Jumat, 07 Agustus 2009

Sadranan


Wah, acaranya seruuuuuu banget....

Inilah " SENDANG GEDE ", sendang terbesar di Ungaran yang paling dikeramatkan. Sendang ini yang pertama di Pudak Payung. Letaknya memang angker, karena berada di tengah-tengah kuburan. Untuk menuju kelokasinya saja bisa membuat bulu kuduk kita berdiri.

Seluruh warga pucung datang memeriahkan acara " Sadranan " ini. Dan sehari sebelumnya, panitia pengadaan acara sadranan telah melepaskan 50 kg lele di dalam kolam sendang tersebut. Tradisi sadranan ini sudah berjalan turun-temurun, dan menurut mereka sih sudah ratusan tahun. Acara ini diadakan setiap tahun pada bulan Ruwah pada hari Jum'at Pon. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, ritual dilakukan hanya oleh seluruh warga Pucung. Orang lain lebih banyak menonton, memfoto dan merekam by Handy cam.

Prosesi acaranya sebagai berikut :

  • Pembersihan kotoran permukaan yang awal dilakukan oleh Pak Lurah, bu Lurah serta perangkat desa. Mereka harus mengitari kolam sendang tersebut sambil membersikan dedaunan, rumput dll yang terlihat oleh mata. Setelah itu mereka pun diguyur, disiram dan dikeramasi.
  • Selesai proses pembersihan, sesepuh desa Pucung melakukan ritual lainnya, dengan memotong ayam yang jumlahnya kurang lebih 150 ekor. Darah potongan ayam itu diteteskan ke dalam air sendang dan ayamnya dibuang ke kolam tersebut. Jumlah ayam yg banyak itu merupakan sumbangan dari seluruh warga untuk diserahkan pada sendang yang dikeramatkan tadi, agar seluruh warga Pudak Payung terhindar dari malapetaka.
  • Lalu, seluruh warga tumpah ruah masuk ke kolam sendang, mengambil ayam-ayam yang sudah mati tadi dan diangkat kepermukaan untuk dipanggang rame-rame. Pada intinya, semua yang ada di dalam kolam tadi, baik ayam maupun lele nya, dinikmati bersama-sama untuk dimakan dilokasi sendang dan tidak ada yang membawanya pulang.

  • Setelah selesai, mereka menuju Kuburan Nyi Tayem. Melakukan ritual sesuai permintaan individu masing-masing orang. Ada yang minta cepat kaya, dagangan laku/ laris, ingin segera punya anak dan macam-macam lah.
Masya-Allah, ternyata masih ada saja kegiatan musyrik . Yang lebih mengherankan lagi, sesepuh yang dibilang ustad tadi yang melakukan prosesi ritualnya !?!?!?

Salam,
HJK


Foto : Kuburan " Nyi Tayem " (seorang puteri keraton solo), cikal bakal orang yang pertama kali datang ke pudak payung. Dia datang dan menetap di pudak payung.
  • Ya Allah, Engkau yang menahan sesuatu dan menjaganya. Engkau jugalah pemilik segala pertolongan yang kami butuhkan. Semua beban kami, kesulitan kami, kesusahan kami, hanya Engkau yang mampu mengatasinya. Hanya Engkau ya Allah. Tidak ada selain Engkau yang mampu menolong kami. Tidak ada satupun pertolongan manusia bisa menolong kami jika Engkau tiada menghendakinya. Dan tidak ada satupun bahaya menimpa kami jika Engkau juga tiada mengizinkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar