Pelaksanaan Loading test di Proyek Jalan Tol
Bali ini, dilakukan dengan methode PDA (pile driving analyzer) test.
PDA adalah sebuah komputer yang dapat mengolah data yang diperoleh
dari tes dinamis terhadap suatu tiang pancang. Dari test dinamis tersebut
diatas, dapat ditentukan bermacam-macam besaran yang terjadi pada tiang, antara
lain ; daya dukung ultimit, integritas tiang, gaya maksimum yang terjadi pada
tiang, energi yang di transfer.
Pelaksanaan test PDA ini cukup singkat, hanya
membutuhkan waktu ± 30 menit saja untuk
1 titik tiang pancang. Dimulai dari awal saat pengeboran, pemasangan strain
transducer, accelerometer, sampai terhubung pada komputer PDA, hingga
pemancangan untuk mendapatkan data tiang.
Sebelum pelaksanaan PDA, sebaiknya minta pada
pihak aplikator PDA untuk :
1. Melakukan presentasi,
dan
2. Menyerahkan bukti
kalibrasi alat.
Hal ini dilakukan untuk menjamin kemampuan
penguasaan personil pihak aplikator dan kebenaran data yang dihasilkan oleh
alat PDA tersebut.
Dan sebelum
pelaksanaan PDA test di lakukan, diperlukan beberapa informasi sebagi data
masukan dalam komputer PDA ;
1. Nama Proyek dan Lokasi titik PDA,
2. Tanggal pemancangan,
3. Panjang tiang dan diameter tiang,
4. Panjang tiang tertanam,
5. Jenis tanah hasil borlog,
6. Daya dukung tiang ultimate.
Pelaksanaannya cukup mudah dan cepat.
The strain transducer and accelerometer,
ditempelkan (dengan cara di bor terlebih dahulu) pada minimal 2x diamater tiang
uji dari kepala tiang, dan 2 x diameter dari dasar tanah. Hal ini untuk
mengamankan alat transducer dan accelerometer saja.
Jika kepala tiang pecah
saat dilakukan PDA, maka posisi letak alat pembaca data tadi tetap aman.
Demikian juga jika saat pemancangan terjadi penurunan tiang, maka posisi alat
baca terhadap dasar tanah juga tetap aman. Karena menurut pihak aplikator PDA,
harga alat transducer dan accelerometer ini sangat mahal.
Regangan dalam tiang dan penurunan relative
antara tiang dengan element tanah disekitar tiang akan menghasilkan gelombang
akibat reaksi dari element tanah sekitar tiang. Dari pengolahan data-data
tersebut diatas dengan menggunakan Case Method, dapat ditentukan
bermacam-macam besaran yang terjadi pada tiang antara lain daya dukung ultimit,
integritas tiang, gaya maksimum yang terjadi pada tiang energi yang di transfer
dan sebagainya.
Untuk selanjutnya
hasil PDA akan dianalisa dengan menggunakan CAPWAP. Dalam analisis ini,
engineer membuat pemodelan dari tanah dan tiang dalam bentuk kurva dan harus
matching dengan kurva yang dihasilkan oleh PDA. Jika kurva matching, engineer
akan dengan mudah menganalisa karakteristik tiang, tanah dan interaksinya.
CAPWAP juga dapat memperkirakan distribusi dari daya dukung friksi dan ujung/
end bearing.
Salam,
HJK