untuk menghapus kenangan tragedi tersebut.

7 Tahun sudaah Tsunami berlalu, saat ini 26 Desember 2011, kondisi NAD sudah jauh dari yang dibayangkan orang.
Jika ada yang datang ke Banda Aceh, pasti mereka akan bertanya, dimana lokasi tsunami itu ? Karena memang tidak tampak bahwa 7 tahun yang lalu NAD ini porak poranda.

Yang terlihat adalah pembangunan dan roda perekonomian sudah berjalan sangat pesat. Pembangunan ada dimana-mana. Infrastruktur, pembangunan perkotaan, drainase dan segalanya sudah pulih seakan tak pernah ada kejadian yang mengerikan di sini.

Jika kita mengingat kembali musibah itu, terkadang kita bertanya dalam hati.
Apakah Allah murka ? Apakah ini semua ujian bagi hamba-Nya ? Apakah banyak problematika duniawi di NAD, sehingga banyak yang harus dimusnahkan ? Apakah dunia inu sudah semakin tua ? Apakah ini tanda-tanda akhir jaman ?

Hanya Allah yang maha Tahu.

Maka,....
Beribadahlah engkau dengan sebaik-baikya, seolah-olah engku akan mati esok hari.
Namun, Bekerja dan belajarlah engkau sebaik mungkin, seolah-olah engkau hidup selama-lamaya.


Salam,
HJK

Minggu, 25 Desember 2011

Memuliakan Ibu #3

Kisah lain, adalah ketika seorang sahabat bertanya pada Rasulullah perihal siapakah yang paling berhak mendapat penghormatan dan penghargaannya.

Rasulullah menjawab, "Ibumu".

Sahabat tersebut bertanya lagi, dan Rasulullah pun memberikan jawaban yang sama, "Ibumu".

Lalu sahabat tersebut bertanya untuk ketiga kalinya, dan Rasulullah masih memberikan jawaban yang sama "Ibumu".

Dan ketika sahabat tersebut bertanya keempat kalinya, Rasulullah menjawab "Ayahmu".

-------------

Berbakti pada kedua orangtua merupakan kewajiban setiap insan.
Bagaimanapun keadaan orang tua, kita wajib taat dan patuh pada nya.

Bahkan jika orangtua non muslim sekalipun, kewajiban sebagai anak harus tetap bakti dan menyayangi mereka. Dan terus mendo'akan agar memperoleh hidayah dalam ke Islaman.

Meskipun sudah meninggal, kita wajib mendo'akannya, agar mendapatkan kemudahan dalam meraih Surga nya Allah.


Salam,
HJK

Sabtu, 24 Desember 2011

Banda Aceh rencana hujan seminggu

Ternyata orang-orang di Banda Aceh memiliki kesamaan dalam memprediksi hujan dengan orang2 pada umumnya. Jika hujan jatuh pada hari Jum'at, maka akan datang hujan lagi selama 1 minggu kedepan.... waduh....

Ketika saya mengerjakan proyek di Pulau Jawa, di Kendari, di Makassar, dan di Padang, merekapun mempunyai prediksi yang sama jika hujan jatuh pada hari Jum'at.

Heran juga sih, dari mana datangnya ilmu perhitungan tersebut. Apakah mempergunakan rumus Phytagoras, interpolasi, integral, Linier, Parabola, Matrix, Sinus, Cosinus, Tangen... ha haaa, semakin ngaco gara2 kehujanan.
Ya,.... Mungkin saja ada dasar perhitungannya, atau informasi turun temurun dari para leluhur.

Memang sih, sewaktu saya kecil dulu pernah mendengarnya sejak jaman mbah Buyut saya masih hidup. Sewaktu saya tanyakan pada mbah Buyut, ternyata dia juga tau dari mbah Buyutnya juga.... ha haaaa...

Tapi, kenapa ya perkiraan itu menjadi benar adanya.
Saya nggak paham ilmu alam, ilmu falaq, ilmu rukyah, dan ilmu hitam... saya hanya ingin tahu apa penyebabnya, ya ?

Apakah juga karena pengaruh rotasi bumi, pengaruh rotasi galaxy lainnya, atau bumi  mengorbit menjauh dari matahari...aaahh ga tau dah.... yang penting bila turun hujan pada hari jum'at, maka akan berkelanjutan hingga 1 minggu ke depan.

Makanya, jangan banyak cucian. Kalopun ada, jemuran agar dimasukkan kedalam rumah. Sehingga pada saat mau keluar rumah, ga kepikiran sama jemuran lagi di rumah....

jangan sampai "wah jemuran lupa diangkat !!!!".

wkwkwkwk......

Tapi, yang jelas ada tangan Allah di sini. Karena, tak akan jatuh selembar daunpun dari pohon, tanpa ridho dari Allah SWT. Semua sudah diatur oleh Allah, agar terjadi keseimbangan di dalam seluruh alam jagat raya ini. Alam raya ini akan mencari keseimbangannya sesuai dengan Sunnatullah-Nya.



Salam,
HJK

Memuliakan Ibu #2


Al kisah, ada seorang sahabat Rasulullah meminta ijin untuk ikut pergi berperang bersama.

Lalu Rasulullah bertanya padanya, "apakah ibumu masih hidup ?"
Dan sahabat tersebut menjawab "Ya Rosul".

Maka Rasulullah pun menyuruhnya untuk kembali pada ibunya dan berbakti padanya.

-----------


Betapapun Rosul sangat memuliakan ibu.




Salam,
HJK

Jumat, 23 Desember 2011

Banda Aceh Siaga Banjir

Awan di langit terlihat hitam kelam.
Sinar matahari yang biasanya bersinar sangat menyilaukan mata, seolah tak mampu menembus tebalnya awan hitam yang menyelimuti kota ini.
Hampir seluruh wilayah Banda Aceh terbendung oleh awan gelap ini. Pertanda hujan deras akan segera turun.

Dan seperti biasa, peringatan melalui telepon dan BBM dari beberapa pihak yang berkompeten meminta agar semua tim Proyek Drainase Kota untuk siap-siap patroli ke lapangan, memantau sejauh-mana hasil kerja dari proyek ini. Ya, sekaligus comissioning dan running test channel lah.... apakah sesuai yang diharapkan atau belum maksimal.

Pas selesai sholat Jum'at, hujan pun betul-betul turun layaknya diguyur air yang ditumpahkan langsung dari langit. Hujan langsung turun deras, tanpa melalui tahapan gerimis terlebih dahulu. Jarak pandang dari dalam mobil hanya mampu menembus 5 meter saja.
Ya, ... Alhamdulillah, semoga pertanda rezeki yang barokah.

Semua paket proyek yang berjumlah 4 paket, bersiaga di zona lokasi masing-masing. Karena channel setiap Zona paket proyek, tidak ada yang saling berhubungan. Sehingga, pengecekan jadi lebih mudah, karena hanya pada zona pekerjaan masing-masing paket.

30 menit sudah hujan mengguyur deras Banda Aceh, kami pun tenang melihatnya. Sepanjang jalan Daoed Bere'eh aman terkendali, bahkan datangnya air kiriman dari arah hulu pun masih tertampung dalam saluran. Air mengalir dengan kencang tanpa hambatan.

Namun 30 menit kemudian, debit air yang masuk kedalam Retention basin jauh lebih besar dari pada air yang keluar menuju laut lepas. Memang ada penyempitan aliran disana, karena pekerjaan Flushing Gate belum selesai.

Tak lama kemudian, air di selokanpun sudah luber ke badan jalan. Telepon masuk semakin banyak, SMS pun masuk semakin banyak. Adrenalin pun meningkat. Semua yang terlibat di proyek terlihat panik, karena banyak komplain dari warga yang merasa kebanjiran.

Koordinasi by phone terus berjalan dengan Pak Surya sebagi engineer. Dan akhirnya disepakati untuk membongkar tanggul, agar air dapat bebas ke laut lepas.

Alhamdulillah dalam waktu 25 menit semuanya pun beres.

Excavator diberi instruksi langsung dari p' Su. Seperti layaknya pemilik alat. Dia perintahkan excavator menggali tanggul dan plat penyumbat aliran.

Operator pun dimarahi kalo salah gali.

Sementara di sisi seberang tanggul, Pak Eko senyum senyum saja melihat ulah pak Surya ini.

Saat tanggul sudah mulai terbuka, ternyata ada pihak lain yang diuntungkan, yaitu para penjaring ikan. Awalnya mereka hanya mau lihat pembongkaran tanggul, tapi begitu melihat ikan yang banyak, mereka pun lantas menjaringnya.

Hmmm.... Allah memberikan rezeki dari tempat yang tak terduga.

Alhamdulillah, Semua mendapatkan hikmah yang baik.... Semoga tidak ada banjir lagi, sehingga Tahun Baruan nanti bisa bakar ikan dan tidur dengan nyenyak, tanpa terpikir banjir.... banjir... dan banjir lagi.

Tks Pak Su'... yang sudah membatu meng-komandani excavator secara langsung.

He he he....



Salam,
HJK

Memuliakan Ibu #1


Ada seorang sahabat Rasul (saya lupa namanya), yang sangat memuliakan ibunya.

Dia selalu mengutamakan ibunya, dalam semua hal.
Meskipun dia tau bahwa tak akan terbalas pahala  baktinya  dalam memuliakan ibunya, dibandingkan dengan pengorbanan sang ibu dalam mengandung, melahirkan, mengasuh hingga membesarkannya.

Dikisahkan, ....
Sahabat rosul ini selalu menemani ibunya saat makan.
Namun, dia tidak pernah mau makan bersama-sama dengan ibunya. Karena, dia ingin mengutamakan ibunya terlebih dahulu menyelesaikan makannya.
Setelah sang ibu selesai makan, barulah dia memulai makan.

Alasannya sederhana, dia tidak ingin mengecewakan ibunya, saat lauk yang akan diambilnya nanti, ternyata secara bersamaan akan diambil juga oleh ibunya. Maka dia akan merasakan kepedihan itu.

Hmmm.... sampe segitunya, ya.... Kalo kita sih, makanan yang ada dihadapan sudah pasti kita embat habis... ga peduli ada siapa dihadapan kita... ha haaa...

Ya, demikian salh satu gambaran sahabat Rosul dalam memuliakan ibunya.

  • Betapa pentingnya berbakti pada kedua orangtua dalam ajaran Islam, bahkan diriwayatkan bahwa Allah lebih ridho kepada seseorang anak yang berbakti kepada orangtuanya meski orang tersebut masih banyak dosa dan maksiat; dibandingkan dengan seorang ahli ibadah yang menyakiti hati orangtuanya.


Salam,
HJK

Kamis, 22 Desember 2011

Puisi untuk Ibu tercinta

Cipt. : Dhewy

Ibu termulia,
Jiwaku rela berkorban tuk bahagiamu.
Kau tanggung derita demi derita saat mengandungku.
Dua tahun lamanya kau tumbuhkan dagingku dengan air susu kesucian.

Kau kokohkan tulangku dengan air susu ketabahan.
Kau alirkan darahku dengan air susu kegigihan.
Kau hidupkan harapanku dengan keteguhan imanmu
Kau bangun masa depanku dengan untai doamu.

Tuhan mengasihi setiap tetes airmatamu.
Tuhan memberkati tiap keringat dari tubuhmu.
Tuhan merahmati setiap jejak tapak kakimu.
Tuhan mencatat kebaikan dalam tiap hembus nafasmu

Ibu,
Tidak pernah kau pedulikan nasib dirimu
Kau jadikan tubuhmu benteng yang melindungi anakmu
Kau jadikan tubuhmu benteng yang melindungi anakmu.

Ibu,
T’lah kau berikan hidupmu padaku.
Kini, mudah bagiku mempersembahkan nyawa untukmu
Andai seluruh dunia berada dalam genggamanku
Kan ku tumpahkan segala isinya dibawah tapak kakimu.

Ingin ku tumpahkan air mataku.
Dan bersimpuh di hadapanmu. Kurangkai kata maaf atas kekuranganku.
Meski kuhidup berjuta tahun.
Kulalui siang dan malam tuk berbakti padamu.
Semua itu takkan mampu membayar setetes susu yang kau berikan padaku.

I Love You Mom.

------------

dicopy dari blog : Dhewy
Salam,
HJK

Laksana Cintamu




Oleh : Fatkuryati

Ibu,

Jika memang dengan aku menjelma angin,
lantas kau dapat merasakan kesejukan itu,,
akan ku lakukan itu untukmu,,
aku tak tau akan seberapa berharganya hidupku bila tanpamu..
Karena Yang ku tau,,
kau mampu membuat cinta ini semakin besar.

Kau t’lah banyak berjuang untukku,, untuk nafasku..
Kalaupun aku bisa menciptakan sedikit senyuman itu,,
mungkin itu tak kan pernah sebanding dengan apa yang kau lakukan untuk hidupku..
Aku selalu berharap,, Tuhan tak pernah ambil senyum itu darimu

Percayalah,,
aku mencintaimu dengan hati,,
dengan hati yang tak bisa ku sematkan pada wanita selainmu
dan aku menyayangimu dengan nada,,
dengan nada yang tak bisa ku harmonikan pada yang lain.

dicopy dari : Puisi-puisi Fatkuryati
 
 
Salam,
HJK