Kamis, 15 September 2011

Ketulusan Cinta

Di sebuah kota kecil, hiduplah sepasang kekasih yang saling mencintai. Mereka selalu bersama kemana pun mereka pergi. Bak Rama dan Shinta, mereka saling mengasihi satu sama lain.

Namun pada suatu hari, sang lelaki mengalami kecelakaan yang cukup parah. Saking parahnya, ia sampai mengalami koma. Siang malam kekasihnya menjaga di depan ranjangnya. Dia terus berbicara seolah-olah sang lelaki sudah siuman. Tujuannya Cuma satu, agar sang kekasih bangun dari koma.

Setiap saat tanpa henti dia berdoa kepada Tuhan agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri hampir kering karena menangis sepanjang hari. Sang lelaki tetap koma.

Si wanita itu pun menjadi kurus karena tekanan batin yg dialaminya.
Hingga akhirnya pada suatu hari Tuhan terharu akan kesetiaan wanita itu.

Tuhan bertanya kepadanya, “ apakah kamu bersedia menukarkan nyawamu sendiri untuk hidup kekasihmu itu ? ” dan si wanita tanpa ragu menjawab,” Ya ”. Tuhan pun lalu berkata,” baiklah, aku akan membuat kekasihmu sembuh kembali, tapi kamu harus menjelma menjadi kupu-kupu selama 3 tahun. Apakah kamu siap dengan tawaran ini ? ”.
Wanita itu terharu mendengarnya dan dengan pasti ia menjawab,” ya, saya bersedia ! ”.

Kemudian wanita itu berubah menjadi seekor kupu-kupu yang indah dan kekasihnya yg koma itu pun siuman.

Beberapa hari kemudian sang lelaki pulang ke rumah. Namun ia sama sekali tidak bahagia karena kehilangan sang wanita kekasihnya. Dia bertanya pada setiap orang, tetapi tidak satu pun yg mengetahui keberadaan sang wanita. Sang lelaki itu sepanjang hari mencari, hingga lupa makan dan tidur. Ia begitu rindu dengan kekasihnya, padahal sang kekasih telah berubah menjadi seekor kupu-kupu yg setiap saat berputar-putar di di sampingnya, tetapi ia tidak bias berkata-kata. Ia hanya bisa memandang sang kekasih.

Musim pun berganti, hingga tibalah musim dingin. Kupu-kupu itu pun mau tidak mau harus meninggalkan tempat tersebut untuk menghindar dari hawa dingin. Sebelum ia pergi, ia terbang mengitari dan hinggap di bahu sang lelaki kekasihnya. Ia bermaksud menggunakan sayapnya untuk membelai wajah kekasihnya. Lalu ia pun terbang ke daerah yg lebih hangat.

Waktu pun berganti dan tibalah musim semi. Si kupu-kupu pun kembali. Tetapi begitu tiba di tempat sang lelaki, dia melihat pemandangan yg tidak pernah diharapkannya. Di samping kekasihnya berdiri seorang wanita cantik. Si kupu-kupu pun limbung dan nyaris jatuh dari angkasa. Ternyata si wanita itu adalah dokter yg merawat lelaki kekasihnya dan sekaligus yg telah menggantikan posisinya.

Si kupu-kupu sangat sedih. Dan 3 tahun perjanjian si kupu-kupu dengan Tuhan telah berakhir.

Lalu Tuhan bertanya,” apakah kamu menyesal ? ”. Kupu-kupu menjawab,” tidak ! Saya tidak menyesal ”. Lalu Tuhan berkata lagi,” mulai besok kamu sudah dapat kembali menjadi manusia lagi ”.

Tapi si kupu-kupu justru menggeleng-gelengkan kepalanya. “ biarkanlah saya tetap menjadi kupu-kupu seumur hidup saya ”.

Mungkin kita menganggap apa yg dilakukan oleh wanita tersebut begitu naïf, begitu menuruti perasaan. Tetapi ssat kita merenungkannya lebih jauh, ada satu nilai tentang ketulusan.

Cinta menjadi semakin berharga saat dilandasi dengan ketulusan.

Jika kita mencintai seseorang dengan tulus, siapa pun dia, kita selayaknya merepresentasikan diri kita pada tindakan itu .

Cinta kita tidak dibalas..? itu resiko.
Berat....??? Anda sendiri yg tau jawabannya…!!!




Salam,
HJK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar