Senin, 21 Desember 2009

ESQ Parenting # 3

(kak Izam n dek Nadya, usai mengikuti ESQ)

Nambah lagi ya, ini catatan ESQ Parenting bagian akhir.

Yang saya tahu dari pelatihan tersebut, ada istilah neuron di dalam otak kita. Neuron itu terbentuk secara bertahap dari saat kita masih kecil. Neuron dalam otak sangat berperan dalam pembentukan diri setiap anak.

Untuk membangun neuron diawal tahun kehidupan anak, peran orang tua sangat penting dalam menyusui dan memberikan rasa aman pada anak. Juga memberikan kesempatan pada anak untuk bereksplorasi dengan panca inderanya. Jika eksplorasi anak dihambat, maka neuron tersebut akan tersendat/ terhenti dan tidak terbangun sambungannya. Jadi, kita sebagai orang tua, dituntut untuk selalu mendampingi serta mengarahkan eksplorasi sang anak. Agar tujuan yang diharapkan terhadap sang anak nantinya dapat sesuai yang diharapkan.

Jika eksplorasi sang anak terarah secara baik, maka neuron akan berkembang dan membentuk jaringan baru secara bertahap, sejalan dengan pengalamannya yang memperbanyak sambungan neutron otaknya.

Ummu Al Fadhl bercerita :
" Suatu ketika aku menimang bayi. Kemudian Rasulullah mengambil bayi itu lalu menggendongnya. Saat digendong, bayi itu pipis dan membasahi pakaian Rasulullah. Segera saja kurenggut bayi itu secara keras (kasar) dari gendongan Rasulullah. Beliaupun menegurku : “ Pakaian yang basah ini dapat dibersihkan oleh air, tetapi kekeruhan jiwa dalam jiwa sang anak akibat renggutanmu yang kasar itu tidak dapat dibersihkan “. (HR. Bukhari).

Apa yang bisa dilakukan oleh orang tua :

  1. Anak diberi kepercayaan untuk berani mencoba dan mampu mandiri.
  2. Anak didorong untuk berinisiatif dan diberi kepercayaan untuk puny ide.
  3. Anak diberi kepercayaan untuk bertanggung jawab dan bekerja.

Akibat orang tua tidak mengerti bahwa cara berpikir anak berbeda dengan orang tuanya :

  1. Jika orang tua mengabaikan, anak merasa tidak aman dan tidak percaya.
  2. Jika orang tua menyalahkan, anak merasa ragu dengan dirinya.
  3. Jika orang tua menghina, anak merasa bersalah.
  4. Jika orang tua menyepelekan, anak merasa rendah diri.

Dalam sebuah riwayat,
Seorang perempuan miskin datang menemuiku, kata Aisyah r.a. Dia membawa ke 2 anak perempuannya. Aku memberinya 3 butir kurma. Lalu dia memberi 2 butir kepada anaknya. Ketika dia akan memakan kurmanya, ke 2 anak tersebut bermaksud merebutnya sehingga kurma itu pun terjatuh dari tanganya. Akhirnya, perempuan itu tidak jadi makan kurma satu butirpun. Aku terpesona melihat perilaku perempuan itu ".
Aku ceritakan peristiwa itu pada Rasulullah, dan bersabda : “ Barang siapa yang mendapat ujian atau menderita karena mengurus anak-anaknya, kemudian ia tetap berbuat baik padanya, maka anak-anaknya akan menjadi penghalang baginya dari siksa neraka “.

Orang tua bisa membantu anak agar dapat berbakti dengan :

  1. Menerima usaha anak walaupun sedikit.
  2. Memaafkan kekeliruan anak.
  3. Tidak membebani anak dengan beban yang berat.
  4. Tidak memaki anak dengan makian yang melukai hati.

Anak dididik untuk menghadapi ujian hidup :

  1. Anak akan melewati tahap-tahap perkembangannya sebagai ujian yang akan membuatnya meningkatkan kemampuan dirinya.
  2. Anak dan orang tua perlu mengetahui kesulitan atau ketidaknyamanan yang dihadapi anak adalah sarana meningkatkan kemampuan dan derajat diri mereka.


Salam,
HJK

Minggu, 20 Desember 2009

ESQ Parenting # 2

(usai mengikuti ESQ, bersama de' Nadya)

Eh sahabat, tahu nggak ?....enggak dong, kan belum di tanya atau diberitahu…h h h…

Pendidikan anak sejak dini yang terbaik adalah semasa anak di dalam kandungan.
Lho..kok dalam kandungan ? ya…sesungguhnya, pendengaran janin itu sudah mulai timbul sejak usianya 16 minggu.

Menurut Dr. Hanny R “ Struktur telinga janin sempurna pada usia 24 minggu, akan tetapi pendengaran sudah mulai timbul pada usia 16 minggu “.

Nah lho…gimana saat istri kita hamil dulu ya ? pernahkah kita marah dan membuatnya sedih ? Seringkah kita ajak janin kita berbicara ?

Jadi, saat hamil, ketika ibu sholat, janin belajar bahwa tempatnya berdiam selalu bergerak di waktu-waktu tertentu, seperti saat rukuk maupun sujud. Janinpun mendengarkan gemericik air wudhu yang mengalir dalam waktu yang teratur, sehingga dia merasa tenang dan belajar tentang ritme yang terjadi pada waktu-waktu tertentu tersebut.

Tindakan mengusap2 perut istri, itupun dapat membuat janin merasa senang dan tenang. Jika istri merasa nyaman dan aman, sang janin pun merasakannya. Perasaan tidak senang/ jengkel yang dipendam oleh istri terhadap suaminya pun dapat dirasakan oleh sang janin.

Jadi, segala yang dirasakan oleh panca indera sang ibu, dirasakan juga oleh sang janin. Tidak sedikit, biasanya ibu mencari kesibukan, entah memasak, olah raga/ senam, rekreasi, dan juga meng” khatam ” kan qur’an, untuk mencari ketenangan bathin bagi diri dan janinnya.

Menurut, HR. Bukhori :
Sesungguhnya bahan-bahan untuk membentuk kalian (sel sperma dan satu telur) disatukan dalam perut-perut ibu kalian dalam waktu 40 hari, kemudian Allah menjadikannya segumpal darah dalam waktu 40 hari, setelah itu segumpal darah tadi dibentuk menjadi segumpal daging dan memakan waktu selama 40 hari juga. Selanjutnya Allah mengutus Malaikat yang akan menentukan 4 hal, yakni : mengenal rezekinya, kematiannya, bagaimana kehidupannya kelak, dan apakah dia termasuk golongan orang-orang yang bahagia ataukah termasuk orang yang sulit, satelah itu ditiupkanlah kepada janin tersebut ruh “.

(bersama mengembangkan potensi ESQ)

Nasihat Luqman pada anaknya : (Lukman : 12 – 19)

  1. Bersyukur/ berterima kasih kepada Tuhan dan orang tua.
  2. Mengakui Allah dan tidak menyembah yang lain.
  3. Berbuat baik kepada orang tua, walaupun mereka tidak beriman.
  4. Selalu berbuat baik karena yakin Allah akan membalasnya.
  5. Mendirikan sholat dan sabar.
  6. Mengajak kepada perbuatan kebaikan dan mencegah keburukan.
  7. Tidak sombong.
  8. Menjadi orang yang santun.



Salam,
HJK

Sabtu, 19 Desember 2009

ESQ Parenting # 1

(Mata sembab habis menangis seharian)

Subhanallah…banyak hal yang harus kita ketahui tentang pendidikan anak sejak dini. Pelatihan ESQ Parenting oleh Ary Ginanjar, kira-kira dapat saya simpulkan sebagai berikut…tapi, saran saya sebaiknya ikut pelatihan langsung aja deh….

Mungkin tanpa kita sadari, bahwa selama ini sikap dan perilaku kita di dalam keluarga justru dapat menjadi penghambat potensi/ kreatifitas/ kemampuan/ pola pikir anak.

Sebenarnya, anak yang tidak mengerti pola pikir kita, ataukah kita yang tidak bisa memahami pola pikir anak kita ? Seberapa besar kita sudah memperkenalkan mereka pada Tuhannya melalui hal-hal sederhana yang ada disekitarnya ? Ada waktukah kita untuk mereka ? Seringkah kita memberikan contoh tauladan yang baik untuk mereka ? dan masih banyak pertanyaan lainnya untuk kita sebagai orang tua…dan juga mereka yang akan menikah.

Pelatihan ESQ Parenting, bukan saja diperuntukan orang tua ataupun calon orang tua, tetapi bagi siapa saja yang ingin mengenali dan mengeluarkan potensi fitrah manusia yang luar biasa. Materi pelatihan tersebut memandu peserta mengarungi sebuah pengalaman emosi dan spiritual yang akan menggugah pemahaman orang dewasa terhadap anak….h h h, sedikit promosi, karena menurut saya ini sangat penting jika kita menghendaki nantinya terwujud generasi yang Cerdas Spiritualnya, Emosionalnya dan Intelektualnya.

Setelah mengikuti pelatihan, kita pasti akan merasa bersalah terhadap pendidikan anak sebelumnya…kalo anak sudah terlanjur besar, yaaa…kita istighfar aja deh, semoga ketidaktahuan kita, tidak berefek terhadap eksplorasi / pola pikir anak di masa depannya…kan kita tidak tahu, mudah2an di ma’afkan…h h h.

Dan sebenarnya, keberadaan mereka adalah guru yang baik untuk kita. Guru dalam hal kesabaran, ketekunan dan kesungguhan dalam mencari rezeki yang halal, juga dalam hal lainnya.

Intisarinya, kita harus mampu mendidik anak2 kita, agar :

  1. Mampu mengenal dan mengabdi kepada Tuhan-nya.
    Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada-Ku “ (Adz Dzaariyaat : 56). "
  2. Mampu memenuhi perjanjian Ruh.
    Bukankan Aku ini Tuhanmu ? benar, kami bersaksi “ (Al A’raaf : 172).
  3. Mampu menjadi Khalifah.
    Aku hendak menjadikan khalifah di bumi….” (Al Baqarah : 30).
  4. Mampu menghadapi ujian kehidupan.
    Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) “.
  5. Mampu mempertanggung-jawabkan segala perbuatannya kepada Tuhan-nya.
    Apakah manusia mengira bahwa dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung-jawaban) “.

Salam,
HJK

Selasa, 08 Desember 2009

Menjadi fitnah dan musuh

(berkumpul dengan para pensiunan)

Berkumpul dengan komunitas/ teman yang sudah pensiunan/ tua, membuat saya merasa paling muda. Banyak hikmah yang dapat saya petik dari mereka. Cerita tentang pengalaman hidupnya, istri, anak serta sahabatnya yang lain, membuat saya bertafakur/ merenungi sisa perjalanan hidup ini.

Jika berkumpul, biasanya saya banyak bertanya tentang perjalanan hidupnya. Setelah bertanya, saya lebih banyak mendengarkannya. Karena saya ingin menjadi pendengar yang baik untuk mereka.

Umumnya, mereka lebih banyak membicarakan masalah anak2 nya yang sudah besar, bekerja, menikah, mempunyai cucu dan lain-lain. Ada yang menyenangkan (patut untuk ditiru) dan ada juga yang menyedihkan (menjadi pelajaran), sehingga mampu menjadi bekal untuk mendidik anak2.

Intinya adalah “ Agama “….ya, “ tanamkan agama sejak dini “ pada anak2 kita. Agama merupakan pondasi utama atau pedoman dalam menjalani kehidupan. Karena di dalam agama sudah termasuk didalamnya pelajaran mengenai kejujuran, berpikiran positif dalam meraih masa depan, disiplin, tanggung-jawab, kerja-sama, adil, budi pekerti/ sopan-santun, dan lain sebagainya.

Mengajarkan pentingnya agama pada anak2 harus dibiasakan sejak dini dalam keluarga, supaya nanti menjadi kebiasaan yang berbuah budaya dalam kehidupannya kelak. Tentunya “ mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal yang kecil, dan mulai dari saat ini “….ha ha ha…meniru slogannya A’ak Gym.

Ketika anak2 masih kecil (mungkin sampai dengan kelas 3 SMP), kita masih mampu untuk mengontrol dan mengawasi mereka. Namun begitu mereka menginjak dewasa (SMA sampai dengan berkeluarga/ bekerja), kita sudah tidak mampu lagi untuk mengawasinya. Namun jika pondasi agama sudah tertanam dalam qolbu, insyaAllah mereka akan senantiasa merasa terus diawasi. Bukan oleh kami sebagai orang tua, tetapi karena perasaan “ Ihsan “ – Merasa selalu melihat Allah atau merasa selalu diperhatikan Allah.

Telah difirmankan di dalam al qur’an, bahwa nikmat keberadaan harta, istri dan anak akan menjadi fitnah/ musuh jika tidak mampu mengendalikannya, kecuali yang tetap berpegang teguh pada iman serta melakukan amalan-amalan yang kekal dan shaleh. Jika tidak, justru akan menjerumuskan seorang hamba dalam kerugian/ kebinasaan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan dalam firman-Nya,Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal dan shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan ”. (Qs.al-Kahfi: 46)

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka “ (Qs. At-Taghaabun:14)

Arti kata “ musuh ” di sini adalah hal-hal yang dapat melalaikan kita dari ibadah/ perbuatan amal shaleh. Sehingga dapat menjerumuskan kita ke dalam perbuatan maksiat kepada Allah SWT.

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di menafsirkannya, “..…karena jiwa manusia memiliki fitrah untuk cinta kepada istri dan anak-anak, maka (dalam ayat ini), Allah Swt memperingatkan hamba-hamba-Nya agar (jangan sampai) kecintaan ini menjadikan mereka menuruti semua keinginan istri dan anak-anak mereka dalam hal-hal yang dilarang dalam syariat. Dan Dia memotivasi hamba-hamba-Nya untuk (selalu) melaksanakan perintah-perintah-Nya dan mendahulukan keridhaan-Nya ”.

Ya….Alhamdulillah, semua saya dapatkan seakan mengalir begitu saja tanpa disengaja, tetapi saya yakin ini adalah anugerah/ hidayah dari Allah yang disampaikan melalui orang2-tua tadi. Tinggal kita mau menjadikan pelajaran atau mengabaikannya. Karena sesungguhnya anugerah/ hidayah itu dihamparkan begitu luas oleh Allah di muka bumi ini, bagi siapa saja yang ingin meraihnya.

ROBBANA HAB LANA MIN AZWAJINA WA DZURRIYATINA QURROTA A’YUN, WAJ’ALNA LILMUTTAQINA IMAMAA

“ Wahai Robb kami, karuniakanlah pada kami dan keturunan kami serta istri-istri kami penyejuk mata kami. Jadikanlah pula kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertakwa. “ (QS. Al Furqon:74)

(dimanapun berada, selalu ada hikmah yang dapat diraih)



Salam,
HJK


Selasa, 01 Desember 2009

Rekaman tragedi ibadah haji

Alhamdulillah…sampai dengan selesainya Nafar Tsani ibadah haji tahun ini, tidak ada korban di Jamarot-Mina akibat berdesakannya jamaah yang ingin melakukan pelemparan Jamarot. Semoga semua jama’ah haji yang kembali ke tanah airnya, menjadi haji yang mabrur dan janji Allah mendapatkan Surga-Nya dapat diraih….Amien.

(haji thn. 2006-2007)

Namun, ketika mengingat kembali tragedy ibadah haji tahun 1990, hati saya langsung berucap “ innalillahi wa innailaihi rojiun “ . Tragedy di Mina 1990 itu telah mencatat menewaskan 1.426 jama’ah. Jumlah paling besar diantara tragedi haji tahun lainnya dan kebanyakan korbannya dari Asia.


Pada tahun 1990 itu, saya bersama ke 2 orang-tua termasuk jama’ah haji yang berada di Mina yang menuju Jamarot. Hanya saja, atas ijin Allah, tenda kami di Mina letaknya lebih dekat ke arah Jamarot, sehingga tidak melewati terowongan.


(haji thn. 2006-2007)

Beberapa tragedy haji biasanya terjadi pada saat jam-jam yang “ afdhol “. Saat itu, terowongan Mina hanya ada 1 buah yang digunakan untuk 2 jalur. Jadi, jalan keluar dan masuk orang yang menuju jamarot dan yang kembali pulang saling berdesakan. Meninggalnya Jama’ah saat itu karena terperangkap dalam terowongan, terinjak dan kehabisan oksigen.


Akibat dari kejadian itu, pemerintah Arab Saudi langsung membangun terowongan Mina tambahan. Saat ini terowongan Mina ada 2 buah, sehingga jamaah haji dapat berjalan 1 arah saja dalam tiap terowongan.


(jalan 1 arah menuju Jamarot thn. 2006-2007)

Berikut rekaman tahunan tragedy ibadah haji dari sejak tahun 1975, sebagai bahan renungan :

Desember 1975 : 200 jamaah tewas di dekat kota Makkah setelah sebuah pipa gas meledak dan membakar sepuluh tenda.

4 Desember 1979 : 153 jamaah tewas dan 560 lainnya terluka setelah petugas keamanan Arab Saudi yang dibantu tentara Perancis mencoba membebaskan Masjidil Haram yang disandera sekelompok militan selama dua minggu.

31 Juli 1987 : 402 jamaah tewas, 275 diantaranya dari Iran, setelah ribuan jamaah Iran yang melakukan demonstrasi mendapat perlawanan fisik dari keamanan Arab Saudi. Akibat dari insiden itu Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, yang akhirnya tidak mengirimkan jamaahnya ke Makkah hingga tahun 1991.

10 Juli 1989 : 1 jamaah tewas dan 16 terluka akibat penembakan didalam Masjidil Haram. Akibatnya 16 orang Kuwait yang melakukan penyerangan dihukum tembak mati.

15 Juli 1989 : 5 jamaah asal Pakistan tewas dan 34 lainnya terluka akibat insiden penembakan oleh sekelompok orang bersenjata di perumahan mereka di Makkah.

2 Juli 1990 : 1.426 jamaah tewas kebanyakan dari Asia akibat terperangkap didalam terowongan Mina.

24 Mei 1994 : 270 jamaah tewas akibat saling dorong dan injak di Mina.

7 Mei 1995 : 3 jamaah tewas akibat kebakaran di Mina.

15 April 1997 : 343 jamaah tewas dan 1.500 lainnya terluka karena kehabisan nafas karena terjebak didalam kebakaran tenda di Mina.

9 April 1998 : 118 jamaah tewas karena berdesak–desakkan saat pelaksanaan lontar jumroh.

5 Maret 2001 : 35 jamaah tewas serta puluhan lainnya luka – luka karena berdesak – desakan di Jammarat.

11 Febr 2003 : 14 jamaah tewas di Jumrotul Mina – 6 diantaranya wanita.

1 Febr 2004 : Sebanyak 251 jamaah tewas selama pelaksanaan lontar jumrah.

23 Jan 2005 : 29 jamaah tewas akibat banjir terburuk dalam 20 tahun terakhir di Madinah.

5 Jan 2006 : Sebanyak 76 tewas akibat runtuhnya sebuah penginapan al-Rayahin di jalan Gaza, sekitar 200 meter sebelah barat Masjidil Haram.

12 Jan 2006 : Sedikitnya 345 jamaah tewas di Jamarot selama pelaksanaan lontar jumrah. Insiden ini terjadi pada pukul 15.30 waktu setempat usai shalat dzuhur, setelah jutaan jamaah saling berdesak–desakkan di pintu masuk sebelah utara lantai dua Jamarot.



Salam,

HJK

Sabtu, 21 November 2009

Prajurit pejuang konstruksi

Siang kepanasan…

Hujan kebasahan…

Malam kedinginan…


Ya, inilah profil pekerja konstruksi kita. Mereka bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja secara iklas.


Sebenarnya, tidak ada yang tau mereka bekerja sungguh-sungguh atau tidak di lapangan. Namun, mereka bekerja seperti layaknya ada sang bos di depannya. Tak jarang mereka ikut membantu dalam proses pengecoran. Memberikan arahan dengan langsung mempraktekkannya, agar yang diarahkan mengerti dengan jelas cara kerjanya.


Mereka bekerja tanpa pamrih, dan itu berlaku untuk segala pekerjaan. Dan menurut mereka lagi, pengabdian tanpa syarat adalah yang terbaik. Ya…karena mereka melaksanakannya ibarat ibadah, yang tidak perlu harus dipertontonkan atau ditunjukkan ketika ada sang bos saja….inilah sikap Ihsan sang pekerja konstruksi.


Sehingga mereka bekerja penuh inspirasi yang banyak, kreatifitas pun muncul, masalah terpecahkan, solusi mengalir begitu saja tanpa hambatan. Karena semua berpikir dengan keras dan cerdas.


Semua pekerja tidak ada yang merasa terbebani dalam pelaksanaan pekerjaannya, karena memang mereka bertanggung-jawab terhadap kedisplinan waktu/ target pelaksanaan. Mempunyai visi yang sama, menjalankan amanah dan peduli terhadap penggunaan material secara efisien.


Basah bersama - (TMJ, Konsultan, Waskita)

Meskipun kami berdiri pada tempat yang berbeda, namun kami mampu menjalankannya secara bersama. Ya, bekerjasama pada posisi/ tempat yang berbeda.

Tidak ada yang merasa paling berperan dan paling tinggi jabatannya di sini. Mereka semua lebih mengutamakan kerjasama yang baik. Bisa diibaratkan, kami mempergunakan struktur organisasi “ Power Ranger “.


Karena kami maju secara bersamaan, bertanggung jawab secara bersama sesuai pembagian tugasnya masing-masing. Keberhasilanpun yang dicapai tidak di klaim oleh perorangan, tapi menjadi keberhasilan bersama. Jikapun ada kesalahan, ini merupakan kesalahan bersama, namun sebisa mungkin kita menghindari kesalahan dengan antisipasi resiko didepannya.


Semoga progress proyek ini lebih cepat dari yang telah direncanakan, sehingga menjadi kebanggaan bersama sebagai “ Prajurit Pejuang konstruksi “.



Salam,

HJK

Kamis, 19 November 2009

Hidup dengan 4 istri

Suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 orang istri.

Dia mencintai istri yang keempat, dan menganugerahinya harta dan kesenangan yang banyak. Sebab, dialah yang tercantik diantara semua istrinya. Pria ini selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya ini.


Pedagang itu juga mencintai istrinya yang ketiga. Dia sangat bangga dengan istrinya ini, dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita ini kepada semua temannya. Namun, ia juga selalu khawatir kalau istrinya ini akan lari dengan pria yang lain.

Begitu juga dengan istri yang kedua. Ia pun sangat menyukainya. Ia adalah istri yang sabar dan pengertian. Kapanpun pedagang ini mendapat masalah, dia selalu meminta pertimbangan istrinya ini. Dialah tempat bergantung. Dia selalu menolong dan mendampingi suaminya, melewati masa-masa yang sulit.

Sama halnya dengan istri yang pertama. Dia adalah pasangan yang sangat setia. Dia selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarga ini. Dia lah yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha sangsuami. Akan tetapi, sang pedagang, tak begitu mencintainya. Walaupun sang istri pertama ini begitu sayang padanya, namun, pedagang ini tak begitu mempedulikannya.

Suatu ketika, si pedagang sakit. Lama kemudian, ia menyadari, bahwa ia akan segera meninggal. Dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam hati. “Saat ini, aku punya 4 orang istri. Namun, saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri.”

Lalu, ia meminta semua istrinya datang, dan kemudian mulai bertanya pada istri keempatnya. “Kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan yang indah. Nah, sekarang, aku akan mati, maukah kau mendampingiku dan menemaniku? Ia terdiam. “Tentu saja tidak, “jawab istri keempat, dan pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi. Jawaban itu sangat menyakitkan hati. Seakan-akan, ada pisau yang terhunus dan mengiris-iris hatinya.

Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada istri ketiga. “Akupun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku? Istrinya menjawab, Hidup begitu indah disini. Aku akan menikah lagi jika kau mati. Sang pedagang begitu terpukul dengan ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.

Lalu, ia bertanya pada istri keduanya. “Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau membantuku. Kini, aku butuh sekali pertolonganmu. Kalau ku mati, maukah kau ikut dan mendampingiku? Sang istri menjawab pelan. “Maafkan aku,” ujarnya “Aku tak bisa menolongmu kali ini. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur saja. Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu. Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Sang pedagang kini merasa putus asa.

Tiba-tiba terdengar sebuah suara. “Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut kemanapun kau pergi. Aku, tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu. Sang pedagang lalu menoleh ke samping, dan mendapati istri pertamanya disana. Dia tampak begitu kurus. Badannya tampak seperti orang yang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, “Kalau saja, aku bisa merawatmu lebih baik saat ku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini, istriku.”

Renungan :

  • Teman, sesungguhnya kita punya 4 orang istri dalam hidup ini. Istri yang keempat, adalah tubuh kita. Seberapapun banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang. Ia akan pergi segera kalau kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadap-Nya.

  • Istri yang ketiga, adalah status sosial dan kekayaan. Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan berpindah, dan melupakan kita yang pernah memilikinya.

  • Sedangkan istri yang kedua, adalah kerabat dan teman-teman. Seberapapun dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama kita selamanya. Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita.

  • Dan, teman, sesungguhnya, istri pertama kita adalah jiwa dan amal kita. Mungkin, kita sering mengabaikan, dan melupakannya demi kekayaan dan kesenangan pribadi. Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah. Hanya amal yang mampu menolong kita di akhirat kelak.

Salam,
HJK

Rabu, 18 November 2009

" AADB "

Ketika membaca kisah Bung Hatta yang tak mampu membeli sepatu Bally, saya merasa terharu. Karena hingga akhir hayatnya, Bung Hatta tak mampu membeli sepatu Bally yang diidamkannya.

Seorang wakil presiden tidak mampu membeli/ memiliki sepatu merek terkenal tersebut, karena tabungannya tidak mencukupi. Keperluan rumah tangga dan kedatangan kerabat yang meminta bantuan, selalu menggeser rencana membeli sepatu idaman.

Begitulah kehidupan pendiri bangsa ini, Bung Hatta. Meskipun beliau seorang pejabat tinggi, namun memiliki sikap hidup yang sederhana. Kisahnya sangat kontras dengan situasi saat ini. Ketika begitu banyak orang yang memperturutkan keinginan pribadi hingga melupakan etika dan moralitas.

Bangsa ini memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah, baik di muka bumi, di dalam tanah juga di dalam lautan, namun krisis ekonomi tetap saja terjadi.
Bangsa ini juga terkenal memiliki sopan satun dan ramah tamah, namun krisis sosial dan kekerasan terjadi dimana-mana.

Entah apa sebenarnya yang telah terjadi dengan bangsa kita ini ?
" Ada Apa Dengan Bangsa " ini ?


Salam,
HJK

Selasa, 17 November 2009

Bung Hatta dan kisah sepatu bally

.....Seseorang teman mengirimi saya sebuah email tentang keteladanan....

PADA tahun 1950-an, Bally adalah sebuah merek sepatu yang bermutu tinggi dan tentu tidak murah. Bung Hatta, Wakil Presiden pertama RI, berminat pada sepatu Bally. Ia kemudian menyimpan guntingan iklan yang memuat alamat penjualnya, lalu berusaha menabung agar bisa membeli sepatu idaman tersebut.

Namun, uang tabungan tampaknya tidak pernah mencukupi karena selalu terambil untuk keperluan rumah tangga atau untuk membantu kerabat dan handai taulan yang datang kepadanya untuk meminta pertolongan. Hingga akhir hayatnya, sepatu Bally idaman Bung Hatta tidak pernah terbeli karena tabungannya tak pernah mencukupi.

Yang sangat mengharukan dari cerita ini, guntingan iklan sepatu Bally itu hingga Bung Hatta wafat masih tersimpan dan menjadi saksi keinginan sederhana dari seorang Hatta. Jika ingin memanfaatkan posisinya waktu itu, sebenarnya sangatlah mudah bagi Bung Hatta untuk memperoleh sepatu Bally.
Misalnya, dengan meminta tolong para duta besar atau pengusaha yang menjadi kenalan Bung Hatta.

"Namun, di sinilah letak keistimewaan Bung Hatta. Ia tidak mau meminta sesuatu untuk kepentingan sendiri dari orang lain. Bung Hatta memilih jalan sukar dan lama, yang ternyata gagal karena ia lebih mendahulukan orang lain daripada kepentingannya sendiri," kata Adi Sasono, Ketua Pelaksana Peringatan Satu Abad Bung Hatta. Pendeknya, itulah keteladanan Bung Hatta, apalagi di tengah carut-marut zaman ini, dengan dana bantuan presiden, dana Badan Urusan Logistik, dan lain-lain.

Bung Hatta meninggalkan teladan besar, yaitu sikap mendahulukan orang lain, sikap menahan diri dari meminta hibah, bersahaja, dan membatasi konsumsi pada kemampuan yang ada. Kalau belum mampu, harus berdisiplin dengan tidak berutang atau bergantung pada orang lain. Seandainya bangsa Indonesia dapat meneladani karakter mulia proklamator kemerdekaan ini, seandainya para pemimpin tidak maling, tidak mungkin bangsa dengan sumber alam yang melimpah ini menjadi bangsa terbelakang, melarat, dan nista karena tradisi berutang dan meminta sedekah dari orang asing.


Salam,
HKJ

Sabtu, 07 November 2009

Negeri Para Bedebah

Hmmm.....Puisi Karya Adhie Massardi ini, boleh juga ya....



Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah ?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan


Salam,
HJK

Jumat, 06 November 2009

Maling komputer


Beberapa waktu yang lalu Kang WS (yang asli Sunda itu), ngirimin saya email berbahasa Jawa - Suroboyoan. Entah dari mana dapatnya dan apakah yang bersangkutan ngerti apa enggak, ya ? atau karena nggak ngerti lantas di forward kan langsung ke saya.
Hmmm....lucu punya deh....

Berikut percakapannya, antara polisi dan maling di kota Surabaya :


Pulisi : " Kowe maling spesialis? Apa spesialis maling? "


Maling : " Kula maling spesialis. "

Pulisi : " Spesialis nyolong apa? "

Maling : " Komputer. "

Pulisi : " Wis ping pira nyolong komputer? "

Maling : " Ping 100. "

Pulisi : " Dadi kowe maling spesialis monitor? "

Maling : " Enggih, leres. "

Pulisi : " Maling guoblooooggg.... nyolong kok monitor. "

Maling : " Lha, pripun ta, Pak? "

Pulisi : " Sing larang kuwi CPU, dudu monitor! "

Maling : " Boten wantun nyolong CPU. "

Pulisi : " Sebabe? "

Maling : " Ajrih kecepeng. Nyolong monitor 99 lolos. Nyolong CPU sepisan, jebul kecekel tenan. "

Pulisi : " Padha wae, nyolong monitor utawa CPU nek ora konangan, ya slamet. "

Maling : " Benten, pak. Nek nyolong CPU mesthi mawon konangan. "

Pulisi : " Mergane? "

Maling : " CPU dipasangi intel, lha niku onten tulisane 'intel inside'. "

Pulisi : " Ooooo... pancen maling goblog tenan. "

Maling : " Kula pancen maling, ning boten goblog. Maling ngati-ati. "

Pulisi : " Ngati-ati kok kecekel. "

Maling : " Lha nggih niku. Gara-gara nyolong CPU. Niyate nggih nyolong monitor, ning jebul monitore dicopot kantun CPU. Ketimbang nglanthung, CPU kula colong. "

Pulisi : " Kuwi jenenge maling apes. "

Maling : " Mboten apes, kok. CPU kula colong, intel sing teng lebet CPU lapur atasane.... lha njur kula digropyok bapak-bapak pulisi niki wau. "

Pulisi : " Kancamu bakul sate, ya? "

Maling : " Enggih, leres. Kok ngertos? "

Pulisi : " Intel jeron CPU sing kok colong mau lapur aku......"
Maling : " Lhaaaa.... enggih, ta Pak? Leres ta, Pak? Kula boten bodho, tur tliti sebelum mencuri, ta Pak? "

Pulisi : " Dhapurmuuuuuu.....!!!!!! "



Salam,

HJK

Kamis, 05 November 2009

Orgasme Audit

Sudah menjadi suatu hal yang rutin, bahwa setiap 6 bulan sekali sebagian proyek di lingkungan waskita di audit oleh internal maupun external SGS.

Sub kontraktor, mandor borong atau seluruh mitra kerja terkait semenjak dari awal memang sudah kita biasakan untuk selalu menta’ati pentingnya K3LM (keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan dan mutu). Safety morning 1 x 1 minggu selalu dan rutin berjalan dari awal proyek sampai dengan sekarang.

Implementasi K3LM kita lakukan (sebagian) bukannya karena mau di audit SGS, tapi memang sudah menjadi suatu kewajiban bagi kami untuk selalu memperhatikan K3, dampak terhadap Lingkungan dan Mutu pekerjaan. Sehingga menjelang persiapan audit, pemenuhan administrasi/ prosedur berjalan tetap santai dan dan terarah, meskipun tetap mempergunakan jurus “ SKS “ atau sistim kebut semalam.

Memang semua prosedur telah dilaksanakan semenjak proyek ini dilaksanakan. Namun, karena kesibukan lapangan, terkadang hal yang kita anggap kecil/ administrasi kita kesampingkan. Dan lama kelamaan akkhirnya menumpuk.

Jika kita mau konsisten melaksanakan pengisian prosedur setiap hari, maka tidak ada data dadakan dan persiapan lapangan yang harus dibenahi sepanjang malam. Ya, inilah proyek, memang seharusnya ada tenaga sendiri/ khusus K3LM disetiap bagian/ masing2 lokasi pekerjaan.

Dan kita sadari bahwa, semua karyawan tidak mendapatkan sosialisasi secara menyeluruh tentang K3LM. Tapi, untung saja saat audit semua data adminstrasi tidak ada temuan minor dari tim SGS.

Pada acara closing meeting, ada beberapa temuan observasi yang memang luput dari pengamatan kita di lapangan. Misalnya, penempatan genset, penempatan material sampah yg salah, pelindung resapan drum Bbm, dan beberapa temuan kecil lainnya.

Auditornya terlalu " detail dan njelimet ”. Mungkin,…kalaupun auditor SGS itu memegang/ mengendalikan proyek dan saya yang menjadi tim SGS nya, pasti sayapun bisa menemukan kesalahan yang sama atau mungkin lebih banyak. Karena itulah proyek, dia sangat dinamis, selalu bergerak terus. Dan memang harus selalu berubah, kalo tidak ada yang berubah berarti proyeknya tidak ada kegiatan…h h h…

Dan, akhirnya audit di tutup pas saat adzan magrib dikumandangkan.

Begitu auditor SGS kembali pulang, teman-teman tampak begitu senang,....dan bilang “ merdeka !! “…ada juga yang bilang “ Aaaahh…legaaaa “…orang-orang dilapangan pun bilang " Bebaaaas, dari tadi pake helm sama sepatu karet...waah, puuaanasnya poll. "

Tak berapa lama, semua rekan kantorpun bergegas kembali ke mess masing-masing....dan hanya dalam hitungan waktu 5 menit, saya melihat semua ruangan kantor kosong, baik di bagian teknik, adkon maupun loglat.

Ya, mereka semua kelelahan dan ingin istirahat karena tegang saat menghadapi auditor…saya lihat mereka telah mencapai “ Orgasme Audit ”….karena titik klimaks dari audit sudah berakhir.



Salam,

HJK

Nambah lagi ;

  • Terima kasih buat teman-teman dan sub mitra kerja yang sudah bekerja sama dalam mewujudkan tercapainya implementasi prosedur K3LM.
  • Semoga kelengkapan adminstrasi saat ini tetap berjalan sampai dengan berakhirnya proyek, dan selalu melakukan improvement secara Kontinyu.
  • Sukses selalu, dan selamat berkarya.

Minggu, 25 Oktober 2009

Musibah atau lalai, ya...?

” Waduuh pak…bencana pak…musibah pak…!! Seru Sang Mandor, ketika melihat galian pile cap yang siap akan dicor pagi ini, menjadi genangan air dan Lumpur, setelah turunnya hujan semalam.

Hal tersebut di iya kan oleh pelaksana lapangan saya, “ iya pak, gara-gara hujan semalem jadi gini, pak . “

Saya pun hanya bisa tersenyum kecut mendengarnya.

Dalam menghadapi suatu peristiwa, tanpa sadar kita sering kali menyalahkan hujan sebagai suatu musibah/ bencana.

Apalagi yang terlibat dalam pelaksanaan proyek, selalu saja banyak yang mengeluh. “ walaaah…hujan lagi…!! “. Dan jarang sekali ada yang mensyukuri kenikmatan Allah tersebut.

Bagaimana bisa kita mengatakan itu musibah dan bencana apabila banjir terjadi karena ulah manusia itu sendiri ? bagaimana bisa kita mengatakan musibah apabila terjadi karena sudah merupakan hukum alam ? dan terlebih lagi bagaimana kita mengatakan musibah bila ternyata sebenarnya dengan banjir / hujan yang berlebihan berarti Allah sedang memperhatikan kita ?

Air yang turun dari langit tidak bisa disalahkan, baik itu besar maupun kecil.

Nah, jika kita membuat suatu galian pondasi yang kecil/ besar, dimana tidak terdapat aliran drainage yang baik dan terarah menuju ke suatu tempat, apakah mungkin kita menyalahkan hujan karena galian tersebut menjadi genangan air ?

Pekerjaan “ cut and fill “ misalnya, mereka (pekerjaan tanah) bisa idle 1-2 hari jika air hujan tidak di manage di area galian dan timbunan. Untuk mengarahkan air hujan, harusnya dibuat kemiringan timbunan 1 – 2 %, dan drainage di sisi-sisi jalan. Nah, kalau kita tidak membuatnya, apakah hujan masih tetap akan kita salahkan ?

Lalu, jika terjadinya banjir di lokasi lainnya, siapa yang akan kita salah kan ?

Apabila tempat serapan atau simpanan air sudah digantikan oleh benda yang lebih padat, apabila hutan alami sudah digantikan dengan hutan beton, maka harus ke mana lagi larinya air tersebut mengalir ?

Tanpa ada perencanaan drainage yang baik, sudah pasti banjir akan terjadi.

Banjir memang sudah seharusnya terjadi, dan semua itu lebih besar dikarenakan kelalaian atas perbuatan kita sendiri.

Jadi, siapa yang patut disalahkan ?


Salam,

HJK

Jumat, 23 Oktober 2009

Labaikallaahumma labaik...


Subhanallah,…waktu begitu cepat berputar, nggak terasa 3 tahun yang lalu saya menjalankan ibadah haji bersama istri tercinta.

