Senin, 28 November 2011

Tidak mau bertanya kepada Tuhan

Arthur Ashe, Seorang Pemain Tenis Legenda dan pemenang Wimbledon sedang mengalami masa-masa kritikal karena jangkitan AIDS yang dia dapatkan dari pemindahan darah sewaktu melakukan pembedahan di hatinya.Dia mendapatkan simpati dari seluruh peminatnya di seluruh dunia, dan salah satu surat yang dia terima berbunyi : “Mengapa Tuhan memberikan kamu penyakit seburuk ini ?”.

Kemudian Arthur Ashe membalas suratnya :

“Di dunia ini — ada 50 juta kanak-kanak yang mulai belajar tenis, 5 juta yang belajar tenis secara rutin, 500.000 orang belajar secara profesional, 50.000 orang yang ikut pertandingan tenis, 5.000 di antaranya berhasil ke Grand Slam, 50 orang yang berhasil ke Wimbledon, 4 orang yang ke semi final, 2 orang yang berhasil ke babak Final, Ketika Saya merayakan kemenangan dan memegang Piala Wimbledon, SAYA TIDAK PERNAH BERTANYA KEPADA TUHAN, “MENGAPA SAYA” ?.

Dan hari ini walaupun sakit, SAYA TIDAK SEHARUSNYA BERTANYA KEPADA TUHAN, “MENGAPA SAYA” ?.


-------------

Hmmm....kisah di atas dapat kita jadikan contoh untuk selalu berprasangka baik kepada Allah Sang Maha Pencipta.

Berat memang menerima suatu kenyataan yang berbeda dengan keinginan kita.
Namun, disinilah kadar keimanan kita diuji.

Bertanya kepada Tuhan, berarti mengeluh atas ketetapan Allah. Padahal, kita tidak mengetahui hikmah apa yang terkandung dalam cobaan tersebut.

- Cobaan/ musibah merupakan dampak dari perbuatan kita secara langsung.
- Cobaan/ musibah adalah sebagai penghapus dosa.
- Cobaan/ musibah adalah sebagai peningkat derajat keimanan.

Allah menurunkan cobaan kepada diri kita, agar Dia bisa menguji kadar iman kita, apakah kita akan sabar ataukah akan marah-marah, dan adakah kita ridha terhadap takdir Allah.

Bersabar dan berserah diri kepada Allah adalah jalan yang terbaik. Karena dengan mengikhlaskan dan ridha atas segala yang diberikan, insya-Allah kenikmatan lain akan datang jauh lebih besar dibanding musibah yang diterima.

“Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (al-Baqarah : 153)

"Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa" (al-Baqarah : 177)



Salam,
HJK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar