Jumat, 23 Oktober 2009

Labaikallaahumma labaik...


Subhanallah,…waktu begitu cepat berputar, nggak terasa 3 tahun yang lalu saya menjalankan ibadah haji bersama istri tercinta.

Hari ini, kloter pertama jemaah haji Indonesia sudah diberangkatkan. Bergetar hati ini melihatnya. Keinginan dan kerinduan akan kembali ke Makkah Al-Mukaromah dan Madinah Al-Munawaroh, langsung terhujam ke dalam qolbu. Seketika itu pula, do’a terucap dari lisan ini “ Ya Allah, panggillah kembali hamba dan istri untuk mengunjungi Makkah & Madinah, bersama anak2 hamba. Mudahkan kami untuk menuju ke rumah-Mu ya Allah....Amin.

Sedikit berbagi masalah haji, ya :

Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya.

Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis berikut.

  • Aisyah RA berkata : Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam tahun hajjatul wada. Diantara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan selesai dari nahar.
Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud.

  • Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah.
  • Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadah didalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
  • Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.

Salam,

HJK

Nambah dikiiit :

Sebagian besar Haji Indonesia memilih jenis haji yang Tamattu'. Beberapa jamaah selama di Makkah, terkadang mem "peleset" kan kepanjangan kata tamattu dari " tangi-mangan-turu ".

h h h....ada-adaaaaa saja dan bisaaaaaa aja membuat pelesetan kata tersebut. Memang dari ke 3 pilihan haji tersebut, Haji Tamattu lah yang lebih mudah dan ringan dijalankan.

Bagi yang belum berhaji, saya sarankan untuk selalu menghadiri undangan "walimatus shaffar" / syukuran haji, karena didalamnya terdapat kajian/ ceramah tentang haji. Dengarkan isi ceramahnya, jangan ngobrol aja, apalagi ngerumpi. Insya-Allah hati anda akan segera tergerak.

Jika sudah ada niatan kecil saja di hatimu, Insya-Allah jalan menuju Haji/ Makkah akan terbuka.

2 komentar:

  1. Subhanallah.. setiap mendengar dan membaca kalimat "Labaikallahumma labaik..." memunculkan kerinduan untuk selalu berada disana.. semoga Allah memberi kesempatan kepada kita untuk beribadah disana.. Amiin...
    Thank's Ji..

    BalasHapus
  2. Ya...merindukan suasana religi di Makkah dan Madinah. Karena, Semuanya memiliki 1 tujuan yg sama. Setiap sholat 5 waktu, semua berduyun-duyun menuju masjidl haram.
    Salam.

    BalasHapus