Senin, 26 Desember 2011

Banda Aceh dan Masjid Lampu'uk



Masjid Rahmatullah - Lampu'uk, saat ini
Banyak cerita yang aneh tentang sebelum terjadinya Tsunami.
Ada menceritakan bahwa sudah terlalu banyak kemaksyatan yang diperbuat di Bumi Serambi Mekkah ini.
Lalu, ada juga yang bercerita, memang harus terjadi agar tidak ada lagi permusuhan antara GAM dan TNI.
Disisi lain, Ada pula cerita yang menyudutkan salah satu agama.
Namun, Ada juga yang bercerita bahwa kejadian itu akibat adanya percobaan bom nuklir yang dilakukan di tengah laut lepas. Karena hulu ledaknya sangat besar, maka pengaruhnya sampai luas terjadi di Asia Tenggara.

Tapi, apapun ceritanya,....
Terlepas apakah cerita tersebut benar atau tidak, cukup kita ambil hikmahnya saja sebagai bagian yang sangat berharga dalam mentafakuri hidup ini.

Bahwa setiap insan yang hidup pasti akan mengahadapi kematian. Hanya saja, kita tidak tahu kapan ajal menjemput diri kita masing-masing. Jadi, siapkan diri kita masing-masing dengan Iman, Islam dan Ihsan yang kuat.
Semoga saat ajal menjemput, kita semua dalam keadaan Khusnul khotimah.... dan semoga dijauhkan dari keadaan Su'ul khotimah.


Masjid Rahmatullah-Lampu'uk, setelah Tsunami
  Masjid Rahmatullah-Lampuuk di Banda Aceh, menjadi saksi sejarah kejadian Tsunami. Semua bangunan di sekitar masjid pada hancur lebur. namun, masjid tetap dalam kondisi terjaga. Maha Besar Allah....


Masjid Rahmatullah 2 bulan setelah Tsunami
 Bencana Tsunami memang masih menjadi trauma besar bagi orang-orang yang lolos dari maut. Banyak diantara mereka yang menangis di Masjid saat do'a yang dibacakan dalam bahasa Indonesia itu. Mereka merasakan pedihnya kehilangan apa yang dimiliki dan menjadi kebanggaannya. Meskipun mereka pun tahu bahwa Allah lah pemilik semua di dunia, yang sewaktu-waktu akan diambilnya.

Dalam ceramah tadi, sang Ustad pun mengingatkan "Jangan pernah mempertanyakan pada Allah" dan juga "Jangan pernah mengeluh kepada orang lain". Seharusnya kamu ikhlas dan ridho bukannya mempertanyakan, karena semua pasti ada hikmah yang terkandung di dalmnya.

Kemudian sang Ustad melanjutkan lagi : "Sesungguh Allah lebih tau dari apa-apa yang engkau tidak ketahui". Sebaiknya gunakan waktumu lebih banyak untuk beribadah, serahkan dan ikhlaskan semua masalahmu pada Allah, insya-Allah derajat keimananmu akan meningkat.

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Al-Baqarah : 286).



Bagi yang masih hidup, janganlah selalu bersedih. Kita perlu sedih jika masih banyak maksiat dan dosa pada diri ini. Segeralah bertobat sehingga kita selalu siap, kapanpun ajal menjemput kita. Angkatlah kedua tanganmu, tundukkan kepalamu, dan segera lah bermohon kepada Allah.

Jika akibat Tsunami menjadikan kita orang yang miskin harta, janganlah pula bersedih. Itu semua hanya sifat duniawi saja. Mulia atau hinanya seseorang, hanya Allah yang tahu. Jadi, sepanjang kita sudah beribadah dengan benar, maka jangan ambil pusing dengan pandangan orang tentang diri kita.

"Karena Allah lah yang berhak menilai diri kita."



Salam,
HJK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar