Senin, 26 Desember 2011

Memuliakan Ibu #4

Dikisahkan salah satu sahabat Rosul yang mengalami sakratul maut, namun tak kunjung bisa mengucap kalimat tauhid. Bahkan ketika ditalqin oleh Rasulullah sekalipun.

Lalu Rasulullah bertanya kepada para sahabat, apakah ibu dari orang tersebut masih hidup ?.

Lalu sahabat mengiyakan.

Dan Rasulullah memerintahkan kepada salah satu di antara sahabat untuk mengabarkan kepada sang ibu, bahwa Rasulullah memanggilnya. Jika beliau berhalangan, maka Rasulullah lah yang akan mendatangi sang ibu.

Maka seorang sahabat pun berangkat menjemput sang ibu dari pria yang tengah sakratul maut tersebut. Dan sang ibu pun berkata bahwa sepantasnyalah dia yang mendatangi Rasulullah.

Ketika tiba di tempat anaknya yang tengah mengalami kesulitan mengucap kalimat tauhid, maka sang ibu pun berkata pada Rasulullah bahwa si anak pernah menyakiti hatinya.

Namun karena tak tega melihat penderitaan si anak, di hadapan Rasulullah, dia pun mengatakan bahwa dia sudah ridho pada anaknya.

Dan si anak pun mampu mengikuti kalimat tauhid yang diucapkan ketika Rasulullah mentalqinnya. 


----------

Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibn Abbas r.a. berkata: "Tiada seorang mukmin mempunyai kedua ibu bapa lalu ia pagi-pagi ia taat dan baik pada keduanya melainkan Allah s.w.t. membukakan untuknya daun pintu syurga, dan tidak mungkin Allah s.w.t. ridho padanya jika salah satu ibu atau bapanya murka kepadanya sehingga mendapat ridho dari keduanya. Ditanya: Meskipun orang tua itu zalim? Jawabnya: Meskipun zalim. Dan didalam hadis marfu' ada tambahan: Dan tiada pagi-pagi ia durhaka (menyakiti hati) orang tuanya melainkan Allah s.w.t. membukakan baginya dua pintu neraka dan jika hanya satu maka satu."

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: " Jangan memutus hubungan pada orang yang dahulu kawan baik pada orang tuamu, niscaya akan padam nur cahayamu." Seorang dari suku Bani Saliman datang kepada Rasulullah s.a.w. dan bertanya: "Kedua orang tuaku telah mati, apakah ada jalan untuk berbakti pada keduanya sesudah mati itu?" Jawab Nabi muhammad s.a.w.: "Ya, membaca istighfar untuk keduanya dan melaksanakan wasiat keduanya dan menghormati sahabat-sahabat keduanya dan menghubungi keluarga dari keduanya."

Ibu Abbas r.a. mengartikan Surah Al Isra ayat 23 ; (Yang bermaksud) Tuhanmu telah menyuruh supaya kamu jangan menyembah (mengesakan) selain padaNya. Dan terhadap kedua ibu bapa harus berbakti (taat dan baik) apabila telah tua salah satunya atau keduanya disisimu, maka jangan menunjukkan sikat atau sikap jemu atau berkata: Cih, kepada keduanya, umpama jika kau samapi membuang kencing atau najis ibu atau bapa, maka jangan kau tutup hidungmu dan jangan muram mukamu sebab keduanya telah mengerjakan semua itu dimasa kecilmu, dan jangan membentak keduanya dan berkatalah dengan lemah lembut, sopan santun, ramah tamah dan hormat.

  

Salam,
HJK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar