Selasa, 03 Januari 2012

Kerinduan

Horeeeee.....
Ayah pulang..., ayah pulang..., ayah pulang....
Teriak ke 2 anak kecil sambil lompat-lompat kegirangan, yang kala itu usianya masih berumur 4 dan 7 tahun.

Setiap sore teriakan tersebut selalu mereka lakukan tanpa bosan, ketika menyambut ayahnya pulang dari bekerja. Badan sang ayah yang semula terasa letih akibat bekerja seharian, seketika itu merasa segar kembali karena disambut oleh teriakan ke 2 anaknya sambil bertepuk tangan dan berlompat-lompatan kegirangan.

Didampingi sang istri, ke 2 anak tersebut langsung berlarian kearah ayahnya. Mereka saling berebut mencium tangan dan pipi ayahnya. Lalu sang ayah memeluk dan menggendongnya keduanya, hingga masuk dalam rumah.

Sang Ayah adalah seorang pegawai kontraktor, yang bekerjanya diluar kota. Setiap 2 minggu sekali dia bertemu berkumpul dengan keluarga.

Sang Ayah selalu mengajarkan dan memberikan contoh dalam beribadah.
Setiap ayah ada di rumah, sholat berjama'ah selalu di jalankan. Bahkan terkadang mengajak anak lakinya untuk sholat berjamaah di masjid. Jika ada waktu luang, sering juga mengajak istri dan anaknya untuk melakukan sholat safari dari masjid ke masjid yang belum pernah dikunjungi.

Istrinya pintar mengaji, hampir setiap malam sehabis sholat magrib membaca al qur'an. Selepas sholat subuhpun, Ar Rohman dan Waqiah dibacanya begitu cepat seolah sudah hafal diluar kepala. Hidupnya selalu sederhana, prihatin dan peka terhadap kehidupan sosial disekitarnya. Mengajarkan anak2 untuk selalu hidup hemat dan ringan dalam bersedekah. lembut dalam bertuturkata dan santun terhadap orang tua.

Menanamkan pondasi Iman dan Taqwa kepada anak2, haruslah dimulai sejak dini. Dan itu harus dicontohkan dari orang tua sebagai panutan.
Peran istri sangat besar dalam pendidikan ahlak anak2 di rumah. Karena sebagian besar kaum laki, lebih banyak menghabiskan waktu dan larut dalam beban pekerjaan yang tak pernah kunjung habis.
Suami istri tersebut merasa mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari anak2 nya. Dan menjadikan anak sebagai ladang meraih pahala dalam hal kesabaran, keikhlasan, mendidik dan menjaganya hingga dewasa, agar tetap dalam Ihsan.

---------------

Kini ke 2 anaknya sudah beranjak dewasa, teriakan menyambut kedatangan sang ayah sudah tak pernah terdengar lagi. Terkadang kerinduan itu muncul di hati.

Namun, alhamdulillah, kebiasaan yang pernah di ajarkan oleh sang istri pada ke 2 anak tersebut masih terjaga hingga saat ini.

Meskipun teriakan itu sudah tak terulang lagi, ke 2 anaknya selalu menyambut, mencium tangan dan pipinya. Mereka masih selalu berebut dalam bercerita. Apa saja yang telah dialaminya selama 2 minggu, saat mereka tidak bertemu ayahnya. Biasanya sang ayah menanggapinya dengan serius, sehingga anak2 semangat dalam bercerita, sementara si Istri tersenyum dan manggut-manggut di samping, seakan membenarkan cerita anak2nya.

Secara alamiah mereka sudah tumbuh menjadi besar dan dewasa.

Dahulupun masih tidur bersama ber 4 dalam 1 tempat tidur, meskipun sempit.

Sekarang anak2 sudah tidur di kamar masing-masing. Mereka sibuk dengan pelajaran sekolahnya, Praktikum, tugas harian dll. Namun demikian, sang ayah dan istrinya sering menemaninya secara bergantian tidur di kamar ke 2 anaknya. Untuk saling berbagi cerita dan keterbukaan, sehingga menjadikan anak2 tidak canggung dalam bercerita jika ada masalah dalam dirinya.
Terlintas dalam pikiran sepasang suami istri tersebut, jika anak2 sdh besar nanti dan mereka pun sudah menikah, mungkin sang ayah dan istrinya akan merasakan kesepian yang mendalam, karena merindukan masa2 indah ketika berkumpul bersama anak2nya.

  • Maka jangan sia-siakan waktumu untuk selalu dekat dan berkumpul dengan anak2. Leburkan dirimu menjadi bagian dari mereka (anak2), agar mereka merasa engkau adalah sahabat.

Salam,
HJK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar