Sabtu, 18 Juli 2009

Clay Shale...?!?!

Foto di samping ini adalah jenis batuan yang sangat keras ketika berada di dalam tanah dan dalam keadaan tidak terganggu kompresifnya. Menurut cerita para pakar, material ini sudah terkubur dan terpadatkan di dalam tanah selama ribuan tahun secara alami.

Ada yang mengatakan, jenis material ini dengan sebutan Clay shale/ clay stone/ Mudstone/ Marl.

Jika bertemu dengan jenis tanah ini, biasanya para ahli geoteknik akan mengadakan penelitian lebih mendetail bila ingin membangun konstruksi di atasnya, dibandingkan dengan tanah jenis lainnya. Karena tanah ini akan mudah sekali lapuk jika kondisi tanah aslinya menjadi terganggu. Terlebih lagi jika material tersebut disingkap/ dikupas dan mengalami perubahan cuaca yang sangat tinggi, teroksidasi dan terkena air.

Menurut para pakar yang sudah melakukan pengujian, material ini mempunyai nilai awal kohesi c = 70 KN/m2 - Æ ‘ = 23 , namun jika sudah teroksidasi, apalagi terkena air, maka nilai kohesinya dapat menjadi c = 0 KN/m2 - Æ ‘ = 10 – 15.

Jika ada konstruksi timbunan badan jalan diletakkan langsung di atasnya tanpa dilakukan replacement/ perbaikan tanah dasar dengan counter weight, sudah dapat dipastikan akan terdapat masalah nantinya dalam masa penggunaannya.

Jenis material ini baru saya tahu dari para pakar geoteknik saat di Lebak Ater – Cipularang tahun 2004, yang saat itu mereka lebih sering menyebutnya dengan istilah MDM atau montmorilonite. Disamping itu pada lokasi lainnya terdapat juga boulder-boulder pada lapisan tanah permukaan pada lereng rencana timbunan seperti di Pasir Honje – Cipularang.

Nah, menurut para peneliti lagi nih, Salah satu penyebab longsornya jalan tol di Cipularang dikarenakan garis sliding tanah clay shale berada jauh di bawah dasar timbunan badan jalan.

STOP !!!! Masalah Cipularang sampai di situ dulu ya….sekarang saya ingin bicara di tempat yang sedang dikerjakan aja deh !!

Ternyata !?!?! Kami menemukan kembali jenis material tersebut di proyek Semarang Bawen ini, tepatnya di STA. 5+450 s/d 6+000.

Untungnya, pekerjaan tanah di daerah tersebut kita lakukan pada saat terjadinya peralihan cuaca antara musim penghujan dengan musim kemarau. Sehingga, tampak dengan jelas bahwa kembang susut tanah pada lokasi tersebut dapat langsung dianalisa dan disimpulkan sementara (saat itu) sebagai tanah clay shale. Dan setelah mendatangkan tim ahli geoteknik dan uji laboratorium material di Bandung untuk mengetahui potensial swelling nya, ternyata benar bahwa jenis material tersebut adalah clay shale dengan kandungan mineral sodium montmorilonite yang cukup besar.

Akhirnya dalam diskusi yg cukup panjang, diputuskan 2 solusi metoda penanganan yang dapat dipertimbangkan untuk dilaksanakan :

  1. Sesuai dengan hasil data bor log, dilakukan penggalian tanah/ replacement pada daerah kaki rencana timbunan dengan kedalaman sampai tanah keras antara 8 – 10 meter.
  2. Digali/ replacement cukup dengan 1 – 1.5 m saja, namun dipasang bored pile karena bidang gelincir cukup dalam.

Alhamdulillah, akhirnya ada solusi/ kesepakatan yang sudah direkomendasikan oleh Tim Ahli Geoteknik. Meskipun sampai dengan saat ini (saya menulis), design perkuatan tersebut belum juga diputuskan oleh pemberi kerja. Tapi kami sangat bersyukur, karena atas izin-Nya kami dapat mengetahuinya lebih awal, sehingga dapat mengantisipasinya dan paling tidak kami mendapatkan pengalaman/ tambahan ilmu lagi.

Dan pengalaman terdahulu adalah guru yang paling baik.

Salam,

HJK

11 komentar:

  1. Salam.. saya Agung mhs magang di proyek ini,, rencana saya akan mengambil tugas akhir / skripsi. setelah hampir dua minggu di waskita, saya tertarik untuk mengambil tema tentang analisis stabilitas lereng clay shale ini dengan software Slope/W. Dan saya akan banyak minta bantuan dari Waskita. terima kasih...

    BalasHapus
  2. Ok, silahkan mas Agung.
    Masalah tanah memang lebih variatif dibandingkan dengan masalah beton.
    Tidak banyak orang menguasai geologi/ struktur tanah.
    Kasus clay shale, memang menjadi momok utama bagi designer/ engineer pekerja tanah, karena tidak smua engineer mengetahui jenis tanah tersebut.

    Salam.

    BalasHapus
  3. Aslm..WW.

    Diusulkan juga pak mengganti konstruksi yang agak murah dengan pile slab alias kaki seribu,

    kita di JORR paket 8 tidak pernah mau klu ketemu off maupun on ramp tidak elevated, mengingat

    kalau konst. timbunan akan susah mengerjakan dalam kondisi sekarang ini apalagi kalau kondisi tanah

    base nya tidak bagus.

    tks.
    ym.

    BalasHapus
  4. makasi pa.. aku diberi tambahan ilmu dr pak haji...

    BalasHapus
  5. @ YM, Tks p' Yahya atas masukannya. Kita memang pernah mengusulkan model pile slab, tp krn konstruksi berada di lereng tanah clay shale, jadi konstruksi yang tepat digunakan adalah sistem counter weight.

    Salam.

    @Akhid, Tks juga p'Akhid.

    BalasHapus
  6. Aswrwb...

    saya Maulana, mahasiswa Politeknik yg PKL di proyek tersebut pak, untuk Tugas Akhir saya berencana mengambil tentang penanganan tanah clay shall pada proyek tersebut, jika dimungkinkan dan bapak ada sedikit waktu saya ingin minta bantuan bapak agar dapat memberikan gambaran secara detail tentang penanganan tanah clay shall tersebut,

    terimakasih
    Wswrwb....

    BalasHapus
  7. Thanks ya mas Maulana...

    Silahkan saja datang ke kantor. Akan kami bantu yang kami bisa.

    Terus terang, referensi yang banyak dan akurat nanti saya kenalkan dengan p'Syafrizal, juga p'Isdiyanto.
    Namun kalo mau sama dosennya langsung juga bisa...h h h..namanya p'Muhrozi..jgn2 anda sdh kenal mereka...

    Ok...ditunggu kedatangannya...

    Salam,
    HJK

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pak muhrozi dosen undip mas? Hahaha itu dosen pembimbing tugas akhir saya mas

      Hapus
  8. ass..
    terimaksih info nya..
    pas bner di proyek saya skrng terdapat beberapa titik clay shale, dan saya diberi tugas utk menanalisa tanah tersebut dengan software Slope/W, mohon doa nya semoga lancar..
    tks

    BalasHapus
  9. kira2 spesifikasi clay shale itu sperti apa ya.? trims

    BalasHapus
  10. 1. Mohon Info Di Jl Tol Semarang-Bawen : Potensial swelling-nya berapa dan berapa kandungan mineral sodium montmorilonite-nya.
    2. Diameter dan Jarak antar Bore pile berapa?
    3. Mohon ijin materi ini saya copy untuk dikumpulkan dengan materi sejenis untuk referensi.
    4. Terimakasih

    BalasHapus