Hari ini, kloter pertama jemaah haji Indonesia sudah diberangkatkan. Bergetar hati ini melihatnya. Keinginan dan kerinduan akan kembali ke Makkah Al-Mukaromah dan Madinah Al-Munawaroh, langsung terhujam ke dalam qolbu. Seketika itu pula, do’a terucap dari lisan ini “ Ya Allah, panggillah kembali hamba dan istri untuk mengunjungi Makkah & Madinah, bersama anak2 hamba. Mudahkan kami untuk menuju ke rumah-Mu ya Allah....Amin.

Sedikit berbagi masalah haji, ya :

Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya.

Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis berikut.

  • Aisyah RA berkata : Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada. Diantara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar.
Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud.

  • Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah.
  • Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadah didalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
  • Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.

Salam,

HJK

Nambah dikiiit :

Sebagian besar Haji Indonesia memilih jenis haji yang Tamattu'. Beberapa jamaah selama di Makkah, terkadang mem "peleset" kan kepanjangan kata tamattu dari " tangi-mangan-turu ".

h h h....ada-adaaaaa saja dan bisaaaaaa aja membuat pelesetan kata tersebut. Memang dari ke 3 pilihan haji tersebut, Haji Tamattu lah yang lebih mudah dan ringan dijalankan.

Bagi yang belum berhaji, saya sarankan untuk selalu menghadiri undangan "walimatus shaffar" / syukuran haji, karena didalamnya terdapat kajian/ ceramah tentang haji. Dengarkan isi ceramahnya, jangan ngobrol aja, apalagi ngerumpi. Insya-Allah hati anda akan segera tergerak.

Jika sudah ada niatan kecil saja di hatimu, Insya-Allah jalan menuju Haji/ Makkah akan terbuka.

Rabu, 21 Oktober 2009

Ciri orang mukmin

Disebutkan dalam satu riwayat bahwa pada suatu hari Nabi SAW menemui para shahabat, lalu bertanya : “ Bagaimana keadaan kalian ketika memasuki pagi hari ?

Mereka menjawab : “ Kami berada dalam keadaan beriman kepada Allah. ”

Beliau SAW bertanya : “ Apakah tanda-tanda keimanan kalian ? ”

Mereka menjawab :

1. Kami bersabar terhadap musibah,

2. Bersyukur atas nikmat kelapangan,

3. dan menerima semua ketetapan Allah.”

Beliau SAW bersabda : Kalau begitu, kalian benar-benar orang mukmin, demi Tuhan pemilik Ka’bah.

Wow,…ternyata menjadi seorang mukmin, bukan suatu hal yang mudah, ya.

Sering kali kita memberikan nasihat kepada teman akan pentingnya kesabaran, rasa syukur dan menerima akan takdir Allah, namun terkadang kita juga sering lupa, bahwa kitapun selalu berulang menghadapi hal yang sama.

Gampang menasihati, namun sulit untuk menjalaninya.

Ya,....sayapun harus sering kali menasihati diri sendiri, untuk selalu sabar, syukur dan menerima semua ketetapan Allah. Manusia memang tempatnya ke-alpa-an. Dan, hal yang paling baik untuk menasihati diri sendiri adalah melakukan tafakur sebelum tidur. Saat itu merupakan waktu yang paling tepat, dimana pikiran dan tubuh ini dalam keadaan lepas, bebas dan pasrah/ berserah diri.

Dalam beberapa buku saya sering membaca bahwa, “ Tafakur sejenak lebih baik dari pada beribadah terus menerus “, agar tidak menjadikan diri ini orang yang congkak/ sombong.

Pengertian yang senada diungkapkan oleh seorang ahli ma’rifat :

1. Sabar dengan tidak mengeluhkan apa pun yang dialami, seperti kesabaran manusia pada umumnya ; ini adalah sabar tingkat tabi’in.

2. Sabar dengan menerima segala ketetapan Allah, seperti kesabaran orang yang tidak mempedulikan masalah duniawi ; ini adalah sabar tingkatan orang-orang zuhud.

3. Sabar dalam pengertian menghadapi semua musibah dengan senang hati karena semuanya itu dari Allah belaka, seperti kesabaran orang-orang yang benar dalam imannya ; ini adalah sabar tingkatan para shidiqqin.

Dalam suatu hadits, Rasulullah SAW bersabda :

“ Sembahlah Allah dengan senang hati. Jika kamu tidak mampu, maka hal yang terbaik bagimu adalah bersikap sabar menghadapi nasib yang tidak kamu sukai .”

Jika kita sudah mampu menjalankan itu semua, maka kita akan menjadi orang yang kaya secara hakiki.


Salam,

HJK

  • Ber interaksi dengan dirimu, gunakan nalarmu
  • Ber interaksi dengan orang lain, gunakan hatimu.

Selasa, 20 Oktober 2009

Sebelum/ setelah Penikahan

Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan Email dari pak 3mul. Entah beliau dapat forward an email dari mana yang jelas kocak juga dah.
h h h..., jenius juga yang buat....Selamat membaca :

  • Percakapan SEBELUM MENIKAH

    Cowok : Akhirnya ! aku sdh menunggu saat ini sejak lama !
    Cewek : Apakah kamu rela jika aku pergi ?
    Cowok : Tentu tidak ! Jangan pernah kau berpikir seperti itu.
    Cewek : Apakah kau mencintaiku ?
    Cowok : Tentu ! Selamanya akan tetap begitu
    Cewek : Apakah kau pernah selingkuh ?
    Cowok : Tidak ! aku tidak akan pernah melakukan hal setolol itu
    Cewek : Maukah kau menciumku ??
    Cowok : Ya
    Cewek : Sayangku........

    SETELAH 10 TAHUN MENIKAH, silahkan baca dibalik, dari bawah ke atas.

Salam,

HJK