Rabu, 21 Oktober 2009

Ciri orang mukmin

Disebutkan dalam satu riwayat bahwa pada suatu hari Nabi SAW menemui para shahabat, lalu bertanya : “ Bagaimana keadaan kalian ketika memasuki pagi hari ?

Mereka menjawab : “ Kami berada dalam keadaan beriman kepada Allah. ”

Beliau SAW bertanya : “ Apakah tanda-tanda keimanan kalian ? ”

Mereka menjawab :

1. Kami bersabar terhadap musibah,

2. Bersyukur atas nikmat kelapangan,

3. dan menerima semua ketetapan Allah.”

Beliau SAW bersabda : Kalau begitu, kalian benar-benar orang mukmin, demi Tuhan pemilik Ka’bah.

Wow,…ternyata menjadi seorang mukmin, bukan suatu hal yang mudah, ya.

Sering kali kita memberikan nasihat kepada teman akan pentingnya kesabaran, rasa syukur dan menerima akan takdir Allah, namun terkadang kita juga sering lupa, bahwa kitapun selalu berulang menghadapi hal yang sama.

Gampang menasihati, namun sulit untuk menjalaninya.

Ya,....sayapun harus sering kali menasihati diri sendiri, untuk selalu sabar, syukur dan menerima semua ketetapan Allah. Manusia memang tempatnya ke-alpa-an. Dan, hal yang paling baik untuk menasihati diri sendiri adalah melakukan tafakur sebelum tidur. Saat itu merupakan waktu yang paling tepat, dimana pikiran dan tubuh ini dalam keadaan lepas, bebas dan pasrah/ berserah diri.

Dalam beberapa buku saya sering membaca bahwa, “ Tafakur sejenak lebih baik dari pada beribadah terus menerus “, agar tidak menjadikan diri ini orang yang congkak/ sombong.

Pengertian yang senada diungkapkan oleh seorang ahli ma’rifat :

1. Sabar dengan tidak mengeluhkan apa pun yang dialami, seperti kesabaran manusia pada umumnya ; ini adalah sabar tingkat tabi’in.

2. Sabar dengan menerima segala ketetapan Allah, seperti kesabaran orang yang tidak mempedulikan masalah duniawi ; ini adalah sabar tingkatan orang-orang zuhud.

3. Sabar dalam pengertian menghadapi semua musibah dengan senang hati karena semuanya itu dari Allah belaka, seperti kesabaran orang-orang yang benar dalam imannya ; ini adalah sabar tingkatan para shidiqqin.

Dalam suatu hadits, Rasulullah SAW bersabda :

“ Sembahlah Allah dengan senang hati. Jika kamu tidak mampu, maka hal yang terbaik bagimu adalah bersikap sabar menghadapi nasib yang tidak kamu sukai .”

Jika kita sudah mampu menjalankan itu semua, maka kita akan menjadi orang yang kaya secara hakiki.


Salam,

HJK

  • Ber interaksi dengan dirimu, gunakan nalarmu
  • Ber interaksi dengan orang lain, gunakan hatimu.

4 komentar:

  1. Ternyata selain kajiannya sangat mendalam, juga editing photonya canggih jg nih... bagus...bagus...

    BalasHapus
  2. ya, inilah Hasil kreasi anak bangsa...h h h.
    Disela padatnya jam kerja di proyek, saya mencoba meluangkan waktu untuk membuat yg saya bisa. Berbagi dengan yg lain, siapa tau bermanfaat.

    Salam.

    BalasHapus
  3. betul pak WS, saya sepakat. pak HJK mmg 'dalam' klau mberi wacana.

    iy,betul pak HJK. kadang kata 'sabar' itu mudah sekali terucap ketika berempati pada org lain, namun ktika sulit itu dtg pd kita, entah,rsny terkadang jd 'kelu' untuk menjalankanny.

    setiap manusia, mmg dianugrahi 'fujur' dan 'taqwa'.

    smoga,taqwa kita,untuk senantiasa bersabar, lebih besar ketimbang fujur kita pak. Aamin.

    BalasHapus
  4. Betul, mas Saga.

    point penting yang dapat saya ambil dr komentar anda adalah " kadang kata 'sabar' itu mudah sekali terucap ketika berempati pada org lain, namun ktika sulit itu dtg pd kita, entah,rsny terkadang jd 'kelu' untuk menjalankanny. "

    Ternyata apa yang saya rasakan, juga ada pada diri masing-masing pribadi.

    Saya pikir hanya saya saja yang demikian...h h h

    Semoga kita dapat dan selalu belajar dari setiap kejadian/ peristiwa. Sehingga kita tidak menjadi orang yang merugi atau bangkrut yang sesungguhnya.


    Salam.

    BalasHapus